STABAT | GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu),
Tengku Erry Nuradi menegaskan budaya bergotong royong yang merupakan
tradisi nenek moyang harus tetap dilestarikan.
“Pelestarian
budaya ini mengukuhkan identitas bangsa,’’ tandas Tengku Erry saat
menghadiri Deklarasi dan Pelantikan Paguyuban Jawa Langkat Bersatu
(PJLB) di Jalan Proklamasi, Stabat, Kabupaten Langkat, Minggu
(16/04/2017) sore.
Dalam
sambutannya Gubsu Erry Nuradi juga mengatakan Sumut yang merupakan
negeri berbilang kaum tentunya memiliki beragam budaya yang dapat digali
karakter dan tata kelola masyarakatnya.
‘’Sistem
nilai hubungan masyarakat dengan alam dan leluhur menjadi ciri khas
tersendiri. Itulah sebabnya pelestarian budaya sangat diperlukan untuk
mengukuhkan identitas bangsa,’’ sebut Erry.
Gubsu
Erry Nuradi sangat mengapresiasi dan menyambut baik pelantikan
kepengurusan PJLB ini. “Pelantikan kepengurusan ini merupakan momen bagi
organisasi untuk ikut bagian dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan, ” ujarnya.
Dikaitkan
dengan globalisasi, yang dapat menghilangkan sekat ruang dan waktu
adalah ketahanan budaya. Ketahanan budaya dapat menangkal ketimpangan
ekonomi dan politik dalam interaksi globalisasi ini. Ketahanan budaya
merupakan benteng yang sangat kuat agar identitas bangsa tidak
tercerabut dari akarnya akibat infiltrasi budaya asing yang masuk tanpa
tersaring dari berbagai penjuru dunia.
Gubsu
berharap PJBL ini dapat menjadi pererat antar berbagai etnis yang ada
dan memberikan kontribusi dalam mewujudkan situasi daerah yang kondusif.
Pemprovsu
sendiri mempunyai banyak anggaran yang akan diberikan ke kabupaten/kota
antara lain dalam bidang jalan, irigasi, asuransi kesehatan, asuransi
nelayan dan program perbaikan rumah kumuh.
“Kesampingkan
perbedaan baik suku, agama dan budaya, mari berguyub bersama saling
bergotong royong membangun daerah Sumut dan Langkat khususnya,” pungkas
Erry yang berkesempatan menyerahkan tali asih kepada 60 anak yatim
piatu.
Bupati Langkat
Ngogesa Sitepu dalam sambutannya yang dibacakan Asisten II Hermansyah
mengatakan PJBL ini hendaknya dapat menjaga nilai sosial budaya
masyarakat guna melestarikan budaya dengan kebiasaan saling bergotong
royong dan menjaga kebersamaan. Kebiasaan ini hendaknya tidak boleh
lengkang oleh panas dan lapuk karena waktu.
“Semoga PJLB dapat menjadi penguat ormas lintas etnis yang ada di Langkat untuk bersama membangun daerah,” ujar Hermansyah.
Ketua PJLB Ajai Ismail menjelaskan, paguyuban ini tidak hanya untuk suku jawa saja tetapi juga merupakan paguyuban lintas etnis.
Turut
hadir anggota DPRD Sumut Anhar A Monel, Kadis PSDA dan Cipta Karya dan
Tata Ruang Provsu Lukmanul Hakim, Plt. Biro Umum Setdaprovsu Faisal
Hasrimy, Plt. Kabiro Humas dan Keprotokolan Ilyas S. Sitorus, Kabag
Humas Indah Dwi Kumala, Ketua DPRD Langkat Terbit Rencana
Perangin-Angin, mewakili unsur Forkopimda Langkat Assisten I Setdakab
Langkat Abdul Karim, Asisten II Hermasyah, tokoh masyarakat, tokoh
agama, tokoh adat, Ketua PJLB Ajai Ismail dan pengurus Kabupaten dan
Kecamatan, ormas Pujakesuma, Pendawa, Joko Tingkir, paguyuban Tionghoa
Langkat dan Kulawarga Kalimantan serta undangan lainnya.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar