MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi
menyambut baik undangan yang disampaikan pihak Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) di Moskow untuk Rusia dan Republik Belarus yang meminta
agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) berpartisipasi pada
acara Festival Indonesia atau Trade, Tourism Invesment (TTI) pada 4-6
Agustus 2017 mendatang di Kota Moskow, Rusia.
Pemprovsu,
menurut Gubsu Tengku Erry, akan memanfaatkan momen tersebut untuk
mempererat hubungan kerjasama maupun mempromosikan pariwisata dan
investasi diberbagai sektor di Sumatera Utara.
“Kami
sangat berterima kasih atas kunjungan bapak Wakil Duta Besar dan juga
rombongan pada hari ini. Tentunya kami akan memanfaatkan kegiatan TTI
untuk membawa potensi ada di Sumut untuk diperkenalkan di sana,” ujar
Erry saat menerima Wakil Duta Besar RI untuk Rusia dan Belarus Lasro
Simbolon diruang kerjanya Lantai X Kantor Gubsu Jalan Diponegoro Medan,
Senin (8/5/2017).
Hadir
mendampingi Lasro Simbolon salah satu pengusaha ternama dari Belarus,
Viktor Chevtsov dan Evgoniv Mayanov. Sedangkan, Gubsu didampingi Kepala
Bappeda Irman, Kabiro Humas dan Keprotokolan Ilyas Sitorus, Kadis
Pariwisata E Marbun, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perijinan Terpadu Bondaharo dan Kadis Perdagangan Alwin Sitorus.
Dalam
kesempatan itu, Gubsu Tengku Erry juga menyambut baik niat pengusaha
dari Republik Belarus yang tertarik berinvestasi di Sumut. Menurut Gubsu
dengan potensi sumber daya manusia yang cukup besar dan juga wilayah
serta kekayaan alam yang berlimpah tentu Sumut merupakan pasar investasi
yang cukup baik. Belum lagi letak geografis Sumut yang jaraknya
berdekatan dengan beberapa negara tetangga.
“Selama
ini kita cukup mengenal Moskow maupun Rusia namun mungkin belum ada
kerjasama yang terjalin dengan Pemprovsu selama ini. Mudah-mudahan
pertemuan ini dan kegiatan TTI nantinya akan berlanjut dengan
terjalinnya kerjasama,” harap Erry.
Dijelaskan
Erry, Sumut memiliki potensi perkebunan kelapa sawit terbesar kedua di
Indonesia setelah Riau. Selain kelapa sawit Sumut juga terkenal dengan
karet, tembaka, teh dan kopi.
“Tadi
saya dengar bahwa salah satu bidang usaha pak Viktor adalah karet. Ini
sangat baik sekali. Kami menawarkan membangun pabriknya disini. Karena
marketnya disini cukup besar. Kita juga punya kawasan industri Sei
Mangke untuk Kelapa Sawit dan karet serta pelabuhan Kuala Tanjung yang
merupakan pelabuhan Hub internasional,” terangnya.
Kata
Gubsu, saat ini pemerintah pusat memberikan perhatian khusus kepada
Sumatera Utara dan tercatat enam kali Presiden tahun ini berkunjung ke
Sumut untuk meninjau sejumlah proyek strategis nasional.
Selain
investasi pembangunan jalan tol maupun pembangkit listrik menurut Gubsu
investor juga dapat memanfaatkan sektor pariwisata seperti halnya di
kawasan Danau Toba yang telah ditetapkan sebagai salah satu destinasi
wisata dunia. Seperti pembangunan hotel dan resort maupun lapangan golf.
Gubsu
Tengku Erry pun berharap kepada Duta Besar RI di Moskow, dapat
mempersiapkan sejumlah kunjungan dan kegiatan lainnya selain di Moskow
pada Agustus mendatang agar peluang Pemprovsu mempromosikan Sumut
semakin besar.
Sebelumnya
Lasro Simbolon mengaku bahwa kedatangan pihaknya untuk menggalang,
memobilisasi dan menfaslitasi penguatan kerjasama antara pemerintah RI
dan Rusia termasuk Belarus. Salah satunya dengan menundang Pemerintah
Provinsi Sumut dan beberapa kabupaten Kota di Sumut seperti Kota Medan
dan Samosir untuk menghadiri TTI di Moskow pada Agustus mendatang.
Setelah
sukses pada TTI tahun lalu yang diikuti 400 delegasi dari Indonesia dan
dihadiri 68 ribu pengunjung, tahun ini Kedutaan Besar Republik
Indonesia (KBRI) untuk Rusia kembali ingin mendulang kesuksesan.
“Kita
ingin membuat yang lebih besar lagi tahun ini.Target kita 100 ribu
pengunjung. Tentunya ajang tersebut dapat dimanfaatkan untuk
mempromosikan potensi-potensi yang ada di Sumut,” ujarnya.
Selain
memberikan undangan agar Pemprovsu turut berpartisipasi di TTI di
Moskow, pihaknya sengaja memboyong calon investor dari Belarus. Dengan
harapan akan ada investor asal Rusia dan Belarus yang menanamkan
investasinya di Sumut khususnya dibidang Pariwisata maupun bidang-bidang
lainnya.
“Setiap tahun
sekitar 90 ribu turis asal Rusia dan negara sekitarnya berkunjung ke
Indonesia. Tapi sayang mereka hanya mengenal Bali dan Lombok. Kenapa
tidak kita tarik ke Danau Toba, Bahorok atau Berastagi. Apalagi nanti
didukung dengan adanya Garuda Indonesia terbang langsung ke Rusia pada
Agustus nanti tentu ini peluang yang harus kita ambil,” ujarnya.
Apalagi
saat ini lanjut Lasro Simbolon, pariwisata di Sumut tengah bangkit
seiring dengan ditetapkannya Danau Toba menjadi destinasi wisata dunia
dan dibentuknya badan Otorita Kawasan Danau Toba.
Menurutnya,
turis Rusia sangat potensial karena dikenal lama menetap, suka
berbelanja dan menggunakan fasilitas yang terbaik. Hal ini tentunya
menjadi tantangan bagi Sumut untuk menyediakan fasilitas yang baik untuk
mereka.
Diterangkannya
dari sisi ekonomi investasi Rusia terus meningkat setiap tahunnya di
Indonesia diantaranya investasi perkeretaapian di Kalimantan. Selain itu
Rusia juga merupakan pasar yang baik untuk ekspor teh, kopi, CPO, dan
perikanan. Hal ini tentunya sangat berpeluang bagi Sumut untuk
menggenjot ekspor Indonesia ke Rusia.
“Untuk
ekspor CPO saja Indonesia ke Rusia mencapai 800 juta dolar per tahun.
Hal ini didukung lagi pembatalan kenaikan pajak impor Rusia atas CPO
karena permintaan Presiden Jokowi dan disetujui Presiden Putin,”
pungkasnya.
Sedangkan
Viktor Chevtsov mengaku tertarik untuk menanamkan investasi di Sumut.
Viktor Chevtsov pun mengaku akan menindaklanjuti arahan Gubsu agar
pihaknya akan mengeksplor apa yang kira-kira dapat diinvestasikan di
Sumut.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar