SIANTAR
| GLOBAL SUMUT-Pada hari Jum’at tanggal 21 April 2017 dilaksanakan
Rapat Pimpinan TNI dan Polri Kodam I/BB dan Polda Sumatera bertempat di
aula bela negara Rindam I/BB Pematang Siantar Sumut.
Tema
yang diangkat dalam Rapim TNI dan Polri tersebut adalah “Melalui
Sinergitas Kodam I/BB dan Polda Sumut kita wujudkan Satuan yang
Profesional guna mendukung kesinambungan Pembangunan Nasional diwilayah
Provinsi Sumatera Utara.
Pejabat
Forkompimda Sumut yang menjadi narasumber dalam Rapim TNI dan Polri
tersebut adalah Wakil Gubernur Sumatera Utara Dr Nur Azizah Marpaung,
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Dr. H Rycko Amelza Dahniel, MSi. dan
Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Soemantri.
Rapim
TNI dan Polri , Polda Sumut dan Kodam I/BB dihadiri oleh Rektor
Universitas Sumatera Utara, Ka BNNP Sumut, Kakanwil Kemenkumham Sumut,
Dirut PT PLN Wilayah Sumut, Dirut PT Inalum, Dirut PT Pelindo, Bupati
Simalungun, Wakil Bupati sergai, Pejabat Utama Kodam I/BB, Pejabat Utama
Polda Sumatera Utara, Danrem Riau, Danrem Sumbar , Danrem Kepri,
Danrem Siantar, Danrem Sibolga dan Para Dandim sejajaran Kodam I/BB,
Kapolrestabes Medan dan para Kapolres Sejajaran Polda Sumatera Utara.
Dalam
sambutan dan pengarahannya, Pangdam I/BB mengatakan adanya gagasan ide
pertemuan rapim ini diawali saat silaturahmi Kapolda Sumut ke Kodam I/BB
beberapa waktu yang lalu. “Kapolda menyampaikan ide dan gagasan dalam
mengelola Kamtibmas di Sumut, dalam wilayah yang begitu luas ada
beberapa hal yg merupakan ancaman dalam kehidupan bernegara khususnya
Narkoba.” , ujar Pangdam I/BB
Ide
Kapolda Sumut tersebut juga sejalan dengan arahan Panglima TNI saat
diminta sebagai pembicara di berbagai tempat, dan masukan dari intelijen
dan beberapa pihak sehingga Panglima TNI juga menyimpulkan beberapa
ancaman saat ini diantaranya masalah Narkoba.
Selanjutnya Pangdam I/BB menyampaikan secara singkat tentang: ” PERSPEKTIF ANCAMAN SAAT INI DI NEGARA INDONESIA”
Pangdam
menjelaskan dilihat dari hasil penelitian secara ilmiah dimana
pertambhaan penduduk seperti deret ukur, sementara pertumbuhan ekonomi
seperti deret hitung. Pada tahun 2017 penduduk dunia sdh 7,5 milyar,
sementara kapasitas bumi yang ideal hanya 3,4 Milyar, manusia
membutuhkan energi makanan dan minuman. Setelah diteliti peta konflik
dunia 70 % dengan alasan apapun juga pada dasarnya memperebutkan
kebutuhan energi.
TNI merumuskan saat ini ada beberapa ancaman yg mempengaruhi bangsa dan negara kita dan salah satunya adalah narkoba.
Salah satu ide dari Kapolda bagaimana kita menanggulangi Narkoba, ini sejalan dengan ancaman yang dirumuskan TNI.
“Mudah2an kita bisa bersinergi , TNI bisa mendukung Polri untuk pemberantasan Narkoba.
Akademisi
yang hadir disini bisa memberikan masukan bagaimana penanggulangan
Narkoba ini. Saya mengapresiasi dan sangat menyambut baik ide dari
Kapolda Sumatera Utara” pungkas Pangdam.
Sementara
sambutan Gubernur Sumut yang disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumut
Brigjen TNI (Purn) Dr. Nur Azizah Marpaung, Provinsi Sumatera Utara
menyambut baik rapat ini dan sangat penting untuk menyandang tugas
kedepan dalam membangun situasi Kamtibmas Sumut.
“Dari
9 nawacita Presiden Jokowi, antara lain menyebutkan menghadirkan
negara untuk mewujudkan rasa aman bagi segenap warga negara. Mendukung
Penanganan konflik sosial dan koord antara instansi pemda dan pemko
dalam memperhatikan permasalahan yg timbul dgn memperhatikan HAM, mari
kita bekerja bersinergi.” ujar Wagubsu.
Wagubsu
menjelaskan dalam waktu dekat tanggal 25 April mendatang, investor dari
Cina senilai 500 T akan masuk ke Sumut dlm rangka meningkatkan ekonomi
Sumatera Utara. Peringkat ekonomi Sumut sendiri saat ini berada pada
nomor 4 setelah Jakarta, Jatim dan Jabar.
“Ada
3 Titik yg akan dibangun investor dari China yaitu Nias (100 T), antara
Deli serdang dan Kualanamu (250 T), dan di kuala tanjung pembangunan
tahap 2 dgn menghadirkan 21 juta kontainer pertahun. Dengan
meningkatkanya aktifitas ekonomi di Sumut, maka diharapkan pengangguran
berkurang dan juga diharapkan berdampak pada berkurangnya peredaran
Narkoba.” jelasnya.
