MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Peringatan Hari Buruh Internasional di Kota Medan
dipusatkan di Gelanggang Remaja Jalan Sutomo Medan, Senin (1/5).
Seribuan buruh tergabung dalam Gabungan Serikat Pekerja/Serikat Buruh
Indonesia (GABSI) Kota lebih memilih cara yang simpatik, elegan dan
bermartabat dalam merayakan May Day yakni kumpul bersama dan
menyampaikan 5 butir pernyataan sikap, berisikan persoalan maupun
permasalahan yang dihadapi kaum buruh saat ini.
Di
samping itu para buruh juga melaksanakan kegiatan sosial berupa donor
darah dan pemeriksaan kesehatan gratis bekerjasama dengan Palang Merah
Indonesia (PMI) serta Dinas Kesehatan Kota Medan. Sedangkan puncak
acara diisi dengan hiburan dan pemberian paket sembako kepada seluruh
pekerja yang hadir.
Sebagai
ungkapan rasa gembira dan apresiasi kepada para buruh yang tidak
menggelar aksi konvoi turun ke jalan, Walikota Medan, Drs H T Dzulmi
Eldin S MSi bersama Kapolresta Medan, Kombes Pol Sandi Nugroho, Dandim
0201/BS, Kol Inf Bambang Herqutanto dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah (FKPD) Kota Medan lainnya menyanyi bersama dengan para buruh.
Selain
lagu Rumah Kita, juga didendangkan lagu Anak Medan dan Maumere.
Mendengar ketiga lagu ini, para buruh pun langsung berjoget bersama.
Mereka melupakan sejenak persoalan-persoalan maupun rutinitas kerja
yang mereka hadapi selama ini. Intinya, para buruh ingin berkumpul dan
bergembira bersama untuk merayakan May Day tersebut.
Dihadapan
seribuan buruh yang berasal dari 18 organisasi buruh dan tergabung
dalam GABSI, Walikota mengatakan, buruh harus diberikan tempat untuk
menyampaikan aspirasinya. Namun ditekankanya, aspirasi yang disampaikan
itu hendaklah santun. “Insya Allah saya dan Pemko Medan adalah sahabat
kaum buruh yang siap mendengarkan keluhan dan mencarikan solusi
terbaik,” kata Walikota.
Dikatakan
Walikota, Pemko Medan ke depan ingin selalu berdiskusi dengan para
buruh melalui forum-forum formal maupun informal lewat serikat-serikat
pekerja/buruh. Dengan demikian Pemko Medan secara langsung dapat
mengetahui permasalahan kaum buruh yang ada di Kota Medan.
“Jadi pada peringatan Hari Buruh ke depannya, saya berharap kita akan
semakin akrab dan membuat kegiatan yang tidak hanya bersifat seremonial
namun juga saling mencetuskan ide kegiatan yang jauh lebih jelas,
bermanfataan kepada masyarakat luas, terutama kaum buruh itu sendiri,”
ungkapnya.
Dihadapan
Kol Inf Simorangkir mewakili Pangdam I/BB, Wakil Walikota Medan, Ir
Akhyar Nasution, Kadis Tenaga Kerja Kota Medan, Hanalore Simanjuntak,
pimpinan serikat pekerja/serikat buruh se-Kota Medan, Walikota
selanjutnya berharap agar kesejahteraan kaum buruh semakin terjamin ke
depannnya. Karena itu dia mengajak seluruh buruh untuk terus semangat
bekerja dalam membangun Kota Medan dan Pemko Medan siap mendukungnya.
Sementara
itu Usaha Tarigan selaku Ketua Panitia Penyelenggara Hari Buruh
menjelaskan, sudah tidak jamannya lagi melakukan aksi turun ke jalan
untuk menyampaikan aspirasi buruh. Apa yang menjadi tuntutan kaum buruh
dapat disampaikan melalui dialog, sebab kaum buruh saat ini lebih
mengedepankan musyawarah/mufakat.
“Penyampaian
aspirasi melalui dialog lebih simpatik, elegan dan bermartabat. Karena
melalui cara ini tidak ada yang dirugikan, terutama para stakeholder
maupun pengusaha. Di samping itu cara dialog ini lebih efektif dan cepat
diterima dibandingkan menyampaikan aspirasi dengan turun ke jalan,”
jelas Usaha.
Peringatan
Hari Buruh yang dipusatkan di Gelanggang Remaja diawali dengan
menyanyikan lagu Indonesia Raya dan hening cipta. Setelah itu 18
pemimpin serikat pekerja/serikat buruh menyampaikan 5 butir pernyataan
sikap yang dibacakan Usaha Tarigan. Adapun isi kelima butir pernyataan
sikap itu yakni cabut Peraturan Pemerintah No.78 tahun 2015 tentang
pengupahan.
Kemudian,
tertibkan sistem kerja harian lepas, borongan, kontrak dan outsourching.
Lalu, cabut gugatan APINDO terkait UMK dan UMK/UMSK Kota Medan 2017 di
PTUN Medan. Selanjutnya, buat peraturan daerah (Perda) Kota Medan
tentang ketenagakerjaan, serta tegakkan hukum ketenagakerjaan di Kota
Medan.
Usai membacakan
kelima butir pernyataan sikap, Usaha selanjutnya menyerahkannya kepada
Walikota didampingi Wakil Walikota bersama unsur FKPD kota Medan. Para
buruh berharap agar kelima butir pernyataan sikap itu segera
ditindaklanjuti. Setelah itu Walikota memberikan paket sembako secara
simbolis kepada 18 pemimpin serikat pekerja/buruh dan dilanjutkan dengan
peninjauan lokasi bakti sosial berupa donor darah dan pemeriksaan
kesehatan yang berada di sebelah kiri pintu masuk Gelanggang remaja.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar