MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Tengku Erry Nuradi
menyebutkan, peran tokoh masyarakat seperti Rahmat Shah merupakan satu
inspirasi bagi banyak orang untuk bekerja keras dan ikhlas. Karenanya
kiprah penggiat satwa dan penggiat keadilan itu diharapkan dapat ditiru
generasi muda.
Hal ini
disampaikan Gubernur saat menghadiri kegiatan peringatan 6 tahun
berdirinya Monumen Nasional Keadilan dan Syukuran HUT ke-18 Rahmat
International Wildlife Museum and Gallery di Legend Hall Rahmat Galeri
Jalan S Parman Medan, Minggu (14/5/2017).
Hadir
juga disitu Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung, Tuan Guru Besilam
Syekh Hasyim Al Syarwani, Wakil Ketua DPD RI Prof Darmayanti,
Perwakilan Konjen Turki, anggota DPRD Medan, Ketua PWI Sumut dan
sejumlah tokoh dan undangan.
Dalam
kesempatan itu, Gubernur menyebutkan, Monumen Nasional Keadilan yang
didirikan Rahmat Shah adalah simbol refleksi atas pendiriannya. Di mana
pada 19 Maret 2011 lalu, menara berbentuk tangan yang berdiri di depan
Museum Rahmat Galeri itu, dibangun atas dasar nurani melihat banyaknya
ketidakadilan, merajalelanya kezaliman, tertindasnya si miskin. Sehingga
menurutnya, sebagai anak bangsa, harus berdiri di depan memperjuangkan
keadilan.
“Beliau ini
(Rahmat Shah) adalah seorang penggiat keadilan yang ditunjukkan dengan
membangun monumen nasional keadilan. Ini sebuah kepedulian yang patut
mendapat apresiasi kita semua,” ujar Gubernur.
Semangat
dan spirit tersebut kata Gubernur, harus dilekatkan pada monumen itu
agar tidak sekedar menjadi bangunan simbolis semata. Sehingga dengan
peringatan enam tahun berdirinya, dirinya berharap seluruh elemen
memiliki komitmen yang sama dan bersatu mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan serta nilai-nilai didalamnya dapat diserukan ke seluruh
penjuru Nusantara.
“Mari
kita sama-sama berbuat yang terbaik bagi kemajuan bangsa ini. Apalagi
saat ini, intoleransi menjadi satu ancaman bagi persatuan kita. Sudah
saatnya kita mengedepankan kebersamaan,” sebutnya.
Selain
itu, Erry juga menyampaikan apresiasi atas keberadaan Rahmat Galeri
yang kini sudah berusia 18 tahun sejak didirikan. Sebagai satu dari 21
museum yang ada di Sumut, dirinya berharap dapat menjadi yang terbaik
se-Indonesia. Sebab apa yang berada di dalamnya, adalah informasi
penting dan berharga tentang banyak hal khususnya satwa liar.
“Kami
yakin dengan keikhlasan seorang Rahmat Shah, akan membawa dampak
positif bagi Sumut. Apalagi kalau dari segi tiket, pendapatannya tidak
akan cukup membiayai operasional galeri ini. Karenanya begitu banyak
yang dibuat beliau tanpa pamrih,” ujar Gubernur yang mengaku sudah
mengenal Rahmat Shah sejak lama sebagai seorang senior yang banyak
memberikan nasehat.
Menurut
Gubernur, kontribusi Rahmat Shah kepada Sumut patut diberi apresiasi.
Bahkan hampir semua kiprah mantan anggota DPD RI itu membangun sesuatu,
kerap kali membuahkan keberhasilan.
Apalagi,
disebutkan Erry, ada rencana pembangunan Kebun Binatang di Kabupaten
Serdang Bedagai sebagi sarana hiburan dan pendidikan bagi masyarakat
selain kebun binatang yang ada.
Wakil
Ketua DPD RI Prof Darmayanti Lubis berharap, di usia Rahmat Galeri dan
Monumen Nasional Keadilan yang semakin bertambah ini, sang pendiri,
Rahmat Shah tetap bisa terus berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Sumut.
“Saya
tahu pak Rahmat tidak lagi muda seperti dulu. Karenanya saya berharap
muncul ‘Rahmat-Rahmat’ lain yang bisa melanjutkan perannya di masa
mendatang,” sebutnya.
Sementara
Rahmat Shah menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang
mendukung dan mendoakan keberadaan dua ikon Sumut ini. Sebab keduanya
dibangun atas dasar keikhlasan dan kebaikan serta persahabatan.
“Alhamdulillah
setiap tahun kita peringati secara hikmad dan dihadiri tokoh penting
seperti Gubernur. Sehingga dengan peringatan ini kita tidak menjadi
bangsa yang carut marut dan terpecah. Akhirnya adalah untuk kebahagiaan
dan kesejahteraan bangsa kita. Jadi dalam hidup ini jangan cerita menang
kalah, mayoritas atau minoritas, karena yang terbaik adalah orang yang
bisa membahagiakan semua pihak dan memberikan keadilan bagi semua,”
jelasnya.
Acara
peringatan tersebut juga ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Rahmat
Shah yang diberikan kepada para tokoh undangan yakni Gubernur, Wakil
Gubernur, Tuan Guru Besilam Syekh Hasyim Al Syarwani dan tokoh lainnya.
[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar