MEDAN | GLOBAL SUMUT-Ketua
Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi Terintegrasi Wilayah
Propinsi Sumatera Utara, Adlinsyah Nasution minta agar seluruh honor
kegiatan dihapus dan digantikan menjadi tambahan
penghasilan pegawai (TPP). Dia berharap hal itu secepatnya dilakukan
dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) siap memberikan pendampingan
untuk merealisasikannya.
Penegasan
itu disampaikan langsung Adlinsyah pada hari kedua rapat Monitoring dan
Evaluasi Progres Rencana Aksi Pencegahan korupsi Terintegrasi di Balai
Kota Medan, Kamis (26/1). Adlinsyah optimis semua daerah, khususnya 14
kabupaten/kota, termasuk Kota Medan yang telah menandatangani
kesepakatan bersama terkait Rencana Aksi pencegahan Korupsi Terintegrasi
beberapa waktu lalu.
“Mudah
kok membuatnya (penghapusan honor kegiatan menjadi TPP) kalau mau.
Sudah setengah pemerintah daerah di Indonesia menggunakan TPP. Selama
ini honmor kegiatan tidak jelas siapa yang mendapatkannya, sedangkan TPP
sangat jelas. Apalagi pembayaran TPP ini berdasarkan kinerja dan
kehadiran,” kata Adlinsyah.
Diakui
Adlinsyah masih ada beberapa daerah yang keberatan dengan penghapusan
honor kegiatan menjadi TPP. Sebab, ada anomali dari para pejabatnya
yang selama ini mendapatkan honor kegiatan yang cukup besar
khawatir tidak akan mendapatkan kembali honor sebesar itu menyusul
diberlakukannya sistem TPP tersebut.
Meski
demikian, tegas Adlinsyah, tidak menghalangi untuk diterapkannya
penghapusan honor kegiatan menjadi TPP. “Pemberian TPP ini sangat adil,
sebab para pegawai akan mendapatkan sesuai dengan jerih payah
kinerjanya. Untuk itulah saya minta agar pemberlakuan TPP ini segera
dilakukan. Apalagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah
memberlakukannya. Kini kita mendorong Pemko Medan untuk memberlakukan
TPP ini,” ungkapnya.
Bagi
kabupaten/kota yang masih kesulitan untuk memberlakukan TPP ini,
Adlinsyah menegaskan siap untuk memberikan pendampingan. “Mari kita
duduk bersama, baik itu Bupati, Wali Kota, Sekda dan Bagian
Hukum. Saya punya contoh daerah yang telah menerapkan TPP, tinggal
mencontohnya. Ada satu daerah, cuma seminggu saja pembahasannya sudah
bisa menerapkan TPP,” terangnya.
Usai
pemberlakuan TPP, lanjut Adlinsyah, daerah yang bersangkutan
meneruskannya dengan penerbitan Peraturan Wali Kota (Perwal), Peraturan
Bupati (Perbup) maupun Peraturan Geburnur (Pergub). Dikatakannya,
peraturan itu untuk mengatur tata cara pemberian TPP, termasuk
pemotongan terkait dengan tidak dipatuhinya peraturan yang diterbitkan
tersebut. “Jadi saya rasa tidak sulit untuk melaksanakan TPP tersebut!”
tegasnya.
Selain
TPP, Adlinsyah dalam rapat monitoring dan evaluasi yang dihadiri Wakil
Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasutuion MSi, Ketua Tim Tindak Lanjut
Rencana Aksi Pencegahan Korupsi Terintegrasi Provinsi Sumut, M Fitriyus,
Technical GIZ, M Safri Lubis, Bupati Labuhan Batu, Pangonal Harahap
beserta Sekda Ir M Yusuf Siagian, Wakil Bupati Asahan, H Surya BSc dan
Pj Wali Kota Pematang Siantar, Antoni Siahaan juga menyoroti masalah
masih dibuatnya penganggaran secara gelondongan.
Adlisnyah
menegaskan, penganggaran secara gelondongan itu tidak dibenarkan lagi.
Untuk membuat anggaran, semisalnya pembuatan parit harus mencantumkan
biayanya secara terperinci dan harus berdasarkan Standar Satuan Harga
(SSH), Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) maupuan Analisa Standar Bahan
(ASB).
Pria
yang akrab disapa Coki ini mencontohkan penganggaran yang dilakukan
Pemko Surabaya. Dijelaskannya, ibukota Jawa Timur itu menggunakan telah
menggunakan SSH, HPSK serta ASB, sehingga anggaran yang dicantumkan
benar-benar terperinci dan dapat dipertanggungjawabkan. “Mulai saat ini
anggaran yang dibuat harus terperinci, tidak ada lagi yang gelondongan,”
tegasnya.
Wakil
Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution MSi sangat berterima kasih atas
masukan maupun arahan yang disampaikan tim dari KPK yang dipimpin
Adlinsyah dalam upaya pencegahan korupsi terintegrasi. “Pemko Medan
berkomitmen penuh untuk mendukung pencegahan korupsi terinteghrasi
sekaligus membangun sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
lebih baik lagi ke depannya,” kata Akhyar..[ricky/gbs]
Posting Komentar
Posting Komentar