T.BALAI | GLOBAL SUMUT-Kapolda Sumut yang diwakili oleh Wakapolda Sumut
Brigjen Pol Drs. Adhi Prawoto SH., dengan didampingi oleh Dirintelkam
Polda Sumut Kombes Pol Dedi Kusuma Bakti, SIK, MTCP dan Kabidhumas Polda
Sumut Kombes Pol. Dra Rina Sari Ginting dan Kapolres Tanjung Balai AKBP
Tri Setyadi Artono menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka
persiapan menghadapi perayaan Imlek di ruang rapat Polres Tanjung Balai
pada hari Senin 23 Januari 2017.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tanjung Balai, Kakan Kesbang Pol Tanjung Balai, Kepala Kementerian Agama Tanjung Balai, serta Tokoh Masyarakat/Pemuda dan Tokoh Agama Tanjung Balai. Pertemuan tersebut juga turut mengundang para pengurus Vihara dan pengurus Klenteng Tanjung Balai.
Pertemuan tersebut diawali dengan pemberian kata sambutan oleh Kapolres Tanjung Balai. Semntara kata sambutan yang mewakili undangan yang disampaikan oleh Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Kota Tanjungbalai Junaidi.
Dalam sambutannya Junaidi mengucapkan terima kasih kepada Polri dan berharap dalam perayaan Imlek nanti agar Kepolisian dapat melaksanakan tugas dan fungsinya yg semestinya dilakukan.
Sementara itu dalam kata sambutan dan arahannya, Wakapolda Sumut menyampaikan 3 materi terkait bijak Pemerintah dan menyampaikan visi misi Presiden Joko Widodo beserta 9 nawacita. Wakapoldasu juga menyampaikan terkait kebijakan Kapolri yg disebut Commander Wish. .
“Ada 5 hal penting yang diharapkan bisa dilaksanakan antara lain melaksanakan revolusi karakter budaya Polri menjadi baik, tidak lagi melaksanakan budaya kekerasan yang eksesif, pelayanan publik yg simpati. Selanjutnya memperbaiki layanan publik sehingga mewujudkan Polisi yang profesional dlm melaksanakan tugasnya. Mampu menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif dan Manajemen Media.” Terang Wakapoldasu.
Selanjutnya Wakapoldasu menjelaskan terkait materi kedua yaitu perihal pelaksanaa sidang kasus pengrusakan dan pembakaran Vihara dan Klenteng.
“Hari ini akan dilaksanakn putusan terhadap beberapa orang dari 15 orang terdakwa karena disangkakan melakukan pengrusakan dan pembakaran Klenteng dan Vihara. Kapolda Sumut juga mengucapkan terima kasih atas terlaksananya penempatan patung ketempat yang lebih baik.” ujar Wakapoldasu.
Selanjutnya disampaikan oleh Wakapolda Sumut bahwa pada hari Sabtu 21 Januari 2017 yang lalu, Kepala Kejaksaaan Negeri dan Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Balai dengan beberapa Pejabat Utama Polda Sumut melakukan pertemuan di rumah dinas Kapolda Sumut.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Balai menyampaikan bahwa terdapat hal penting yang menjadi permasalahan di Tanjung Balai antara lain terjadinya kesenjangan ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah pada masyarakat termasuk para terdakwa yang saat ini sedang dalam proses hukum.
“Sehingga gampang terprovokasi, untuk itu peran pemerintah sangat penting untuk mengantisipasi masalah keamanan di Tanjung Balai.” Kata Ketua PN Medan.
Untuk itu, Wakpoldasu menjelaskan upaya kedepan direncanakan Polsek Air Joman dan Polsek Sei Kepayang Polres Asahan dimasukkan ke wilayah Polres Tanjung Balai, dalam rangka mendekatkan pelayanan Polri kepada masyarakat.
“Pada umumnya masyarakt yang melakukan pengrusakan dan pembakaran terhadap klenteng dan viahara sudah menyadari mereka salah. Hari ini direncankan untuk putusan sidang, untuk itu diharapkan Hakim jangan diintervensi oleh pihak manapun. Polri hanya menghimbau untuk dapat diberikan hukuman yang seringan ringannya. Mari kita dukung situasi kamtibmas di wilayah Tanjung Balai yang sudah kondusif ini.” Jelas Wakapolda Sumut.
Wakapolda Sumut selanjutnya menjelaskan terkait materi berikutnya yaitu membahas rencana pengamanan (Renpam) Perayaan Tahun Baru Imlek 2017. Polda Sumut akan melaksanakan operasi mandiri kewilayahan dengan sandi Operasi LIONG TOBA 2017, mulai H-7 sd H+7. Direncanakan pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2017, akan diadakan pertemuan dengan tokoh agama Budha se Sumatera Utara di Polda Sumut.
