MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kasus penistaan agama oleh Ahok dan membuat segenap
elemen agama Islam di Indonesia menjadi berang alais marah ditanggapi
oleh petinggi nomor dua di Polda Sumatera Utara. Kepada MetroRakyat.com,
Adhi Prawoto menyampaikan seruannya agar tetap menjaga kerukunan antar
umat beragama, khususnya di Sumatera Utara, Kamis (1/12/2016). “Dalam
negara kita, Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk di daerah kita
terdapat beberapa jenis agama yang berbeda. Dari satu sisi,
perbedaan-perbedaan yang ada dilihat dan dinilai sebagai kekayaan bangsa
dimana para penganut agama yang berbeda bisa saling menghargai atau
menghormati, saling belajar, saling menimbah serta memperkaya dan
memperkuat nilai-nilai keagamaan dan keimanan masing-masing. Perbedaan
tidak perlu dipertentangkan, tetapi dilihat dan dijadikan sebagai
pembanding, pendorong, bahkan penguat dan pemurni apa yang dimiliki.
Kaum beriman dan penganut agama yang berbeda-beda semestinya bisa hidup
bersama dengan rukun dan damai selalu, bisa bersatu, saling menghargai,
saling membantu dan saling mengasihi”, kata jenderal bintang satu ini.
Adhi menjelaskan, sepanjang sejarah kehidupan umat manusia di muka bumi tidak terlepas dari berbagai macam konflik pertikaian. Pertikaian demi pertikaian di antara umat manusia terjadi karena disebabkan oleh banyak faktor kepentingan, kepentingan demi kepentingan tersebut membuat manusia menjadi satu-satunya makhluk di muka bumi ini yang hidup paling tidak harmonis. “Nilai-nilai serta norma-norma beretika dalam bermasyarakat perlu ditanamkan sejak seseorang masih kecil. Saling menghormati, menghindari menggunakan perkataan kasar yang dapat menyinggung perasaan orang lain adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan agar kita bisa bermasyarakat dengan baik”.
Pada intinya mantan Wakapoltabes Medan tahun 2006 ini berharap agar aksi Bela Islam esok berjalan damai dan kondusif. “Semoga aksi damai esok berjalan dengan damai dan kondusif”, pungkasnya. (gbs/mdn/rs)
Adhi menjelaskan, sepanjang sejarah kehidupan umat manusia di muka bumi tidak terlepas dari berbagai macam konflik pertikaian. Pertikaian demi pertikaian di antara umat manusia terjadi karena disebabkan oleh banyak faktor kepentingan, kepentingan demi kepentingan tersebut membuat manusia menjadi satu-satunya makhluk di muka bumi ini yang hidup paling tidak harmonis. “Nilai-nilai serta norma-norma beretika dalam bermasyarakat perlu ditanamkan sejak seseorang masih kecil. Saling menghormati, menghindari menggunakan perkataan kasar yang dapat menyinggung perasaan orang lain adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan agar kita bisa bermasyarakat dengan baik”.
Pada intinya mantan Wakapoltabes Medan tahun 2006 ini berharap agar aksi Bela Islam esok berjalan damai dan kondusif. “Semoga aksi damai esok berjalan dengan damai dan kondusif”, pungkasnya. (gbs/mdn/rs)
Posting Komentar
Posting Komentar