BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Bencana kekeringan yang parah
mengakibatkan jutaan warga Somalia dilanda kelaparan. Kondisi ini
menggerakkan hati masyarakat untuk bergabung dalam gerakan kapal
kemanusiaan yang dilakukan lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Saat
ini, Kapal kemanusiaan jilid II yang mengangkut bantuan beras sebanyak
225 ton telah dilepas keberangkatannya ke Afrika langsung oleh Gubernur
Sumut Tengku Erry Nuradi dari Belawan International Container Terminal
(BICT), Minggu (18/06/2017).
“Ini
merupakan kegiatan yang sangat mulia, kegiatan membantu saudara kita
yang sangat membutuhkan. Kita ketahui kalau Afrika merupakan negara yang
mengalami musibah kekeringan dan ribuan orang setiap harinya mengalami
kelaparan,” ujar Erry.
Turut
Hadir Vice President ACT, Rini Mariani, GM BICT PT Pelindo I, Aris
Zulkarnain, Direksi PT Kawasan Industri Medan (KIM), Ilmi Abdullah juga
Ketua MUI Medan Prof HM Hatta.
Erry
mengatakan, bantuan yang diberikan warga Sumut melalui gerakan ini
telah menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki kepedulian terhadap
kemanusian. “Afrika yang mengalami krisis pangan dan masyarakatnya
kelaparan membuat perhatian bagi bangsa di dunia, dan kita bersyukur
Sumut merupakan bagian dari itu. Makanya, hari ini kita melepas bantuan
beras untuk saudara kita yang mengalami musibah,” kata Erry.
Dalam
kesempatan itu, Erry juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan ACT,
juga PT Pelindo I dan Samudera Indonesia yang telah mempersiapakan
kapal berisi bantuan dari warga untuk diberangkatkan ke Afrika. “Kita
sangat mengapresiasi kegiatan ini, dan hal ini dapat menjadi cambuk bagi
kita agar lebih berempati terhadap sesama terutama masyarakat yang
berada di sekeliling kita,” terang Erry.
Lebih
lanjut dalam kesempatan itu, Erry juga mengimbau terutama di bulan
Ramadan ini tentunya masih banyak saudara kita yang membutuhkan
perhatian. Oleh karena itulah, diharapkannya terutama bagi umat Islam
agar dapat menyalurkan zakatnya. “Tentunya dengan zakat yang kita
berikan, kita bisa berbagi dengan saudara-saudara kita yang
membutuhkan,” imbau Erry.
Vice
President ACT, Rini Mariani mengatakan, bantuan yang dilepas Gubsu
tersebut merupakan Kapal Kemanusiaan jilid II. Sebelumnya, Kapal
Kemanusian jilid I yang berisi bantuan lebih dari seribu ton beras sudah
berlayar dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (29/4/2017) dan
tiba di Pelabuhan Mogadishu Somalia pada (5/6/2017) lalu.
Diungkapkan
Rini, pasca pengiriman bantuan Kapal Kemanusiaan jilid I, provinsi
Sumut dan Aceh dalam waktu dua bulan dapat mengumpulkan bantuan untuk
masyarakat Afrika sebanyak 225 ton beras. “Ini merupakan dua provinsi
terbaik dalam penggalangan bantuan untuk Afrika,” kata Rini.
Menurut
dia, keberangkatan kapal kemanusiaan di area Sumatera ada sembilan
container beras. Di mana beras dari gudang masyarakat Aceh sebanyak 6
kontainer dan beras dari gudang Sumatera Utara ada 3 kontainer beras.
Lebih
lanjut dikatakannya, untuk keberangkatan Kapal Kemanusiaan jilid II ini
dibagi dalam tiga kelompok berlayar yang diberangkatkan secara
serentak. Namun, pelayaran dalam jumlah yang paling besar yakni sebanyak
225 ton beras merupakan pelayaran yang dilepas di Pelabuhan Belawan,
sementara dua pelayaran lainnya dilepas di pelabuhan Tanjung Priok,
Jakarta dan pelabuhan Perak Surabaya.
“Kemanusiaan
tidak pernah mengenal batas wilayah seperti bantuan yang kita kirim
dari Indonesia untuk Afrika. Bantuan ini membuktikan kalau kita masih
memiliki jiwa kemanusiaan yang luar biasa. Sebab bangsa yang besar
bukanlah bangsa yang kaya raya, tapi bangsa yang siap membantu jika ada
negara yang membutuhkan,” kata Rini.
GM
BICT PT Pelindo I, Aris Zulkarnain mengatakan, pihaknya sangat
mendukung gerakan Kapal Kemanusiaan ini, bahkan diharapkannya gerakan
ini bisa dilakukan secara berkesinambungan.
“Kami
dari BICT akan bersedia memfasilitasi pengiriman bantuan ini dan kami
harapkan tahun depan bantuan ini bisa lebih besar lagi. Sebab kalau
bukan kita yang peduli siapa lagi,” ujar Aris.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar