MEDAN | GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), H Tengku Erry
Nuradi mengatakan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu
tulang punggung untuk membuka peluang-peluang usaha dan menciptakan
pengusaha-pengusaha pemula.
“Sebab, Indonesia masih membutuhkan pengusaha-pengusaha pemula dan pekerja-pekerja terampil. SMK lah awal pengusaha pemula yang terampil dididik,” cetus Gubsu Erry dalam sambutannya pada acara seminar Nasional Bursa kerja para kepala sekolah SMK Negeri dan Swasta, di SMK Pencawan Pencawan Medan, Sabtu (25/2/2017).
Hadir Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr M Mustaqfirin, Ketua Komisi E DPRD Sumut Zahir, Ketua Dewan Pembina Yayasan, juga Wakil Ketua DPRD Sumut Ruben Tarigan SE, anggota DPRD SU Jan Toguh Damanik, Kepala Sekolah SMK Pencawan Restu Utama Pencawan, mewakili Kadis Pendidikan Provinsi Kabid SMK Disdik Provsu Rosmawaty Nadeak, para kepala sekolah SMK negeri dan swasta dari 14 kabupaten se-Sumatera Utara, para guru dan siswa-siswi SMK Pencawan.
Gubsu Erry juga menyebutkan, SMK merupakan wadah untuk mendidik siswa-siswi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan dunia kerja. “Dengan demikian setelah menamatkan studinya dari SMK, maka para siswa-siswi SMK tidak lagi harus mencari kerja tetapi menciptakan peluang kerja sendiri,” harap Gubsu.
Untuk mecapai target dan sasaran tersebut, Gubsu menghimbau, agar SMK memiliki beberapa hal seperti SMK harus mempunyai bengkel untuk tempat belajar. Diberikan sertifikasi keterampilan, guru-guru harus ditingkatkan kapasitasnya sehingga guru-guru mengikuti perkembangan teknologi yang cepat sekali berkembang.
Gubsu juga berharap agar SMK dapat membuka beberapa jurusan seperti industri ekonomi kreatif dalam rangka menunjang pengembangan parawisata. Jurusan yang berbasis kelautan untuk mengembangkan industri kelautan Indonesia seperti yang terus di lakukan Presiden RI untuk mengembangkan potensi kelautan.
“Dengan demikian SMK-SMK di Sumatera Utara itu adalah SMK yang mampu bersaing dan melahirkan siswa-siswi yang handal dan siap terjun ke dunia kerja. Sehingga SMK-SMK khususnya di Sumatera Utara akan lebih paten kedepan,” imbuhnya.
Gubsu Erry juga mengatakan, persaingan tenaga kerja akan semakin ketat setelah pemberlakuan masyarakat ekonomi Asean atau pasar bebas Asean Tahun 2016. “Para kepala sekolah yang hadir pada seminar ini sekitar 500 orang harus melihat MEA sebagai peluang terbuka untuk memperbaiki kualitas SDM yang ada dengan meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan memberikan edukasi terhadap pentingnya MEA,” ujar Gubsu.
Ketua Dewan Pembina Yayasan SMK Pencawan Ruben Tarigan mengharapkan, agar para siswa setelah tamat dari studinya dapat diterima di perusahaan-perusahaan yang ada di Sumut.
Oleh karenanya, Ruben berharap, ada seperti regulasi yang mengatur agar siswa-siswa yang telah menamatkan diri dari SMK dapat langsung bekerja karena dirinya meyakini bahwa siswa-siswi yang telah menamatkan diri dari SMK telah memiliki keterampilan.
“Mohon perhatian perhatian pemerintah agar anak-anak lulusan SMK dapat langsung bekerja,” kata Ruben.
Sementara Ketua Komisi E DPRD Sumut Zahir mengharapkan, agar SMK-SMK yang ada di kabupaten/kota memiliki SMK rujukan guna mendongkrak dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing.
Misalnya di Labuhan Batu, harus ada SMK rujukan di bidang perkebunan, di Medan SMK rujukan di bidang teknologi dan Kabupaten Batubara SMK Rujukan Kelautan. “Ini juga untuk revitalisasi SMK yang ada di daerah,” sebutnya.
Dikatakannya, DPRD dan pemerintah Sumatera Utara telah memiliki komitmen untuk memajukan dunia pendidikan yang ada di Sumut. Oleh karenanya, diharapkan semua pihak mendukung untuk perkembangan dunia pendidikan yang ada di Sumut khususnya.
