MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi
membuka seminar nasional Internal Audit 2017 di Hotel JW Marriot Medan,
Selasa (9/5/2017).
Gubernur
berharap seminar mengghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi para
auditor dalam mewujudkan tata kelola keuangan yang baik di lingkungan
masing-masing baik di pemerintahan maupun swasta.
“Seminar
nasional ini selain diikuti seluruh provinsi di tanah air juga diikut
auditor dari Timor Leste. Kita berharap ada ilmu baru di bidang internal
audit sehingga ada sharing informasi antar peserta yang bisa menambah
pengetahuan berdasarkan pengalaman yang ada. Mudah-mudahan bermanfaat
bagi Sumut dan Indonesia. Semoga bisa mewujudkan tata kelola keuangan
yang baik di pemerintahan maupun swasta,” sebut Erry lagi.
Tengku
Erry menjelaskan, Pemerintah Provinsi Sumut mengapresiasi, mendukung
dan ingin menjadi bagian dari seluruh upaya perbaikan untuk mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik di Provinsi Sumut. Karenanya, salah
satu upaya mewujudkannya adalah dengan peningkatan kualitas internal
audit.
“Semoga Seminar
Nasional Internal Audit tahun 2017 ini bermanfaat meningkatkan kinerja
kita semua terutama dalam meningkatkan internal audit yang profesional,
berwawasan penuh, proaktif dan fokus kepada masa depan sehingga
cita-cita kita semua mewujudkan masyarakat adil, makmur dan sejahtera
dapat selalu terwujud dan semakin meningkat kearah kemajuan yang
signifikan,” cetus Erry.
Seiring
dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat serta semakin
kompleksnya organisasi maka diperlukan adanya evaluasi dan pengujian
untuk memberikan jaminan yang memadai atas setiap kegiatan organisasi.
Tidak
hanya atas apa yang telah dicapai, namun juga memberikan gambaran atas
kemungkinan resiko atau permasalahan yang kemungkinan terjadi di masa
depan. Serta memberikan solusi atas kendala-kendala dalam aktifitas
organisasi.
“Disinilah
peran internal audit, memberikan jaminan kepada manajemen dan
stakeholder bahwa setiap aktifitas organisasi dilaksanakan telah
memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi, memastikan aktifitas
organisasi dilaksanakan sesuai kebijakan organisasi dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Serta memastikan bahwa
organisasi akan mampu menghadapi setiap resiko yang mungkin terjadi
secara efektif,” tandas Erry Nuradi.
Gubsu
Erry mengingatkan, internal audit tidak lagi dijalankan dengan pola
pemeriksaan untuk mencari kesalahan manajemen yang berujung pada
pembuatan daftar list kesalahan yang tidak berhenti pada upaya bagaimana
menyelesaikan dan memperbaiki kesalahan-kesalahan tersebut agar menjadi
pembelajaran di masa depan. Internal audit harus dapat berperan sebagai
konsultan dan penjamin kualitas atas terlaksananya kegiatan organisasi.
Mulai
dari tahapan proses perencanaan dan pelaksanaan, bahkan hingga menjamin
dan memastikan output dan outcome atas aktifitas kegiatan organisasi
telah memeberikan efek sesuai dengan tujuan organisasi.
“Sesuai
dengan tema seminar hari ini, internal audit harus berwawasan penuh
yaitu memahami secara benar dan menyeluruh mengenai bagaimana searusnya
organisasi dijalankan. Internal audit harus proaktif yaitu selalu dapat
memberikan peringatan dini dan memberikan peringatan dini dan memberikan
opsi-opsi penyelesaian atas permasalahan yang terjadi,” tutur Erry.
Gubsu
juga berharap, internal audit fokus pada masa depan yaitu memberikan
jaminan bahwa upaya pada saat ini dikerjakan secara efektif dan efisien
untuk memperoleh hasil yang maksimal dari tujuan organisasi melalui
pengukuran resiko dan peningkatan kesiapan organisasi menghadapi resiko.
Hadir
dalam seminar nasional tersebut diantaranya pembina Yayasan Pendidikan
Internal Audit Setyanto P Santoso, Kepala BPKP Sumut Mulyana, Kepala
Inspektorat Provsu Ok Hendry, Inspektur General of Republic Democratic
Timor Leste Francesco de Carvalo.
Pembina
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA) Setyanto P Santoso mengatakan
Seminar Nasional internal audit 2017 di gelar di Hotel JW Marriott,
Medan mulai 8-10 Mei 2017. Kegiatan ini diikuti 51 auditor dari Timor
Leste.
Dikatakannya,
Seminar Nasional Internal Auditor tahun ini merupakan kegiatan ke 12
yang di gelar YPIA sebagai salah satu forum yang meningkatkan kompetensi
internal auditor.
Lebih
lanjut dikatakannya, YPIA sangat mendukung pemberantasan korupsi.
Setiap tahunnya YPIA melatih 3.500 dan pada momen seminar tersebut
seanyak 364 orang telah mengikutti pelatihan dan menjadi wisudawan.
“Semoga para wisudawan dapat menjadi agen perubahan dan memperkuat
organisasi masing-masing,” kata Santoso.
Dalam
kesempatan itu, Santoso juga mengucapkan selamat mengikuti seminar
kepada Inspektur General of Republic Democratic Timor Leste Francesco de
Carvalo dan juga seluruh peserta lainya yang hadir dari seluruh
provinsi yang ada di Indonesia.
“Selamat
datang kepada Bapak Francesco de Carvalo dan juga seluruh peserta
lainya. Mudah-mudahan menambah wawasan peserta, dan menjadi ilmu yang
bermanfaat,” ujarnya.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar