MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi menunaikan
Shalat Idul Fitri 1438 bersama ribuan umat Muslim Kota Medan di Lapangan
Merdeka Medan, Minggu (25/6). Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Sumatera Utara, Prof Dr Saidurahman M.Ag bertindak sebagai khatib,
sedangkan yang menjadi imam Al Ustadz Drs H Syaifuddin Hazmi Lubis.
Selain
Wali Kota, Gubsu Ir H T Erry Nuradi MSi, Wagubsu Brigjen TNI (purn)
Nurhazizah Marpaung, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
Sumut dan Kota Medan, Wakil Wali Kota, Ir Akhyar Nasution MSi, Sekda
Kota Medan, Ir Syaiful Bahri Lubis, pimpinan SKPD di lingkungan Pemko
Medan, ulama serta tokoh masyarakat juga ikut melaksanakan Shalat
Ied.
Sebelum
Shalat Ied dimulai, lafaz takbir terus berkumandang memuji nama Allah
dengan sifat-Nya yang Maha Esa. Seluruh jemaah duduk khusyuk bersila
dengan kepala tertunduk, seraya ikut mengumandangkan takbir. Suasana
haru pun menyelimuti, sebab selama sebulan penuh, bulan Ramadhan telah
diisi dengan puasa dan amalan ibadah lainnya kini telah berlalu dan
berganti menjadi Syawal.
Usai
Shalat Ied, Prof Dr Saidurahman M.Ag dalam ceramahnya yang mengusung
judul, “Membangun Kota Medan Yang Multikultural dan Religius Mewujudkan
Medan Rumah Kita Yang Beperadaban” mengatakan, energi Ramadhan yang
selama ini dibangun merupakan bagian penting dalam menyiapkan manusia
yang tangguh menghadapi berbagai tantangan dan relitas sosial yang ada.
Salah
satu kenyataan yang harus dihadapi, jelas Saidyerahman, bahwa manusia
diciptakan sebagai mahluk yang beragam dan berbhineka.
“Keberagaman
budaya dan agama dalam masyarakat kita, menghendaki lahirnya sikap yang
saling toleran dan dapat bekerjasama dan sama bekerja dalam membangun,
khususnya Kota Medan yang multikultural dan religiuas mewujudkan Medan
rumah kita, Sumut yang paten serta Indonesia sebagai bangsa pemenang,
merdeka, berdaulat, adil dan makmur,” kata Saidurahman.
Kemudian
Saidurahman mengingatkan, nilai-nilai keunggulanm yang sejati tidaklah
didasarkan kepada egoisme daerah, ras, warna kulit dan ragam suku serta
bahasa namun pada kemampuan mengeksplorasi nilai-nilai ketakwaan untuk
mencapai keunggulan dan kemajuan. Untuk itu pengakuan atas kenyataan
akan adanya keragaman menjadi penting untuk memperkaya wawasan beragama.
Oleh
karenanya kita, tegas Saidurahman, tidak boleh lagi dipisahkan dengan
bendera kelompok yang lebih mengedepankan politik warna dari pada esensi
kebajikan yang ada dalam nilai-nilai ajaran keislaman dan
keindonesiaan. Semuanya harus melebur menjadi satu bangsa yang bersatu.
Atas
dasar itulah menurut Saidurahman, perbedaan cara pandang dan pilihan
harus berganti dengan semangat untuk memajukan bangsa dengan pilar
kehidupan bermartabat dan beradab.
“Inilah
salah satu pesan ketakwaan sebagaimana sasaran ibadah puasa. Kita
diajarkan untuk memegang teguh persaudaraan sebagaimana firman Allah
dalam Surah Al Hujurat ayat 10. Ayat ini menuntun kita untuk memiliki
mental bersaudara dan berdamai, bukan bermental permusuhan dan
kebenciaan agar Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua,”
ungkapnya.
Di
penghujung ceramahnya, Saidurahman berharap agar Hari Raya Idul Fitri
tahun ini yang bertepatan dengan Ulang Tahun Kota Medan ke-427 (1 Juli
2017), bisa menjadikan semua semakin teligius dengan ketakwaan yang
hakiki. “Insya allah Medan Rumah Kita semakin beradapan dan Indonesia
menjadi bangsa pemenang di tengah persaingan antar bangsa menuju
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” harapnya.
Sementara
itu Wali Kota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi usai Shalat Ied, tak
lupa mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H kepada seluruh
warga Kota Medan. “Atas nama Pemko Medan dan keluarga, saya mengucapkan
selamat Hari Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Minal aidin wal faidzin, mohon
maaf lahir dan batin,” kata Wali kota.
Selanjutnya,
mantan Wakil Wali Kota dan Sekda Kota Medan itu menyampaikan ucapan
terima kasihnya kepada umat Muslim Kota Medan yang telah berpartisipasi
aktif melaksanakan Shalat Ied bersama di Lapangan Merdeka.
Diharapkannya, partisipasi ini bisa juga dilaksanakan untuk mendukung
seluruh program pembangunan yang tengah dijalankan Pemko Medan.
Kemudian
Wali Kota menyampaikan apresiasinya kepada warga Kota Medan yang
beragama Kritistiani, sebab mereka sangat bertoleransi dengan menggeser
waktu ibadahnya untuk menghormati umat Islam melaksanakan Shalat Ied.
“Terima kasih atas toleransi yang telah dilakukan. Inilah bentuk rasa
solidaritas di Kota Medan yang kita cintai ini,” ungkap Wali kota.
Selesai
melaksanakan Shalat Ied, Wali Kota bersama Gubsu beserta seluruh unsur
Forkopimda selanjutnya saling bersalaman dengan para jemaah yang hadir
untuk mempererat jalinan tali silaturahmi. Setelah itu Wali Kota menuju
rumah dinas untuk menggelar open house. [rs/red/gbs]
Posting Komentar
Posting Komentar