MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Panggung Seni Budaya (PSB) yang diusung Dinas Pariwisata
Kota Medan untuk mengobati kerinduan masyarakat Kota Medan guna
menyaksikan budaya etnisnya sekaligus melestarikannya, mendapat
apresiasi dari masyarakat. Terbukti, seribuan warga dengan penuh
antusias menyaksikan pagelaran PSB yang mengusung seni dan tari dari
etnis Melayu di Jalan Pulau Penang, Sabtu (22/4/2017) malam. Apalagi
untuk memeriahkan PSB, Ronggeng Melayu pun dihadirkan untuk mengajak
para pengunjung untuk berjoget bersama.
Pertunjukan
PSB kali ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Selain persiapan lebih
matang, konsep yang disajikan juga cukup menarik. Meski dikemas
sederhana namun nuansa tradisional sangat kental dalam pertunjukan ini.
Tahun lalu, musik yang mengusung PSB dominan peralatan modern seperti
band dan organ tunggal (keyboard). Jika pun ada alat musik tradisionil,
sifatnya hanya sebagai properti panggung.
Namun
untuk pertunjukan seni dan tari etnis Melayu ini, alat musik yang
dihadirkan langsung berciri khas Melayu seperti arkodion, gendang dan
biola. Sudah itu pembawa acara pun, acap kali melontarkan pantun yang
selama ini memang identik dengan ciri khas masyarakat Melayu. Ditambah
lagi dengan para penarinya yang tampil lincah dan gemulai mengikuti
lantunan lagu serta irama gendang yang bertalu-talu.
Selain
itu PSB yang dihadirikan juga tidak ala kadarnya. Disamping pengunjung
yang datang disambut gapura sebagai simbol selamat datang, pengunjung
juga dimanjakan dengan photo booth berlatar PSB dan visi Medan Rumah
Kita yang dapat digunakan para pengunjung berfoto maupun selfie.
Kemudian, pengunjung yang datang dapat memilih aneka kuliner maupun
kerajinan tangan hasil para UMKM yang dipajangkan di sejumlah stand.
Agar
pertunjukan yang ditampilkan lebih enak dinikmati pengunjung, Dinas
Pariwisata juga mencoba menampilkan panggung yang lebih artistik
didukung dengan lighting yang menarik. Dengan demikian penyanyi maupun
penari yang tampil diatas panggung semakin enak ditonton. Itu sebabnya
pengunjung yang hadir tak satu pun beranjak meninggalkan lokasi sampai
seluruh rangkaian acara yang disajikan berakhir.
Kesan
seremonial tidak ada sedikit pun dalam pertunjukan PSB kali ini. Begitu
Walikota Medan, Drs. H. T. Dzulmi Eldin S. M.Si tiba di lokasi,
pertunjukan yang digelar dalam rangka untuk mengangkat kembali budaya
dan kukltur etnis di Kota Medan ini pun langsung dibuka.
Atas
prakarsanya menggagas PSB, Walikota pun mendapat plakat sebagai Tokoh
Inspiratif. Kemudian Walikota diberi dua tawaran, memberikan sambutan
atau menyanyi. Ternyata, kedua pilihan itu diterima Walikota. Dalam
sambutan singkatnya, Walikota menyampaikan ucapan terima kasih atas
digelarnya kembali PSB. Sebab, selain ingin melestarikan, juga ingin
menjadikan Medan sebagai kota tujuan wisata budaya. “Dengan PSB ini
kita harapkan dapat mengangkat kembali seni dan budaya seluruh etnis
yang ada di Kota Medan. Kita ingin seluruh warga tahu sehingga mencintai
dan melestarikannya. Jika masyarakat kita mencintai dan menjunjung
tinggi nilai-nilai budaya yang ada, Insya Allah bangsa ini akan terus
kokoh,” kata Walikota.
Disamping
itu Walikota pun ingin para generasi muda mengenal lebih jauh seni dan
budaya leluhur mereka melalui PSB ini. Dengan mengenalnya lebih jauh,
Walikota yakin para generasi muda akan terpanggil untuk menjaga dan
melestarikannya, sehingga warisan leluhur ini tidak akan pernah hilang
sampai kapan pun. Oleh karenanya Walikota berpesan agar PSB dikemas
lebih baik lagi dan melibatkan banyak anak muda kreatif di Kota Medan.
Dengan demikian masyarakat akan lebih tertarik dan setiap malam Minggu
dipenuhi pengunjung. “Melalui PSB ini kita harapkan para generasi muda
kita terhindar dari kegiatan negatif seperti narkoba, geng motor maupun
kenakalan remaja lainnya,” harap Walikota.
Usai
memberikan sambutan singkat, Walikota selanjutnya menyanyikan lagu
bergenre Melayu berjudul Semalam Di Malaysia dan mendapat apresiasi dan
tepukan tangan dari seluruh pengunjung. Setelah Walikota turun panggung,
pengunjung pun dihibur dengan Pakpong Melayu. Kemudian dilanjutkan
dengan lagu Pucuk Pisang, serta disusul dengan Tarian Merajut Jala.
Tarian
ini menceritakan tentang harmonisasi para generasi muda yang
dilambangkan dengan merajut jala. Tarian Merajut Jalan ini diiringi
dengan lagu Lancang Kuning, sedangkan para penarinya baik perempuan dan
laki-laki terlihat sangat kompak membawakan tarian ini. Setelah itu
dilanjutnya dengan Ronggeng Melayu, para pengunjung dipersilahkan untuk
berjoget bersama dengan para penari.
Selesai
Ronggeng Melayu, pengunjung yang masih belum puas berjoget dapat
melanjutkannya kembali setelah penyanyi mendengangkan lagu, dua lagu
berjudul Seroja dan Melenggang Si Tari Lenggang. Sedangkan penutup
acara, pengunjung disungguhkan pertunjukan film karya T Amir Hamzah dan
film klasik P Ramle.
Plt
Kadis Pariwisata Kota Medan, Budi Hariono S.STP M.AP mengatakan, PSB
akan digelar rutin setiap malam Minggu.Tarian tradisionil dari setiap
etnis akan tampil secara begilir diikuti dengan kuliner khas, pameran
dan penjualan produk etnik, kumpulan berbagai komunitas serta pemutaran
film atau dulu lazim disebut layar tancap.
Untuk
PSB yang mengusung etnis Melayu, Budi mengatakan berisi tarian, musik
etnik melayu serta Ronggeng Melayu serta pemutaran film karya T Amir
Hamzah dan film klasik P Ramlee. “Kita berharap melalui pertunjukan PSB
ini, masyarakat, terutama dari etnis Melayu bisa mengenal lebih jauh
seni dan budaya warisan leluhurnya,” jelas Budi.
Ditambahkan
Budi, setiap kegiatan yang digelar, mereka akan terus berupaya
melakukan inovasi sehingga PSB yang disajikan tidak mononton dan menjadi
tontonan menarik bagi masyarakat. “Kita akan terus melakukan koreksi
dari pertunjukan yang telah dilakukan. Hal ini penting agar pertunjukan
selanjutnya lebih menarik lagi, sehingga keinginan Bapak Walikota ingin
menjadikan Medan sebagai kota tujuan wisata budaya dapat terwujud,”
harapnya.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar