MARELAN
| GLOBAL SUMUT-Ketua PAC.Partai Gerindra Marelan Haris Kelana Damanik
beserta keluarga mengelar acara syukuran jelang berangkat
umroh
Senin (24/04) ke tanah suci Mekkah sekaligus menyantuni puluhan anak
yatim di kediamannya komplek Tutwuri Handayani di Jalan A.Sani Muthalib
Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.
Atas
nama keluarga saya mengucapkan minal aidin walfaizin mohon maaf lahir
bathin jelang keberangkatan umroh.Niat kami berangkat sekeluarga ini
intinya ingin beribadah lain dari itu tidak ada.
Rencananya
selepas umroh saya punya hajat hendak menaikkan haji adik saya dan guru
ngaji saya.Insyallah dengan doa kita bersama dilapangkan rezeki dan
urusanya.
Niat ini
bukan karena kepentingan tapi karena Allah Subhanahu wa ta'ala, Ungkap
Haris Kelana Damanik sebelum ditepung tawari sanak keluarga dan kerabat
maupun jajaran kepengurusan PAC Gerindra Marelan.
Dalam
Tausyahnya Ustad Paino menyampaikan Alhamdulillah puji syukur kehadirat
Allah Subhanahu wa ta'ala dan Shalawat serta salam tidak lupa kita
curahkan kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW ,Al Ustad
berpesan pada calon ibadah umroh hendaknya berhati ikhlas .
Rasullah bersabda hendaknya berziarah pada ketiga mesjidku yakni, ziarah ke Masjidil Haram di Mekah
Rasullah bersabda hendaknya berziarah pada ketiga mesjidku yakni, ziarah ke Masjidil Haram di Mekah
dan Masjid Nabawi Madinah serta Masjid Al Aqsha di Yerusalem, Palestina karena pahalanya 100 ribu
kali lipat dibandingkan sholat di mesjid lain yang ada di dunia ini.
Keutamaan Ibadah di Makkah dan Madinah
Allah
Ta’ala memuliakan penduduk kota Mekkah dengan adanya Baitulloh al-Harom
rumah peribadatan pertama kali di muka bumi. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya
rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah
Baitulloh yang di Bakkah (Mekkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk
bagi semua manusia.” (QS. Ali Imron: 96)
Baitulloh
al-Harom adalah tempat seorang muslim diperbolehkan bepergian
mengunjungi masjid dengan tujuan beribadah. Dari Abu Huroiroh
rodhiyallohu ‘anhu, dari Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam:
“Tidak
ada keutamaan [2] bepergian (ke suatu masjid) kecuali bepergian
mengunjungi tiga masjid, (yaitu) masjidku ini (Masjid Nabawwi di
Madinah), Masjidil Harom (Mekkah), dan Masjidil Aqsho (Palestina).” (HR.
Bukhori dan Muslim).
Allah Ta’ala menjaga Mekkah dari penguasa yang lalim dan mencegah mereka dari melanggar kehormatannya. Allah Ta’ala berfirman:
“Apakah
kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap
tentara bergajah. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk
menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka
burung yang berbondong-bondong yang melempari mereka dengan batu
(berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti
daun-daun yang dimakan (ulat).” (QS. al-Fiil: 1-5).
Di kota Madinah, ada banyak tempat yang memiliki fadhilah (keutamaan) apabila seseorang melakukan ibadah di tempat itu. Di antara tempat-tempat tersebut adalah Raudhah Nabi SAW. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ada ribuan bahkan jutaan orang berusaha untuk melakukan ibadah di sana.
Di kota Madinah, ada banyak tempat yang memiliki fadhilah (keutamaan) apabila seseorang melakukan ibadah di tempat itu. Di antara tempat-tempat tersebut adalah Raudhah Nabi SAW. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ada ribuan bahkan jutaan orang berusaha untuk melakukan ibadah di sana.
Sebenarnya
apakah Raudhah itu? Keistimewaan apa saja yang dimilikinya, sehingga
orang-orang berbondong-bondong untuk mendatangi dan beribadah di tempat
itu?
Secara bahasa
“raudhah” berarti kebun atau taman. Sedangkan yang dimaksud Raudhah di
sini adalah suatu tempat yang berada di antara mimbar dan makam Muhammad
SAW. Tempat ini selalu digunakan oleh Nabi SAW untuk melakukan shalat
sampai akhir hayat beliau.
Karena
tempat ini sangat istimewa, maka seorang di sunnahkan untuk selalu
beribadah dan salat di Raudhah Nabi SAW ini. Disebutkan, seorang muslim
yang sedang berziarah ke Madinah, selama dia berada di Madinah,
seyogyanya selalu melaksanakan salat lima waktu di masjid Nabi SAW dan
berniat i’tikaf setiap dia memasuki masjid Nabi SAW.