“Akan ada paparan Karo Ops tentang Pola Pengamanan. Kapoldasu ingin melaksanakan pengamanan dengan pola Maksimum Security yang mengutamakan upaya pencegahan. Semua Vihara dan klenteng akan dijaga Polisi. Tolong dibantu oleh pemuda Vihara supaya aman. Kita harus waspada terhadap ISIS dan ancaman teror lainnya.”ujar Wakapoldasu.
Wakapoldasu juga menerangkan dalam rangkaian Perayaan Imlek nanti, ada 3 kegiatan yang harus diamankan yaitu perayaan Imlek, Cap Gomeh dan Ceng Beng. Semua Perayaan tersebut akan dijaga oleh Polisi.
“Di Tanjung Balai banyak klenteng dan Vihara, sehingga peran Bapak Ibu sangat penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di Tanjung Balai. Saya berharap saat perayaan Imlek nanti jangan terlalu menunjukkan kegembiraan yang luar biasa dengan membunyikan mercon dan kembang api yang memekakkan telinga. Sehingga dapat menggangu ketenangan masyarakat yang lain.” Kata Wakapolda Sumut.
“Mari kita sikapi perbedaan ini dengan positif dan saling menghargai. Semoga semua rangkaian kegiatan perayaan Imlek ini bisa terlaksana dengan baik. Kapolres agar mengkoordinir kegiatan disini, antisipasi masyarakat yang datang dari luar yg ingin mengacaukan situasi disini.” Tambah Wakapoldasu.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan acara diskusi dan tanya jawab. Salah satu anggota dari FKUB Marolop Simangunsong menyampaikan harapan dan meminta kepada Kapolres Tanjung Balai agar dapat secara profesional melakukan pengamanan. Marolop juga mengharapkan kerjasama yang baik antara pengurus Vihara dan Klenteng bersama FKUB Tanjung Balai.
Selanjutnya salah satu tokoh masyarakat Tanjung Balai Ahok memberikan masukan terkait pengamanan hari raya Imlek. Ahok juga menyampaikan apresiasi kepada Polri yang sudah melindungi dan mengamankan masyarakat sehingga terhindar dari tindak pidana kejahatan.
Ahok juga mengahrapkan Kapolres Tanjung Balai menambah jumlah pos pengamanan di tempat tempat yang rawan kejahatan dan gangguan kamtibmas.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan dengan penuh kekeluargaan. Usai melaksanakan pertemuan, Wakapoldasu dan rombongan melanjutkan kunjungan ke kantor Pengadilan Negeri Tanjung Balai untuk memonitor jalannya persidangan terhadap 15 orang terdakwa kasus pengrusakan dan pembakaran Vihara dan Klenteng di Tanjung Balai.[rs/red/gbs]
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tanjung Balai, Kakan Kesbang Pol Tanjung Balai, Kepala Kementerian Agama Tanjung Balai, serta Tokoh Masyarakat/Pemuda dan Tokoh Agama Tanjung Balai. Pertemuan tersebut juga turut mengundang para pengurus Vihara dan pengurus Klenteng Tanjung Balai.
Pertemuan tersebut diawali dengan pemberian kata sambutan oleh Kapolres Tanjung Balai. Semntara kata sambutan yang mewakili undangan yang disampaikan oleh Ketua Majelis Buddhayana Indonesia Kota Tanjungbalai Junaidi.
Dalam sambutannya Junaidi mengucapkan terima kasih kepada Polri dan berharap dalam perayaan Imlek nanti agar Kepolisian dapat melaksanakan tugas dan fungsinya yg semestinya dilakukan.
Sementara itu dalam kata sambutan dan arahannya, Wakapolda Sumut menyampaikan 3 materi terkait bijak Pemerintah dan menyampaikan visi misi Presiden Joko Widodo beserta 9 nawacita. Wakapoldasu juga menyampaikan terkait kebijakan Kapolri yg disebut Commander Wish. .
“Ada 5 hal penting yang diharapkan bisa dilaksanakan antara lain melaksanakan revolusi karakter budaya Polri menjadi baik, tidak lagi melaksanakan budaya kekerasan yang eksesif, pelayanan publik yg simpati. Selanjutnya memperbaiki layanan publik sehingga mewujudkan Polisi yang profesional dlm melaksanakan tugasnya. Mampu menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif dan Manajemen Media.” Terang Wakapoldasu.
Selanjutnya Wakapoldasu menjelaskan terkait materi kedua yaitu perihal pelaksanaa sidang kasus pengrusakan dan pembakaran Vihara dan Klenteng.
“Hari ini akan dilaksanakn putusan terhadap beberapa orang dari 15 orang terdakwa karena disangkakan melakukan pengrusakan dan pembakaran Klenteng dan Vihara. Kapolda Sumut juga mengucapkan terima kasih atas terlaksananya penempatan patung ketempat yang lebih baik.” ujar Wakapoldasu.
