0
MEDAN | GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) HT Erry Nuradi menyebutkan mutasi jabatan merupakan tuntuan organisasi, karena itu walaupun dengan berat hati, hal ini harus diterima dengan ikhlas. Ini bagian dari konsekwensi pelaksanaan tugas.

“Ada pertemuan pasti ada perpisahan,” ujar Gubsu Erry pada malam Pisah Sambut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Gubernuran Jl. Jend Sudirman Medan, Sabtu (14/1/2017).

Kepala Kantor Perwakilan BI yang baru Arief Budi Santoso yang sebelumnya dijabat Difi Ahmad Johansyah dan Kepala OJK Regional Sumbagut yang baru Lukdir Gultom yang sebelumnya dijabat Ahmad Soekro Tratmono.

Hadir Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, mantan Gubsu Syamsul Arifin, pimpinan perbankan di Sumut, kalangan perguruan tinggi di Sumut dan undangan.

Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry juga menyebutkan alih tugas merupakan hal yang biasa dan pasti terjadi dalam kehidupan organisasi pemerintah dimanapun. Bagi organisasi yang dinamis, mutasi jabatan berjalan sesuai dengan kebutuhan organisasi, kerena memang merupakan bagian dari kehidupan organisasi dan bagian dari pola pembinaan karier.

“Mutasi jabatan menciptakan penyegaran dengan harapan menumbuhkan suasana baru, sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja bagi pejabat yang bersangkutan. Kepada pejabat yang baru, saya berharap dapat bekerjasama menggerakkan dan lebih memajukan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Utara,” tandas Erry.

Selama ini, sebut Erry, secara rutin BI Provinsi Sumatera Utara menyampaikan kajian ekonominya tentang situasi Sumatera Utara yang kemudian menjadi acuan dalam merencanakan program pembangunan ke depan.

Melalui prakarsa dan inisiatif BI, saat ini di Sumatera Utara telah hadir website Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), sehingga publik bisa memantau harga-harga pangan di pasar.

Sementara di sektor riil, BI Sumut juga berkontribusi dalam kegiatan pembangunan demplot uji adaptasi budi daya bawang putih di Desa Batukarang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo.

Gubsu Erry dalam kesempatan itu juga menyampaikan, laju pertumbuhan ekonomi Sumut kumulatif sampai triwulan III 2016 sebesar 5,15 persen leih tinggi dibanding periode yang sama 2015 sebesar 5,02 persen. Dengan tingkat inflasi selama tahun 2016 tergolong cukup tinggi sebesar 6,34 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan nasional hanya 3,02 persen.

“Ini menjadi salah satu agenda utama kita semua, khususnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Utara untuk mengendalikan kenaikan harga-harga,” tutur Erry.

Untuk penduduk miskin, lanjut Erry, kondisi Sumut September 2016 sebanyak 1.452.550 orang (10,27 persen), berkurang sebanyak 55.590 orang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin September 2015 yang berjumlah 1.508.140 orang (10,79 persen).

“Kedepannya kami akan tingkatkan program penaggulangan kemiskinan dengan target persentase penduduk miskin mencapai satu digit,” tandas Erry.

Untuk Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), sebut Erry, menunjukkan kondisi yang sedikit membaik. Dimana TPT di Sumut Agustus 2016 sebesar 5,84 persen, mengalami penurunan sebesar 0,87 poin dibanding TPT Agusts 2015 sebesar 6,71 persen.

“Ke depannya kami akan terus menurunkan TPT di daerah ini dengan cara membuka lapangan pekerjaan serta memberikan kemudahan-kemudahan berusaha,” kata Erry.

Diakhir sambutanya, Gubsu Erry berpesan, pengembangan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM) yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat harus mampu difasilitasi BI dan terus meningkatkan fungsi intermediasi perbankan melalui pembiayaan kepada pelaku usaha di daerah ini, khusunya UMKM diberbagai sektor ekonomi. (rs/gbs/mdn)

Posting Komentar

Top