“Narkoba
sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan di Sumut. Terkait
rencana pencanangan daerah bebas Narkoba memang harus kita wujudkan.
Negara kita dalam posisi darurat narkoba.” ujar Wakil Gubernur pada
akhiir sambutannya.
Sementara dalam pengarahan Kapolda Sumut, Irjen Rycko menyampaikan materi tentang “TANTANGAN KITA DAN ANTISIPASINYA.”
“Ada
3 hal yang perlu kita ketahui yaitu : Kenapa kita kumpul disini ? ; Apa
yang kita buat disini ? dan Bagaimana cara membuatnya ?” tanya Kapolda
Sumut.
Kapoldasu menjelaskan tujuan dari pertemuan ini untuk memperkuat sinergitas TNI dan Polri.
Sesuai
dengan amanah Pasal 30 UUD 45 bahwa rumah besar NKRI dibangun dengan 2
pilar utama yaitu pilar Pertahanan dan pilar peamanan yang diamanahkan
kepada TNI dan Polri.
Suka
duka kita bangun disini. TNI dan Polri diberi mandat oleh masyarakat
untuk menjaga rumah NKRI, menjaga masyarakat. Bisa dibayangkan kalau
salah satu pilar runtuh maka runtuhlah NKRI. Pilar ini tidak boleh
dibuat retak, atau rubuh maka rubuh negara kita. Tidak semua negara
negara senang melihat pilar rumah kita kokoh. Kita jangan mau dipecah
pecah, kita harus pintar.” jelas Irjen Rycko.
“Mengantisipasi
ancaman untuk siap kedalam, siap untuk ekspansi keluar.Tantangan
masyarakat dunia yang akan berimplikasi kepada pilar rumah kita yaitu
Tantangan masyarakat dunia yaitu FEW, Tantangan Indonesia dan Sumatera
Utara, Tantangan pantai timur Sumatera Bagian Utara dan Masalah sosial.”
lanjutnya.
Terkait
tantangan masyarakat dunia, Penduduk dunia yang terus bertambah tidak
seimbang dengan pertumbuhan food, energy dan water. Akibatnya lahirlah
neo kolonialisme, neo imperialisme, kriminalisme natural vs by designed.
Kriminalisme by design salah satu contohnya termasuk Narkoba.
Sementara
terkait Tantangan dengan pantai timur Sumbagut, Kapoldasu menjelaskan
Panjang pantai timur 575 Km untuk wilayah sumut, untuk wilayah Sumbagut
6000 km.
“Pantai timur
berbatasan dengan Singapura, Malaysia, Thailand perlintasan jalur laut
internasional, Golden Tri Angle, sehingga masyarakat pesisir dianggap
rentan dalam peredaran dan penyalahgunaan Narkoba maupun barang ilegal
lainnya.” Ujarnya.
Kapoldasu
mengatakan salah satu tantangan pantai timur yang dibahas Sibolangit
Join Communique 2017 adalah masalah Narkoba. Penyalahgunaan narkoba dari
tahun 2012 sd 2017 naik terus.
Dari
10 kasus yang dilaporkan 8 kasus narkoba. Tindakan tegas oleh penegak
hukum tidak menghentikan peredaran Narkoba, malah harga tambah naik
karena barang sulit diperoleh, bandar bertepuk tangan.
“Oleh
sebab itu penanganannya harus dengan memperkuat upaya pencegahan dengan
meningkatkan daya cegah, daya tangkal dan daya lawan masyarakat
terhadap peredaran gelap Narkoba. Yang harus ditangani secara bersama
sama.” terang Kapoldasu.
Dengan menggunakan teori Triple Heliks melalui 3 pilar pilar yaitu Pilar ke 1 Polisi, TNI , Pemda.
“Pilar ke 2 adalah kampus, selanjutnya pilar ke 3 Pengusaha.” tuturnya.
Kebijakan Kapolda Sumut terhadap pemberantasan narkoba adalah bersih bersih kedalam dan hajar keluar.
“Kita
akan membangun pilot project suatu komunitas/wilayah bebas dan bersih
Narkoba dengan mengerahkan seluruh kekuatan di Sumut. Mudah2an apa yang
kita kerjakan diberikan kemudahan oleh yang maha Kuasa.” ujar Kapolda
Sumatera Utara.
Selesai
pengarahan Kapolda Sumut, dilanjutkan dengan penandatangan MoU
mewakili 3 pilar yang ditandatangani oleh Gubsu, Kapolda Sumut, Pangdam
I/BB, Kakawil Kemenkumham Sumut, Rektor USU, Dirut PT PLN, Dirut PT
INALUM, DIRUT PT PELINDO.Dalam Mou tersebut dijelaskan peranan dan
kegiatan masing masing instansi dalam upaya memberantas narkoba dalam
pelaksanaannya.
Kesepakatan
bersama tersebut juga tertuang pula maksud dan tujuan serta ruang
lingkup kesepakatan termasuk pembiayaannya. Kesepakatan bersama atau MoU
tersebut berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal
ditandatanganinya Kesepakatan Bersama ini.
Akan dilaksanakan pula monitoring dan evaluasi terhadap kesepakatan bersama tersebut.
Selesai penandatanganan MOU dilanjutkan dengan Sholat Jum’at berjamaah di mesjid Rindam I/BB.
Acara diakhiri dengan makan siang dan foto bersama. [rs]
Posting Komentar
Posting Komentar