Dianjurkan
pula untuk mendatangi Raudhah guna memperbanyak salat dan doa di sana,
karena ada hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim dari
Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda “Kita dianjurkan untuk
memperbanyak ibadah di Raudhah Nabi SAW, karena tempat itu memiliki
keutamaan yang sangat besar”. Namun jangan sampai karena memperebutkan
keutamaan ini, kita sampai mengganggu atau menghilangkan hak-hak atau
bahkan menyakiti orang lain.
Sengaja Melakukan Perjalanan Ke Masjid Nabawi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Janganlah
bersengaja melakukan perjalanan (dalam rangka ibadah) kecuali ke tiga
masjid yaitu Masjidil Harom, masjid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam (masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsho.”
Ketiga
masjid ini memiliki keutamaan dilihat dari dzatnya. As Subkiy
mengatakan, “Tidak ada satu pun tempat di muka bumi ini yang memiliki
keutamaan -dilihat dari dzatnya- sehingga seseorang bisa sengaja
melakukan perjalanan ke sana selain dari tiga masjid ini.”
Ibnu
Hajar Al Asqolani mengatakan, “Adapun negeri lain selain tiga masjid di
atas, maka tidak boleh seorang pun bersengaja melakukan perjalanan ke
sana karena alasan kemuliaan tempatnya (dzatnya).
Akan
tetapi seseorang boleh bersengaja melakukan perjalanan ke sana dalam
rangka ziarah, berjihad, menuntut ilmu, dan perkara yang disunnahkan
atau yang dibolehkan lainnya.” Beliau rahimahullah mengatakan pula,
“Bersengaja melakukan perjalanan dalam rangka ziarah dan menuntut ilmu,
tujuan keduanya bukanlah pada tempat, namun pada orang yang berada pada
tempat tersebut.”
Dari
sini menunjukkan bahwa sengaja melakukan perjalanan ke masjid Nabawi
dibolehkan, mengingat keutamaan masjid atau tempat tersebut.
Sebagian
jamaah haji ada yang menggunakan kesempatan berziarah ke Madinah untuk
melaksanakan shalat empat puluh kali secara berturut-turut di masjid
Nabawi.
Amaliah ini
lebih kita kenal dengan istilah Shalat Arba’in. Ada yang sempat
menanyakan pada penulis, “Ana mau tanya tentang yang namanya ARBAIN
dalam kegiatan rombongan haji. Katanya disunnahkan untuk menunaikan
ibadah sunnah Arbain yakni shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi.
Apakah kegiatan yang dinamakan arbain ini ada tuntunannya? Karena ana
sudah membaca buku-2 yang berkaitan dengan haji & umrah tetapi tidak
mendapatkan amalan sunnah seperti yang dilakukan oleh orang-2.”
Keutamaan Melakukan Shalat di Masjid Nabawi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Salat
di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1.000 shalat di masjid
lainnya selain Masjidil Harom. Salat di Masjidil Harom lebih utama
daripada 100.000 salat di masjid lainnya.”
Para
ulama berselisih pendapat, apakah yang dimaksud dengan pengecualian
dalam hadits di atas. Perbedaan pendapat ini berasal dari perselisihan
mereka, manakah tempat yang lebih utama: Madinah ataukah Makkah? Ulama
Syafi’iyah dan mayoritas ulama mengatakan bahwa Makkah lebih utama dari
Madinah. Sehingga Masjidil Haram lebih utama dari Masjid Madinah.
Dan
ini berkebalikan dengan pendapat Imam Malik dan pengikutnya. Sehingga
menurut ulama Syafi’iyah dan mayoritas ulama, makna hadits di atas
adalah: salat di masjid Nabawi lebih utama dari 1.000 salat di masjid
lainnya selain Masjidil Harom, karena shalat di Masjidil Harom lebih
utama dari salat di masjid Nabawi.
Dunia
ini panggung sandiwara kita tak tahu kapan waktu dipanggil Allah
SWT."Tidak akan kuciptakan manusia dan jin kecuali untuk menyembah
kepada ku, begitu kata Allah dalam Alquran.Semoga niat baik Pak Haris
Kelana Damanik untuk berumroh dengan menyantuni anak yatim piatu menjadi
amal dan pahala dari Allah SWT dan semoga kegiatan Umroh berjalan
lancar serta selalu dalam kondisi sehat setibanya dari Umroh.
Ustad
Paino juga berpesan setibanya di Madinah pertama kali kita panjatkan
puji syukur pada Allah karena kita sudah selamat sampai.Kesabaran sangat
perlu dilaksanakan selama ibadah haji disana karena banyak kondisi yang
tak sesuai dengan kondisi disini baik kondisi cuaca maupun kondisi
lainnya.Pesan Ustad Paino dicara syukuran tersebut.[abu]
Posting Komentar
Posting Komentar