“Guru-guru SMK yang hadir pada seminar ini bekerjalah dengan baik, dukung pemprovsu, dukungan kebijakan pendidikan. Saya yakin pendidikan di Sumut akan lebih paten kedepan,” kata Zahir.[rs/gbs/mdn]
“Sebab, Indonesia masih membutuhkan pengusaha-pengusaha pemula dan pekerja-pekerja terampil. SMK lah awal pengusaha pemula yang terampil dididik,” cetus Gubsu Erry dalam sambutannya pada acara seminar Nasional Bursa kerja para kepala sekolah SMK Negeri dan Swasta, di SMK Pencawan Pencawan Medan, Sabtu (25/2/2017).
Hadir Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Dr M Mustaqfirin, Ketua Komisi E DPRD Sumut Zahir, Ketua Dewan Pembina Yayasan, juga Wakil Ketua DPRD Sumut Ruben Tarigan SE, anggota DPRD SU Jan Toguh Damanik, Kepala Sekolah SMK Pencawan Restu Utama Pencawan, mewakili Kadis Pendidikan Provinsi Kabid SMK Disdik Provsu Rosmawaty Nadeak, para kepala sekolah SMK negeri dan swasta dari 14 kabupaten se-Sumatera Utara, para guru dan siswa-siswi SMK Pencawan.
Gubsu Erry juga menyebutkan, SMK merupakan wadah untuk mendidik siswa-siswi tentang berbagai hal yang berhubungan dengan dunia kerja. “Dengan demikian setelah menamatkan studinya dari SMK, maka para siswa-siswi SMK tidak lagi harus mencari kerja tetapi menciptakan peluang kerja sendiri,” harap Gubsu.
Untuk mecapai target dan sasaran tersebut, Gubsu menghimbau, agar SMK memiliki beberapa hal seperti SMK harus mempunyai bengkel untuk tempat belajar. Diberikan sertifikasi keterampilan, guru-guru harus ditingkatkan kapasitasnya sehingga guru-guru mengikuti perkembangan teknologi yang cepat sekali berkembang.
Gubsu juga berharap agar SMK dapat membuka beberapa jurusan seperti industri ekonomi kreatif dalam rangka menunjang pengembangan parawisata. Jurusan yang berbasis kelautan untuk mengembangkan industri kelautan Indonesia seperti yang terus di lakukan Presiden RI untuk mengembangkan potensi kelautan.
“Dengan demikian SMK-SMK di Sumatera Utara itu adalah SMK yang mampu bersaing dan melahirkan siswa-siswi yang handal dan siap terjun ke dunia kerja. Sehingga SMK-SMK khususnya di Sumatera Utara akan lebih paten kedepan,” imbuhnya.
Gubsu Erry juga mengatakan, persaingan tenaga kerja akan semakin ketat setelah pemberlakuan masyarakat ekonomi Asean atau pasar bebas Asean Tahun 2016. “Para kepala sekolah yang hadir pada seminar ini sekitar 500 orang harus melihat MEA sebagai peluang terbuka untuk memperbaiki kualitas SDM yang ada dengan meningkatkan daya saing, menyediakan pendidikan dan kesehatan yang memadai, dan memberikan edukasi terhadap pentingnya MEA,” ujar Gubsu.
Ketua Dewan Pembina Yayasan SMK Pencawan Ruben Tarigan mengharapkan, agar para siswa setelah tamat dari studinya dapat diterima di perusahaan-perusahaan yang ada di Sumut.
Oleh karenanya, Ruben berharap, ada seperti regulasi yang mengatur agar siswa-siswa yang telah menamatkan diri dari SMK dapat langsung bekerja karena dirinya meyakini bahwa siswa-siswi yang telah menamatkan diri dari SMK telah memiliki keterampilan.
“Mohon perhatian perhatian pemerintah agar anak-anak lulusan SMK dapat langsung bekerja,” kata Ruben.
Sementara Ketua Komisi E DPRD Sumut Zahir mengharapkan, agar SMK-SMK yang ada di kabupaten/kota memiliki SMK rujukan guna mendongkrak dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing.
Misalnya di Labuhan Batu, harus ada SMK rujukan di bidang perkebunan, di Medan SMK rujukan di bidang teknologi dan Kabupaten Batubara SMK Rujukan Kelautan. “Ini juga untuk revitalisasi SMK yang ada di daerah,” sebutnya.
Dikatakannya, DPRD dan pemerintah Sumatera Utara telah memiliki komitmen untuk memajukan dunia pendidikan yang ada di Sumut. Oleh karenanya, diharapkan semua pihak mendukung untuk perkembangan dunia pendidikan yang ada di Sumut khususnya.
“Guru-guru SMK yang hadir pada seminar ini bekerjalah dengan baik, dukung pemprovsu, dukungan kebijakan pendidikan. Saya yakin pendidikan di Sumut akan lebih paten kedepan,” kata Zahir.[rs/gbs/mdn]
Posting Komentar
Posting Komentar