JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Guna meluruskan sejarah tentang Ompu Manik Raja,
Punguan Manik Raja Se Indonesia menyelenggarakan Seminar dengan tema
“Meluruskan Sejarah dan Tarombo Ompu Manik Raja” bertempat di Anjungan
Sumatera Utara, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Sabtu
(10/12).
Rusman Manik Ketua Panitia dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh undangan dan peserta seminar. Seminar ini juga dihadiri para tokoh-tokoh haha-anggi Silau Raja dan haha ni uhum Saribu Raja, Limbong Mulana dan Sagala Raja.
“Sedangkan peserta yang hadir sekitar 100-an orang dan mewakili dari beberapa wilayah dari seluruh Indonesia,” katanya.
Seminar ini dibuka oleh Ketua Umum Punguan Manik Raja dan Boru Jabodetabek Damos Manik SH MH dengan mengatakansemua harus jelas dan terang benderang, dan kami harapkan juga kepada para narasumber agar menyampaikan tiga hal penting, pertama dimana sebernarnya tanah leluhur (golat) Manik raja, kedua siapa sebenarnya Tulang dari Ompu Manik Raja dan ketiga siapa hula-hula dari Ompu Manik Raja.
“Menurutnya, tema seminar ini sangat menarik yaitu meluruskan sejarah dan tarombo Ompu Manik Raja, berarti selama ini sudah bengkok, itulah pengertian kami, maka mari kita luruskan bersama-sama dan itulah tujuan kita datang ke seminar ini,” ucap Damos sekaligus membuka secara resmi bahwa seminar dapat dimulai.
Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian makalah berjudul "Kajian Penelusuran Sejarah Ompu Manik Raja" yang disajikan Ir Ruben Manik dan "Tarombo Ompu Manik Raja" oleh Drs Rusman Manik MSc Ak serta dari kalangan Op Silauraja dan Op Guru Tatea Bulan untuk memperkaya makalah/topik diskusi.
Semua utusan yang hadir meminta agar hasil seminar dibukukan dan disosialisasikan ke punguan.
“Sebut saja Arnold E Manik yang datang dari Solo berharap seminar ini menghasilkan sebuah produk berupa buku sejarah dan tarombo Ompu Manik Raja sehingga turunan Manik Raja dapat membacanya,” ucapnya.
Demikian pula, Gidion Manik sebagai perwakilan turunan Manik Raja dari Medan, menyampaikan setelah membaca dan mendengarkan pemaparan dari para Narasumber, sudah jelas ada pihak-pihak yang mau membelokkan sejarah dan Tarombo Ompu Manik Raja.
“Jadi saya sepakat semua hasil seminar ini harus dibukukan dan disosialisasikan ke punguan-punguan,” sambungnya.
Dari hasil pemaparan para narasumber dan pendapat serta masukan dari undangan dan peserta, maka panitia menghimpun dan menghasilkan enam keputusan yaitu, Pertama, Sepakat Tinambor ni Ompu Si Manik Raja di Sioma Salaon Dolok Ronggur ni huta, bukan di Siigar igar Rianiate. Kedua, Tulang ni Ompu Si Manik Raja (Op boru Silauraja) bukan boru Simbolon dan, hula hula ni Ompu Si Manik Raja bukan Boru Siboro.
Ketiga, Keturunan Manik Raja yang di Rianiate adalah keturunan Ompu Partibisinomba dari Simanindo. Keempat, Tugu yang dibangun di Siigarigar Rianiate adalah bukan tugu yang mengatasnamakan Manik Raja.
Kelima, akan dibentuk Komisi Tarombo dimana Komisi ini akan bertugas untuk mengumpulkan dan menyempurnakan tarombo, dan Keenam, Perlu dilakukan Deklarasi DPP Punguan Manik Raja Se Indonesia yang telah dipilih oleh Tim Formateur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pengurus Punguan Manik Raja dan Boru Se Indonesia.
Untuk diketahui, seminar ini menghadirkan para narasumber lainnya yaitu Brigjend TNI. Deliaman T. Manik SIP MSi, Drs Alimudin Manik MPd, AKBP Doni Damanik, Guntur Manik, Dr Eron L. Damanik, Said Damanik SH MH, Samudin Manik SE, Wilman Malau SH MH, dan acara dipandu oleh Charles Bonar Sirait.
Di akhir acara, Ketua Panitia Rusman Manik menyampaikan bahwa panitia bersama pengurus pusat akan melakukan sosialisasi hasil seminar kepada publik khususnya kepada Pomparan Op Manik Raja.
