JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi NasDem
Choirul Muna tak cukup memberikan apresiasi atas keberhasilan pemerintah
dalam menyelenggarakan ibadah haji tahun lalu. Tidak juga dengan adanya
penambahan kuota haji bagi Indonesia.
Kepada Nila Farid Moeloek selaku menteri yang mengurusi kesehatan jamaah haji, Choirul Muna meminta agar pemerintah membuka diplomasi dan berkomunikasi yang baik dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Upaya ini, menurutnya, untuk menindaklanjuti sikap dari pangeran Al-Waleed bin Talal yang memberikan sinyal kepada pemerintah Indonesia untuk mendirikan rumah sakit di Arab Saudi.
“Pada saat kemarin itu Pangeran Al-Waleed bin Talal mempersilakan pemerintahan Indonesia untuk mendirikan rumah sakit di Arab Saudi. Sudahkah ditindaklanjuti itu? Sebab manakala itu ditindaklanjuti alangkah lebih hebat lagi kita,” ujarnya di saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Perhubungan, Senin (16/1) di Kompleks DPR.
Legislator NasDem dapil Jawa Tengah VI ini menuturkan, apabila Indonesia memiliki rumah sakit sendiri di Arab Saudi, tentu saja hal ini sangat menguntungkan jamaah haji Indonesia. Apalagi prioritas jamaah haji yang akan di berangkatkan oleh Kementerian Agama pada tahun 2017 nanti adalah para jamaah lansia. Belum lagi jamaah haji Indonesia akan bertambah seiring bertambahnya kuota.
Muna menandaskan, melihat Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang ada di Mekah dan Madinah saat ini, keberadaan RS ini menjadi urgen adanya.
“Ditindaklanjutilah itu. Saya harapkan ada suatu komuniksi (Indonesia) dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi. Tak hanya meminta supaya BPHI itu di perbesar, namun bagaimana kita bisa punya rumah sakit sendiri di sana, akan lebih bagus,” cetusnya.[rs/red/gbs]
Kepada Nila Farid Moeloek selaku menteri yang mengurusi kesehatan jamaah haji, Choirul Muna meminta agar pemerintah membuka diplomasi dan berkomunikasi yang baik dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Upaya ini, menurutnya, untuk menindaklanjuti sikap dari pangeran Al-Waleed bin Talal yang memberikan sinyal kepada pemerintah Indonesia untuk mendirikan rumah sakit di Arab Saudi.
“Pada saat kemarin itu Pangeran Al-Waleed bin Talal mempersilakan pemerintahan Indonesia untuk mendirikan rumah sakit di Arab Saudi. Sudahkah ditindaklanjuti itu? Sebab manakala itu ditindaklanjuti alangkah lebih hebat lagi kita,” ujarnya di saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Perhubungan, Senin (16/1) di Kompleks DPR.
Legislator NasDem dapil Jawa Tengah VI ini menuturkan, apabila Indonesia memiliki rumah sakit sendiri di Arab Saudi, tentu saja hal ini sangat menguntungkan jamaah haji Indonesia. Apalagi prioritas jamaah haji yang akan di berangkatkan oleh Kementerian Agama pada tahun 2017 nanti adalah para jamaah lansia. Belum lagi jamaah haji Indonesia akan bertambah seiring bertambahnya kuota.
Muna menandaskan, melihat Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang ada di Mekah dan Madinah saat ini, keberadaan RS ini menjadi urgen adanya.
“Ditindaklanjutilah itu. Saya harapkan ada suatu komuniksi (Indonesia) dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi. Tak hanya meminta supaya BPHI itu di perbesar, namun bagaimana kita bisa punya rumah sakit sendiri di sana, akan lebih bagus,” cetusnya.[rs/red/gbs]
Posting Komentar
Posting Komentar