JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Meski belum ada pengumuman resmi dari KPU DKI
Jakarta, anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Prananda Surya Paloh
mengucapkan selamat kepada pasangan nomor urut 2, Basuki-Djarot yang
berhasil unggul dalam pemungutan suara, Rabu (15/2) kemarin. Tak lupa
juga, Prananda mengapresiasi kinerja KPU DKI Jakarta atas
penyelenggaraan pemungutan suara yang berjalan aman dan lancar.
Memasuki putaran kedua April mendatang, Prananda yang juga Ketua Umum Garda Pemuda NasDem memprediksi akan berjalan dinamis. Banyak faktor sosial yang akan menentukan, dengan kata lain dalam konteks ini pemilih Agus Sylvi belum tentu "pasti" ikut memilih Anies Sandi.
Menurutnya, perhitungan politik tidak bisa linier namun non linier. Karena cara linier tidak mewakili realitas yang kompleks. "Ada berlaku teori non linier yaitu massa mengambang yang menjadikan tidak adanya "kepastian" bahwa satu calon punya pemilih yang pasti, " ungkapnya lewat pesan singkat hari ini, Jumat (17/2).
Prananda menilai, sangat dimungkinkan, karena platform yang sama yakni nasionalis religius, ditambah dengan kekuatan daya tarik keberhasilan kerja, warga pendukung AHY bisa menggalang suara untuk memillih Ahok.
"Apalagi kita lihat sendiri tidak ada permasalahan sosial, ideologis dan psikologis yang riil dan langsung antara Agus dan Ahok. Apalagi para pendukung serta pemilihnya," ujar anggota Komisi I DPR RI ini.
Sementara itu terkait Agus, Prananda melihatnya sebagai sosok petarung yang legowo menyikapi hasil pilkada ini. "Saya salut dengan Mas Agus, ia cerminan demokrat sejati. Dengan usia relatif masih muda satu tahapan penting telah beliau lewati," tandasnya.[rs/red/gbs]
Memasuki putaran kedua April mendatang, Prananda yang juga Ketua Umum Garda Pemuda NasDem memprediksi akan berjalan dinamis. Banyak faktor sosial yang akan menentukan, dengan kata lain dalam konteks ini pemilih Agus Sylvi belum tentu "pasti" ikut memilih Anies Sandi.
Menurutnya, perhitungan politik tidak bisa linier namun non linier. Karena cara linier tidak mewakili realitas yang kompleks. "Ada berlaku teori non linier yaitu massa mengambang yang menjadikan tidak adanya "kepastian" bahwa satu calon punya pemilih yang pasti, " ungkapnya lewat pesan singkat hari ini, Jumat (17/2).
Prananda menilai, sangat dimungkinkan, karena platform yang sama yakni nasionalis religius, ditambah dengan kekuatan daya tarik keberhasilan kerja, warga pendukung AHY bisa menggalang suara untuk memillih Ahok.
"Apalagi kita lihat sendiri tidak ada permasalahan sosial, ideologis dan psikologis yang riil dan langsung antara Agus dan Ahok. Apalagi para pendukung serta pemilihnya," ujar anggota Komisi I DPR RI ini.
Sementara itu terkait Agus, Prananda melihatnya sebagai sosok petarung yang legowo menyikapi hasil pilkada ini. "Saya salut dengan Mas Agus, ia cerminan demokrat sejati. Dengan usia relatif masih muda satu tahapan penting telah beliau lewati," tandasnya.[rs/red/gbs]
Posting Komentar
Posting Komentar