MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kasdam I/BB Brigjen TNI Tiopan Aritonang, SIP
Pimpin Acara Seminar Keluarga Yang Harmonis Bagi Prajurit Dan PNS Kodam
I/BB Yang Beragama Kristen Protestan Dan Katolik Beserta Keluarganya Di
Balai Prajurit Makodam I/BB Jalan Gatot Subroto Km 7,5 Medan, Rabu
(15/3).
Dalam sambutannya Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri yang dibacakan Kasdam I/BB mengucapkan bahwa manusia diciptakan laki-laki dan perempuan (Adam dan Hawa), perintah Tuhan dalam kejadian 1:28 “Beranak Cuculah Dan Penuhilah Bumi, Demikianlah Mereka Bukan Lagi Dua, Melainkan Satu, Karena Itu Apa Yang Telah Dipersatukan Allah, Tidak Boleh Diceraikan Manusia” Matius 19;6. Perkawinan adalah sesuatu yang sakral, tidak boleh dipermainkan dan tidak ada perceraian. Oleh karena itu rumah tangga harus dibina dengan baik berlandaskan ajaran Kristen, maka dari itu, dengan seminar ini merupakan wahana penyegaran rohani dalam kehidupan prajurit dan PNS serta keluarga. marilah kita bersama-sama mendengarkan siraman rohani dari pembicara Bapak Pdt Jhony P. Kuntjem, untuk diterapkan dalam keluarga masing-masing dalam menuju keluarga harmonis dalam pandangan kristen, sekaligus wujud refleksi dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena keharmonisan keluarga sangat berpengaruh terhadap kinerja dan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas.
Pdt Jhony P. Kuntjem dalam kotbahnya mengatakan kebahagia an keluarga terutama bergantung pada kesadaran kita bahwa Yehuwa, Pribadi yang Yesus sebut ”Bapak kami”, adalah pemula keluarga. (Matius 6:9) Setiap keluarga di bumi ada karena Bapak surgawi kita dan Ia pasti tahu apa yang dapat membuat sebuah keluarga bahagia. (Efesus 3:14, 15) Alasannya adalah, seperti yang Yesus nyatakan, seorang pria dan istrinya ”bukan lagi dua, melainkan satu daging”. (Matius 19:6) Jadi, hasrat seksual hanya boleh ditujukan kepada teman hidupnya sendiri. (Amsal 5:15-21; Ibrani 13:4) Hal itu dapat dilakukan jika mereka memedulikan kebutuhan teman hidup mereka, bukan kebutuhan diri sendiri saja. (1 Korintus 7:3-5) Pengingat ini patut diperhatikan: ”Tidak seorang pun pernah membenci tubuhnya sendiri; tetapi ia memberi makan dan menyayanginya.” Para suami harus mengasihi istri mereka seperti diri sendiri, sambil mengingat bahwa mereka bertanggung jawab kepada Yesus Kristus, kepala mereka. Efesus 5:29; 1 Korintus 11:3.
Lebih lanjut Pdt Jhony P. Kuntjem menyampaikan dalam memenuhi peranannya, istri dapat melakukan banyak hal untuk mengurus keluarganya. Misalnya, Alkitab menunjukkan bahwa wanita yang sudah menikah harus ’mengasihi suami mereka, mengasihi anak-anak mereka, berpikiran sehat, murni, giat melakukan pekerjaan rumah tangga, baik, tunduk kepada suami mereka’. (Titus 2:4, 5) Apabila seorang wanita melakukan hal itu sebagai istri dan ibu, ia akan terus disayangi dan dihormati keluarganya. (Amsal 31:10, 28) Tetapi, karena pernikahan adalah perpaduan dua orang yang tidak sempurna, problem yang serius bisa jadi mengarah ke perpisahan atau perceraian. Alkitab mengizinkan perpisahan karena keadaan tertentu. Namun, perpisahan tidak boleh dianggap enteng, sebab Alkitab memberikan nasihat, ’Seorang istri janganlah pergi dari suaminya dan seorang suami janganlah meninggalkan istrinya.’ (1 Korintus 7:10, 11) Dan, dasar Alkitab untuk perceraian hanyalah percabulan yang dilakukan oleh teman hidup. Matius 19:9.