Selanjutnya disampaikan oleh Wakapolda Sumut bahwa pada hari Sabtu 21 Januari 2017 yang lalu, Kepala Kejaksaaan Negeri dan Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Balai dengan beberapa Pejabat Utama Polda Sumut melakukan pertemuan di rumah dinas Kapolda Sumut.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengadilan Negeri Tanjung Balai menyampaikan bahwa terdapat hal penting yang menjadi permasalahan di Tanjung Balai antara lain terjadinya kesenjangan ekonomi dan tingkat pendidikan yang rendah pada masyarakat termasuk para terdakwa yang saat ini sedang dalam proses hukum.
“Sehingga gampang terprovokasi, untuk itu peran pemerintah sangat penting untuk mengantisipasi masalah keamanan di Tanjung Balai.” Kata Ketua PN Medan.
Untuk itu, Wakpoldasu menjelaskan upaya kedepan direncanakan Polsek Air Joman dan Polsek Sei Kepayang Polres Asahan dimasukkan ke wilayah Polres Tanjung Balai, dalam rangka mendekatkan pelayanan Polri kepada masyarakat.
“Pada umumnya masyarakt yang melakukan pengrusakan dan pembakaran terhadap klenteng dan viahara sudah menyadari mereka salah. Hari ini direncankan untuk putusan sidang, untuk itu diharapkan Hakim jangan diintervensi oleh pihak manapun. Polri hanya menghimbau untuk dapat diberikan hukuman yang seringan ringannya. Mari kita dukung situasi kamtibmas di wilayah Tanjung Balai yang sudah kondusif ini.” Jelas Wakapolda Sumut.
Wakapolda Sumut selanjutnya menjelaskan terkait materi berikutnya yaitu membahas rencana pengamanan (Renpam) Perayaan Tahun Baru Imlek 2017. Polda Sumut akan melaksanakan operasi mandiri kewilayahan dengan sandi Operasi LIONG TOBA 2017, mulai H-7 sd H+7. Direncanakan pada hari Rabu tanggal 25 Januari 2017, akan diadakan pertemuan dengan tokoh agama Budha se Sumatera Utara di Polda Sumut.
“Akan ada paparan Karo Ops tentang Pola Pengamanan. Kapoldasu ingin melaksanakan pengamanan dengan pola Maksimum Security yang mengutamakan upaya pencegahan. Semua Vihara dan klenteng akan dijaga Polisi. Tolong dibantu oleh pemuda Vihara supaya aman. Kita harus waspada terhadap ISIS dan ancaman teror lainnya.”ujar Wakapoldasu.
Wakapoldasu juga menerangkan dalam rangkaian Perayaan Imlek nanti, ada 3 kegiatan yang harus diamankan yaitu perayaan Imlek, Cap Gomeh dan Ceng Beng. Semua Perayaan tersebut akan dijaga oleh Polisi.
“Di Tanjung Balai banyak klenteng dan Vihara, sehingga peran Bapak Ibu sangat penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan di Tanjung Balai. Saya berharap saat perayaan Imlek nanti jangan terlalu menunjukkan kegembiraan yang luar biasa dengan membunyikan mercon dan kembang api yang memekakkan telinga. Sehingga dapat menggangu ketenangan masyarakat yang lain.” Kata Wakapolda Sumut.
“Mari kita sikapi perbedaan ini dengan positif dan saling menghargai. Semoga semua rangkaian kegiatan perayaan Imlek ini bisa terlaksana dengan baik. Kapolres agar mengkoordinir kegiatan disini, antisipasi masyarakat yang datang dari luar yg ingin mengacaukan situasi disini.” Tambah Wakapoldasu.
Setelah itu kegiatan dilanjutkan dengan acara diskusi dan tanya jawab. Salah satu anggota dari FKUB Marolop Simangunsong menyampaikan harapan dan meminta kepada Kapolres Tanjung Balai agar dapat secara profesional melakukan pengamanan. Marolop juga mengharapkan kerjasama yang baik antara pengurus Vihara dan Klenteng bersama FKUB Tanjung Balai.
Selanjutnya salah satu tokoh masyarakat Tanjung Balai Ahok memberikan masukan terkait pengamanan hari raya Imlek. Ahok juga menyampaikan apresiasi kepada Polri yang sudah melindungi dan mengamankan masyarakat sehingga terhindar dari tindak pidana kejahatan.
Ahok juga mengahrapkan Kapolres Tanjung Balai menambah jumlah pos pengamanan di tempat tempat yang rawan kejahatan dan gangguan kamtibmas.
Kegiatan berlangsung dengan lancar dan dengan penuh kekeluargaan. Usai melaksanakan pertemuan, Wakapoldasu dan rombongan melanjutkan kunjungan ke kantor Pengadilan Negeri Tanjung Balai untuk memonitor jalannya persidangan terhadap 15 orang terdakwa kasus pengrusakan dan pembakaran Vihara dan Klenteng di Tanjung Balai.[rs/red/gbs]
Posting Komentar
Posting Komentar