MEDAN | GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu)
Tengku Erry Nuradi menyebutkan, Perguruan Tinggi tidak hanya sekedar
berfungsi mencetak sarjana, master dan doktor saja, melainkan juga
seorang profesor atau guru besar.
“Guru
Besar dan tidak disebut sebagai Dosen Besar, karena hal ini mengandung
arti bahwa seorang Guru Besar pada hakikatnya adalah seorang pendidik
sekaligus peneliti yang hasil penelitiannya ditunggu oleh masyarakat
luas sebagai bagian dari wujud pengabdiannya,’’ ucap Tengku Erry saat
menghadiri Pengukuhan Prof DR H Paul Sirait, SKM, MM, MKes sebagai Guru
Besar bidang Ilmu Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Sumut
di Hotel Santika Medan, Kamis (13/4/2017).
Dalam
kesempatan itu, Gubsu Erry juga mengatakan bahwa membicarakan SDM
kaitannya dengan daya saing suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dari
peranan Perguruan Tinggi sebagai kawah candara dimuka untuk melahirkan
SDM yang berkualitas.
“Atas
nama Pemerintah Provsu, pribadi dan keluarga, kami mengucapkan Selamat
kepada Pak Paul Sirait serta keluarga atas raihan prestasi berupa
jabatan akademik tertinggi sebagai Guru Besar. Masyarakat Sumut bangga
karena kita tahu bahwa belum banyak akademis di bidang keperawatan yang
telah mencapai jabatan akademik tertinggi ini,’’ tutur Erry.
Erry
berharap, Prof Paul Sirait dapat memberikan solusi sekaligus motivasi
khususnya bagi para dosen untuk terus memacu prestasi dalam pengembangan
keilmuannya sehingga dapat pula mencapai jabatan akademik tertinggi
sebagai dosen sudah barang tentu menjadi seorang Guru Besar.
“Jadikan
gelar ini sebagai spirit yang senantiasa membangkitkan inspirasi baru
guna melahirkan karya-karya yang lebih brilian dan bermanfaat bagi
khalayak umum,’’ tandas Erry.
Sebelumnya,
Prof Paul Sirait dengan orasi ilmiahnya berjudul ‘Kemiskinan, Pelayanan
Kesehatan dan Indeks Pembangunan Manusia’, menyebutkan bahwa kemiskinan
merupakan salah satu masalah yang paling mendesak untuk segera diatasi
terutama di negara berkembang dan negara miskin dimana angka kemiskinan
di Sumut hampir sama dengan angka kemiskinan nasional yaitu 10,35
persen.
Ketua Yayasan
STIKes Sumatera Utara Asman Karo-karo melaporkan bahwa Guru Besar
Keperawatan yang ada di Indonesia masih 6 orang maka dengan
dikukuhkannya tadi Prof Paul Sirait, jumlah Guru Besar menjadi 7
orang.[rs/gbs/mdn]
Posting Komentar
Posting Komentar