BATU
BARA | GLOBAL SUMUT-Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam PEMA
(Perhimpunan Mahasiswa Batu Bara - red), tampak melakukan aksi unjuk
rasa damai di depan kantor Bupati Batu Bara tekait desakan agar pihak
penegak hukum secepatnya kembali mengusut kasus proyek pembangunan Cold
Storage T.A 2014 senilai Rp. 1.344.263.000,00 yang terindikasi
dimainkan langsung oleh kadis Perikanan, Ir Rinaldi M,si secara bersama
jajarannya (Ade Ginting) dan juga rekanan kontraktor pengerjaan proyek
tersebut. dan adanya dugaan pemalsuan dalam dokumen kontrak.
Senin
(10/4) sekira pukul 11.00 wib, pantuan wartawan, tampak aktivis yang
tergabung dalam PEMA itu pun meminta agar Kepala dinas Perikanan (Kadis
Kanla -red) serta seluruh jajarannya yang terlibat aktif dalam dugaan
korupsi pembuatan sumur bor digedung Cold Stroge kec. Medang Deras pada
tahun 2016 senilai Rp. 100 juta, sesegera mungkin kembali diperiksa dan
kemudian dipenjarakan. Demikian pada item yang sama, para aktivis
mahasiswa itu mendesak agar sang Kadis Perikanan juga diperiksa serta
diadili dan dimasukkan kedalam penjara.
Desakan
PEMA pun bukan tanpa alasan, sebab sang Kadis Perikanan Kabupaten Batu
Bara itu bersama jajarannya, Terindikasi telah melakukan kejahatan
tindak pidana korupsi dalam Pengerasan Lahan bagunan Cold Storage Tahun
Anggaran 2014 senilai Rp. 140.000.000 yang di duga fiktif. Demikian pula
halnya, PEMA juga menuding bahwa Ir.Renaldi. Msi selaku Kadis Perikanan
beserta jajarannya, di indikasi kuat telah melakukan Tindak Pidana
Korupsi pembangunan Jembatan Cold Storage senilai Rp. 171.461.000.
Seterusnya masih dalam orasi unjuk rasa itu, PEMA juga mengungkap soal monopoli dalam proyek pengadaan, pembelian dan pengerjaan di dinas tersebut pada Tahun anggaran 2015 mencapai 4 Milyar lebih (T.A 2015 -red). Oleh karenanya terkait hal itu, PEMA juga meminta agar Bupati Batu Bara mendesak pihak Kejari Batu Bara agar segera memeriksa Kepala, sekretaris dan bendahara serta PPK Dinas Perikanan.
Sementara
disela-sela aksi damai yang digelar oleh Pema Batu Bara itu, kepada
sejumlah wartawan dikatakan dua koordinator, Tuah Aulia Fuadi dan Akhir
Efendi bahwa pihaknya selaku bagian dari masyarakat kabupaten Batu Bara
meminta agar tuntutan mereka ini segera di tindak lanjuti. Sedang
pantauan Global Sumut, tampak aksi berlangsung aman tanpa adanya
tindakan anarki dari mahasiswa.
"
Kami meminta kepada bapak bupati kami, agar bernyali menindak kasus ini
dengan secepat mungkin, karena kadis perikanan ini sudah terlampau
menghisap uang rakyat hanya demi kepentingan pribadi dan kelompok, dan
jika aksi kami tidak digubris oleh bapak bupati atau aparat penegak
hukum, kami akan kembali lagi dengan masa aksi yang berantai" tegas
Tuah Aulia Fuadi
Kemudian
Efendi Achir sendiri selaku kordinator Aksi sempat meminta agar aksi
unjuk rasa mereka bisa di terima oleh pihak terkait, "Kami meminta
bapak Bupati Batu Bara atau staf- staf yang ada di dalam kantor Bupati
Batu Bara mau keluar untuk menerima aksi unjuk rasa kami, karena kami
datang untuk meminta kepada bapak Bupati agar berkenan menindak lanjuti
kasus korupsi yang di duga dilakukan oleh bawahan Bupati, Yakni Kadis
Perikanan", ucap Efendi Achir.
Kemudian
usai berorasi didepan kantor Bupati Batu Bara, para pendemo melanjutkan
aksi mereka di kantor DPRD kabupaten Batu Bara. Dan ketika menggelar
aksi unjuk rasa di kantor DPRD kabupaten Batu Bara, juga tidak ada satu
pun anggota DPRD yang keluar guna menerima mereka dengan alasan anggota
DPRD batu bara sedang rapat diluar.
Pema
Batu Bara mengakhiri aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten
Batu Bara tepat pukul 12.30 WIB. Tuah Aulia Fuadi maupun Efendi Achir
sendiri menegaskan, jika tuntutan mereka tidak di tanggapi oleh bupati
batu bara mereka akan kembali melakukan aksi unjuk rasa dengan massa
yang lebih banyak lagi.[AM]
Foto: Unras yang digelar mahasiswa Batu Bara didepan kantor bupati dan kantor DPRD setempat
Foto: Unras yang digelar mahasiswa Batu Bara didepan kantor bupati dan kantor DPRD setempat
Posting Komentar
Posting Komentar