Seminar dihadiri oleh Aspers Kasdam I/BB Kolonel Arh Budi Suharto, S.I.P.,M.Si. Staf Ahli Pangdam I/BB Bidang Managemen dan Sishanneg Kolonel Inf N Sitorus, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kolonel Cba Wilson Siregar, S.H., M.AP., Stafsus Pangdam I/BB Kolonel Halilintar dan Wakabintaldam I/BB Letkol Inf Ely Hasudungan Limbong, S.I.P.,M.M., kotbah Pdt Carlos Aderian Mangundap, kotbah Pdt Evan Sinaga, Evanjelis Siston serta sekitar 600 orang umat Kristiani terdiri dari personel TNI dan PNS Kodam I/BB serta Keluarga.[rs]
Dalam sambutannya Pangdam I/BB Mayjen TNI Cucu Somantri yang dibacakan Kasdam I/BB mengucapkan bahwa manusia diciptakan laki-laki dan perempuan (Adam dan Hawa), perintah Tuhan dalam kejadian 1:28 “Beranak Cuculah Dan Penuhilah Bumi, Demikianlah Mereka Bukan Lagi Dua, Melainkan Satu, Karena Itu Apa Yang Telah Dipersatukan Allah, Tidak Boleh Diceraikan Manusia” Matius 19;6. Perkawinan adalah sesuatu yang sakral, tidak boleh dipermainkan dan tidak ada perceraian. Oleh karena itu rumah tangga harus dibina dengan baik berlandaskan ajaran Kristen, maka dari itu, dengan seminar ini merupakan wahana penyegaran rohani dalam kehidupan prajurit dan PNS serta keluarga. marilah kita bersama-sama mendengarkan siraman rohani dari pembicara Bapak Pdt Jhony P. Kuntjem, untuk diterapkan dalam keluarga masing-masing dalam menuju keluarga harmonis dalam pandangan kristen, sekaligus wujud refleksi dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena keharmonisan keluarga sangat berpengaruh terhadap kinerja dan keberhasilan dalam pelaksanaan tugas.
Pdt Jhony P. Kuntjem dalam kotbahnya mengatakan kebahagia an keluarga terutama bergantung pada kesadaran kita bahwa Yehuwa, Pribadi yang Yesus sebut ”Bapak kami”, adalah pemula keluarga. (Matius 6:9) Setiap keluarga di bumi ada karena Bapak surgawi kita dan Ia pasti tahu apa yang dapat membuat sebuah keluarga bahagia. (Efesus 3:14, 15) Alasannya adalah, seperti yang Yesus nyatakan, seorang pria dan istrinya ”bukan lagi dua, melainkan satu daging”. (Matius 19:6) Jadi, hasrat seksual hanya boleh ditujukan kepada teman hidupnya sendiri. (Amsal 5:15-21; Ibrani 13:4) Hal itu dapat dilakukan jika mereka memedulikan kebutuhan teman hidup mereka, bukan kebutuhan diri sendiri saja. (1 Korintus 7:3-5) Pengingat ini patut diperhatikan: ”Tidak seorang pun pernah membenci tubuhnya sendiri; tetapi ia memberi makan dan menyayanginya.” Para suami harus mengasihi istri mereka seperti diri sendiri, sambil mengingat bahwa mereka bertanggung jawab kepada Yesus Kristus, kepala mereka. Efesus 5:29; 1 Korintus 11:3.
Lebih lanjut Pdt Jhony P. Kuntjem menyampaikan dalam memenuhi peranannya, istri dapat melakukan banyak hal untuk mengurus keluarganya. Misalnya, Alkitab menunjukkan bahwa wanita yang sudah menikah harus ’mengasihi suami mereka, mengasihi anak-anak mereka, berpikiran sehat, murni, giat melakukan pekerjaan rumah tangga, baik, tunduk kepada suami mereka’. (Titus 2:4, 5) Apabila seorang wanita melakukan hal itu sebagai istri dan ibu, ia akan terus disayangi dan dihormati keluarganya. (Amsal 31:10, 28) Tetapi, karena pernikahan adalah perpaduan dua orang yang tidak sempurna, problem yang serius bisa jadi mengarah ke perpisahan atau perceraian. Alkitab mengizinkan perpisahan karena keadaan tertentu. Namun, perpisahan tidak boleh dianggap enteng, sebab Alkitab memberikan nasihat, ’Seorang istri janganlah pergi dari suaminya dan seorang suami janganlah meninggalkan istrinya.’ (1 Korintus 7:10, 11) Dan, dasar Alkitab untuk perceraian hanyalah percabulan yang dilakukan oleh teman hidup. Matius 19:9.
Seminar dihadiri oleh Aspers Kasdam I/BB Kolonel Arh Budi Suharto, S.I.P.,M.Si. Staf Ahli Pangdam I/BB Bidang Managemen dan Sishanneg Kolonel Inf N Sitorus, Staf Ahli Bidang Ekonomi Kolonel Cba Wilson Siregar, S.H., M.AP., Stafsus Pangdam I/BB Kolonel Halilintar dan Wakabintaldam I/BB Letkol Inf Ely Hasudungan Limbong, S.I.P.,M.M., kotbah Pdt Carlos Aderian Mangundap, kotbah Pdt Evan Sinaga, Evanjelis Siston serta sekitar 600 orang umat Kristiani terdiri dari personel TNI dan PNS Kodam I/BB serta Keluarga.[rs]
Posting Komentar
Posting Komentar