RANTAUPRAPAT | GLOBAL SUMUT-Mata adalah jendela dunia. Dapat kita bayangkan berapa kerugian secara ekonomi jika seseorang dalam usia produktif mengalami gangguan penglihatan, belum lagi masalah kesiapan mental jika masalah penglihatan mendere usia lanjut. Data Kementerian Kesehatan Tahun 2015 menunjukkan angka kebutaan akibat katarak secara nasional 1,5% atau sekitar 4 juta penduduk indonesia mengalami kebutaan.

Demikian dikatakan Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap, SE, M.Si, Kamis (11/5) pada saat membuka kegiatan pelaksanaan operasi katarak secara gratis di Puskesmas Negeri Lama Kecamatan Bilah Hilir yang dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Labuhanbatu Hj. Siti Awal Pangonal Harahap, Unsur Muspika dan sejumlah Kepala SKPD.
Menurutnya, Penyakit Diabetes Melitus dapat memicu timbulnya masalah pada kesehatan indra penglihatan yaitu gangguan penglihatan berupa katarak yang dapat berujung pada kebutaan, beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa katarak selain disebabkan oleh diabetes melitus juga karena faktor usia genetika, trauma, infeksi, penyakit kulit dan rendahnya status gizi seseorang.
Terkait dengan hal itu, maka Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu melalui SKPD Dinas Kesehatan secara konsisten menyelenggarakan berbagai upaya pencegahan maupun penanggulangan penyakit katarak, upaya penanggulangan dilakukan dengan menyelenggarakan pelayanan operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu.
Sedangkan upaya pencegahan dilakukan melalui kegiatan peningkatan status gizi, penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, untuk itu diharapkan dari kegiatan ini mampu mengurangi angka kebutaan akibat katarak di Kabupaten Labuhanbatu sehingga hak untuk melihat “The Right To Sight” 2020 yaitu penurunan angka kebutaan katarak sebesar 25% hingga tahun 2020 yang dicanangkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) dapat tercapai.
Pelaksana Kadis Kesehatan Labuhanbatu H Hasnul Basri, S.Sos dalam laporannya menjelaskan, bahwa kegiatan operasi katarak gratis ini merupakan bentuk kepedulian Pemkab Labuhanbatu terhadap pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu di Kabupaten Labuhanbatu. Sedangkan tujuan akhir dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan para orang tua kita ataupun saudara kita yang terkena katarak sehingga mereka berkesempatan untuk hidup secara mandiri dan terpenuhi haknya untuk melihat sebagaimana yang dicanangkan oleh WHO.
Hasnul mengatakan, kegiatan operasi katarak secara gratis ini dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 11 s/d 13 Mei 2017 dengan target sasaran 150 mata, pada pasien yang dioperasi akan ditanamkan IOL (Intra Okuler Lens)/lensa tanam, mendapatkan obat-obatan mata dan follow up/dipantau sebanyak 3 kali yaitu 1 hari setelah operasi dan setiap minggu berikutnya.
Menurutnya, Kriteria pasien yang dioperasi adalah para penderita katarak yang telah masak (Mature), tekanan darah normal dan kadar gula darah normal, untuk penjaringan pasien dilaksanakan oleh masing-masing Puskesmas sejak bulan Februari s/d April 2017 (169 peserta). Hasnul juga menambahkan bahwa Tim Medis yang menangani operasi katarak ini berasal dari Yayasan Mataniari Provinsi Sumatera Utara sebanyak 8 orang yaitu 2 orang dokter spesialis mata, dokter umumn dan perawat/perawat anastesi dibantu dengan tenaga medis dan paramedic dari Puskesmas Negeri Lama.(red/gbs)