MEDAN | GLOBAL SUMUT-Fenomena yang kini marak dalam masyarakat adalah makin ditinggalkannya kebiasaan mengaji Alquran selepas salat Magrib di kalangan keluarga muslim. Kini waktu malam lebih banyak dihabiskan untuk menonton televisi yang isinya malah kurang mendidik. Karena itulah Pemko Medan terus memarakkan program Magrib Mengaji untuk melahirkan generasi muda yang beriman dan bertaqwa

Hal ini dikatakan Walikota Medan diwakili Asisten Pemeritahan dan Sosial, Musaddad saat membuka kegiatan Sosialisasi dan Pembinaan Guru Magrib Mengaji, Rabu (10/5/2017) di Griya Hotel. ”Kegiatan sosialisasi dan pembinaan ini salah satu upaya untuk menyemarakkan kegiatan mengaji pada dikalangan keluarga muslim di Kota Medan,” ungkapnya.

Dalam sambutan tertulisnya, Walikota mengungkapkan keyakinannya bahwa program ini akan mampu kembali menyemarakkan rumah umat muslim di Medan dengan lantunan ayat suci Alquran sebagaimana dulu diasa ada setiap rumah setiap malam menjelang. Program ini, lanjutnya, akan berdampak lebih dahsyat seandainya setiap rumah mau mematikan televisi mulai Maghrib sampai pukul 21.00 WIB. “Dengan adanya program mematikan tv di rumah pada jam-jam tertentu kita akan mampu membentengi keluarga dari nilai-nilai yang merusak generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Persoalan lain yang juga sedang dihadapi, lanjut Walikota, terkait perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Yang terjadi saat ini bukan keterbatasan akses informasi, namun justru masalah kebanjiran akses informasi. “Jadi yang dihadapi pendidik kedepan ialah bagaimana mengedukasi masyarakat dalam hal memilih sesuatu yang benar-benar rasional dan diperlukan. Hal ini karena pada masyarakat masih minim basis pengetahuannya, hampir semua informasi yang mereka lihat dan dengar akan mereka telan mentah-mentah,” ungkapnya, seraya menambahkan. diperlukan edukasi agar masyarakat mampu memilih dan memilih informasi yang memang memiliki nilai manfaat dan tidak bermanfaat.

Sebelumnya, Kepala Bagian Sosial Pendidikan dan Koordinasi I Sekretariat Kota Medan, H. Ahmad Raja Nasution M.SP melaporkan, kegiatan ini digelar agar para guru mengaji memiliki kesamaan visi dan cara melaksanakan program Magrib Mengaji. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru Magrib Mengaji sehingga meningkat pula kualitas para murid sekaligus meningkatkan mutu pelayanan sosial serta kesejahteraan pada guru.

Dia juga menyebutkan, peserta merupakan guru-guru Magrib Mengaji se-Kota Medan yang berjumlah 1906 orang yang berasal dari 21 kecamatan yang dibagi dalam empat angkatan. Sedangkan narasumber berasal dari anggota DPRD Medan, Pemko Medan, serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumut..[rs]