“Acara sosialisasi ini akan dilaksanakan di Lubuk Pakam Sumatera Utara, tepatnya pada hari Minggu, tanggal 18 Desember 2016 pada pukul 14.00 Wib, Alamat Jalan Siantar 20 Lubuk Pakam, dan akan dihadiri oleh perwakilan punguan yang ada di Sumatera Utara,” tutup Rusman. (js)
Rusman Manik Ketua Panitia dalam sambutannya menyampaikan terimakasih kepada seluruh undangan dan peserta seminar. Seminar ini juga dihadiri para tokoh-tokoh haha-anggi Silau Raja dan haha ni uhum Saribu Raja, Limbong Mulana dan Sagala Raja.
“Sedangkan peserta yang hadir sekitar 100-an orang dan mewakili dari beberapa wilayah dari seluruh Indonesia,” katanya.
Seminar ini dibuka oleh Ketua Umum Punguan Manik Raja dan Boru Jabodetabek Damos Manik SH MH dengan mengatakansemua harus jelas dan terang benderang, dan kami harapkan juga kepada para narasumber agar menyampaikan tiga hal penting, pertama dimana sebernarnya tanah leluhur (golat) Manik raja, kedua siapa sebenarnya Tulang dari Ompu Manik Raja dan ketiga siapa hula-hula dari Ompu Manik Raja.
“Menurutnya, tema seminar ini sangat menarik yaitu meluruskan sejarah dan tarombo Ompu Manik Raja, berarti selama ini sudah bengkok, itulah pengertian kami, maka mari kita luruskan bersama-sama dan itulah tujuan kita datang ke seminar ini,” ucap Damos sekaligus membuka secara resmi bahwa seminar dapat dimulai.
Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian makalah berjudul "Kajian Penelusuran Sejarah Ompu Manik Raja" yang disajikan Ir Ruben Manik dan "Tarombo Ompu Manik Raja" oleh Drs Rusman Manik MSc Ak serta dari kalangan Op Silauraja dan Op Guru Tatea Bulan untuk memperkaya makalah/topik diskusi.
Semua utusan yang hadir meminta agar hasil seminar dibukukan dan disosialisasikan ke punguan.
“Sebut saja Arnold E Manik yang datang dari Solo berharap seminar ini menghasilkan sebuah produk berupa buku sejarah dan tarombo Ompu Manik Raja sehingga turunan Manik Raja dapat membacanya,” ucapnya.
Demikian pula, Gidion Manik sebagai perwakilan turunan Manik Raja dari Medan, menyampaikan setelah membaca dan mendengarkan pemaparan dari para Narasumber, sudah jelas ada pihak-pihak yang mau membelokkan sejarah dan Tarombo Ompu Manik Raja.
“Jadi saya sepakat semua hasil seminar ini harus dibukukan dan disosialisasikan ke punguan-punguan,” sambungnya.
Dari hasil pemaparan para narasumber dan pendapat serta masukan dari undangan dan peserta, maka panitia menghimpun dan menghasilkan enam keputusan yaitu, Pertama, Sepakat Tinambor ni Ompu Si Manik Raja di Sioma Salaon Dolok Ronggur ni huta, bukan di Siigar igar Rianiate. Kedua, Tulang ni Ompu Si Manik Raja (Op boru Silauraja) bukan boru Simbolon dan, hula hula ni Ompu Si Manik Raja bukan Boru Siboro.
Ketiga, Keturunan Manik Raja yang di Rianiate adalah keturunan Ompu Partibisinomba dari Simanindo. Keempat, Tugu yang dibangun di Siigarigar Rianiate adalah bukan tugu yang mengatasnamakan Manik Raja.
Kelima, akan dibentuk Komisi Tarombo dimana Komisi ini akan bertugas untuk mengumpulkan dan menyempurnakan tarombo, dan Keenam, Perlu dilakukan Deklarasi DPP Punguan Manik Raja Se Indonesia yang telah dipilih oleh Tim Formateur Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pengurus Punguan Manik Raja dan Boru Se Indonesia.
Untuk diketahui, seminar ini menghadirkan para narasumber lainnya yaitu Brigjend TNI. Deliaman T. Manik SIP MSi, Drs Alimudin Manik MPd, AKBP Doni Damanik, Guntur Manik, Dr Eron L. Damanik, Said Damanik SH MH, Samudin Manik SE, Wilman Malau SH MH, dan acara dipandu oleh Charles Bonar Sirait.
Di akhir acara, Ketua Panitia Rusman Manik menyampaikan bahwa panitia bersama pengurus pusat akan melakukan sosialisasi hasil seminar kepada publik khususnya kepada Pomparan Op Manik Raja.
“Acara sosialisasi ini akan dilaksanakan di Lubuk Pakam Sumatera Utara, tepatnya pada hari Minggu, tanggal 18 Desember 2016 pada pukul 14.00 Wib, Alamat Jalan Siantar 20 Lubuk Pakam, dan akan dihadiri oleh perwakilan punguan yang ada di Sumatera Utara,” tutup Rusman. (js)
Posting Komentar
Posting Komentar