MEDAN | GLOBAL SUMUT-Wakil Walikota Medan, Ir Akhyar
Nasution MSi menghadiri peresmian Pusat Kajian dan Hak Asasi Petani
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
(Puskahap FISIP USU) di Ruang Sidang FISIP USU Medan, Senin (8/5).
Kehadiran Puskahap diharapkan dapat membantu mencari solusi atas
berbagai permasalahan yang dihadapi para petani selama ini, termasuk
menyangkut persoalan agraria.
Peresmian
Puskahap FISIP USU ini turut dihadiri Staf Khusus Kepresidenan, Noer
Fauzi Rachman, Dekan FISIP USU, Dr Muriyanto Amin S.Sos MSi, Pembantu
Dekan I, Huasni Thamrin S.Sos MSP, Ketua DPW Serikat Petani Indonesia
(SPI) Sumut, Zubaidah, Ketua DPP SPI Pusat, Hendry Saragih, Direktur
Yayasan Sintesa, Afrizal Kurniawan, Camat Medan Baru, Illyan Chandra
Simbolon dan mahasiswa.
Atas
nama Pemko Medan, Wakil Walikota sangat mengapresiasi dan mendukung
penuh diresmikannya Puskahap FISIP USU. Akhyar ingin kehadiran Puskahap
ini semakin meningkatkan pengkajian-pengkajian tentang hak asasi para
petani maupun persoalan mengenai agraria. Dengan demikian produk
pertanian yang dihasilkan lebih terjaga kualitas mutu maupun harganya.
“Jika
kajian-kajian yang menyangkut hak asasi petani maupun masalah agraria
berjalan dengan baik, tentunya berdampak dengan membaiknya kualitas mutu
dan harga produk pertanian yang dihasilkan,” kata Wakil Walikota.
Dikatakan
Akhyar, bagi Pemko Medan yang masyarakat sebagai konsumen tentunya
ingin ketersediaan pangan yang cukup. Di samping itu kualitas produk
yang dihasilkan juga harus cukup baik dan harganya pun terjangkau. Oleh
karenanya dia berharap agar kehadiran Puskahap bisa menghasilkan kajian
implementatif dan aplikatif, guna meningkatkan kesejahteraan para
petani.
Mantan anggota
DPRD Medan ini mengakui, persoalan yang dihadapi para petani saat ini
sangat memprihatinkan. Diungkapkannya, menurut penilaiannya selama ini,
petani merupakan orang yang merdeka. Namun setelah dirinya sempat
melakoni profesi sebagai petani, barulah diketahui petani bukanlan
orang yang merdeka.
“Bagaimana
petani bisa menjadi orang yang merdeka, sebab mereka dikuasai kartel
sistem. Kondisi itun menyebabkan petani hanya menjadi pekerja sekaligus
penanggung jawab resiko. Itu sebabnya kartel sistem menjadi musuh
petani. Jadi kalau berbicara petani, berarti bagaimana kita bisa
membebaskan para petani dari kartel sistem,” ungkapnya.
Sebelumnya,
Dekan FISIP USU, Dr Muriyanto Amin S.Sos MSi menjelaskan, tujuan
didirikannya Puskahap FISIP USU ini agar ada kajian yang serius untuk
bisa menyelesaikan persoalan-persoalan yang dialami para petani.
Termasuk, menemukan masalah-masalah para petani dan membuat formula
untuk menyelesaikannya.
“Mungkin
saja ada satu soal variabel tertentu yang menjadi penyebab dari sebuah
masalah konflik agraria maupun persoalan petani khususnya. Jadi Puskahap
FISIP USU ini hadir untuk memberikan solusi terhadap masalah tersebut
dalam bentuk kajian akademik. Hal inilah misi penting pembentukan
Puskahap FISIP USU ,” jelas Muriyanto.
Di
samping itu tambah Muriyanto lagi, Puskahap ini juga diharapkan dapat
membuat perkembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan gerakan petani
disertai dengan memberdayai petani dapat berlanjut terus menerus dan
tidak putus hanya dengan satu generasi saja. “Itu yang belum ada di
Sumut. “Jadi inilah misi penting lainnya berdiri Puskahap Fisip USU
ini,” terangnya.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar