Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Fachri membacakan amanat KASAD Jenderal TNI Mulyono
TANJUNGPINANG | GLOBAL SUMUT-Pelaksanaan Peringatan Hari Juang Kartika TA 2015 dilaksanakan di lapangan Pamedan Kota Tanjungpinang dengan Irup Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Fachri dan Komandan Upacara Mayor Inf Renaldy yang sehari-hari menjabat sebagai Kasdim 0316/Batam, dengan peserta upacara diikuti oleh anggota TNI AD, AL dan TNI AU serta Polri dan ormas.
Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Fachri pada upacara hari Juang Kartika tersebut membacakan amanat KASAD Jenderal TNI Mulyono mengajak seluruh prajurit, PNS dan Keluarga Besar TNI AD untuk mengenang jasa para pahlawan dan pendahulu yang telah melahirkan dan membesarkan TNI AD, seraya berdoa semoga amal bakti dan perjuangannya dicatat sebagai amal ibadah dan diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kita juga patut memberikan apresiasi kepada para s'esepuh dan senior TNI AD, yang telah memberikan darma bakti dan mengukir prestasi demi kejayaan TNI AD, Bangsa dan Negara hingga saat ini. Pada kesempatan ini, selaku Kepala Staf Angkatan Darat dan pribadi, saya mengucapkan "Selamat Hari Juang Kartika 2016" dan "Dirgahayu TNI AD", kepada segenap Prajurit dan PNS TNI AD’, kepada segenap Prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarga dimanapun berada dan bertugas, teriring ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdiannya selama ini.
Atas nama Keluarga Besar TNI AD, saya juga mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggitingginya kepada seluruh masyarakat lndonesia, yang telah mencurahkan cintanya kepada TNI AD, sehingga dapat mengemban setiap tugas dan amanah yang dipercayakan oleh rakyat lndonesia. Peringatan Hari Juang Kartika Tahun 2016 ini, diselenggarakan melalui upacara sederhana secara tersebar dan serentak diseluruh wilayah lndonesia, yang disertai dengan syukuran serta berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Hal ini merupakan refleksi dari jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional yang senantiasa harus manunggal dengan rakyat serta mengedepankan kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik lndonesia diatas segala-galanya.
Hari Juang Kartika pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi 71 tahun silam di Kota Ambarawa. Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Palagan Ambarawa itu, telah membawa dampak politik secara internasional dan menjadi momentum penting untuk menunjukkan eksistensi TNI AD sebagai penjaga tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik lndonesia.
Perlu kita pahami bersama bahwa penyelenggaraan peringatan Hari Juang Kartika, selain sebagai sarana untuk introspeksi diri, juga dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI AD kepada rakyat atas pembangunan kekuatan yang telah dilaksanakan. Oleh karena itu, tema yang ditetapkan pada Hari Juang Kartika tahun 2016 adalah "Melalui Hari Juang Kartika, Kita Mantapkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI-Rakyat Guna Mewujudkan lndonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian". Tema tersebut mengandung makna bahwa TNIAD dengan Jati Diri nya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Nasional' yang Profesional, senantiasa tumbuh berkembang dan berjuang bersama rakyat untuk kepentingan rakyat lndonesia. TNI AD juga meyakini bahwa TNI akan kuat jika senantiasa manunggal dengan rakyat, karena kekuatan TNI yang didukung oleh rakyat merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi Bangsa dalam ikut serta membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita patut bersyukur dan bangga atas tingkat kepercayaan tertinggi yang diberikan oleh masyarakat lndonesia kepada TNI AD sebagai lnstitusi Negara. Hal tersebut menjadi indikator tingginya kecintaan dan besarnya harapan masyarakat lndonesia kepada TNI AD untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi.
Prestasi tersebut juga tentu saja diraih berkat kerja keras dan pengabdian tanpa henti yang ditunjukkan oleh seluruh prajurit dan PNS TNI AD selama ini.
Mari kita renungkan kembali salah satu pesan Panglima Besar Jendera! Soedirman, yaitu bahwa "Satu-satunya hak milik nasional yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah Angkatan Perang Republik lndonesia."
Pesan ini harus dimaknai bahwa walaupun TNI AD telah tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang modern dan profesional, namun tidak boleh meninggalkan jati dirinya sebagai Tentara Rakyat. Nilai-nilai kemanunggalan dengan rakyat yang terkandung dalam peristiwa sejarah Palagan Ambarawa hendaknya senantiasa kita tanamkan dalam gerak langkah pengabdian setiap prajurit TNI AD. Dalam perkembangan organisasi, penetapan Binter sebagai salah satu Fungsi Utama TN! AD adalah hal yang sangat relevan.
lmplementasi program Binter TNI AD telah mampu mewujudkan pesan Jenderal Soedirman tersebut dan menjaga terhadap manunggalnya prajurit TNI AD dengan rakyat.
Nilai yang terkandung dalam peringatan Hari Juang Kartika tahun 2016 ini juga semakin penting untuk dipahami, ditengah dinamika sosial politik masyarakat yang sedang kita hadapi saat ini. Perlu kita ketahui bersama bahwa pada bulan Februari tahun 2017, akan diselenggarakan Pilkada Serentak Tahap ll. Walaupun hal ini merupakan sebuah proses politik yang biasa terjadidalam alam demokrasi, namun apabila tidak dikelola dengan baik, dapat berpotensi membawa dampak sosial yang besar. Terkait dengan hal tersebut, kepada prajurit TNI AD saya perlu menekankan kembali untuk menjaga komitmen netralitas dan menempatkan kepentingan Bangsa diatas segalanya.
Kita harus memahami bahwa dinamika sosial politik yang terjadi mengiringi proses Pilkada Serentak ini, berpotensi membuka celah bagi masuknya berbagai ancaman terhadap kedaulatan NKRI. Oleh karenanya TNI AD akan senantiasa mendukung segala upaya untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas sosial selama penyelenggaraan Pil kada Serentak tersebut. diakhir amanat KASAD menyampaikan bahwa TNI AD menyadari masih adanya harapan masyarakat lndonesia yang belum bias terpenuhi secara maksimal. Masih ada tindakan prajurit-prajurit yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk itu saya menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya, atas berbagai hal yang membuat tidak berkenannya hati masyarakat lndonesia. TNI AD bertekad untuk terus membenahi diri dan meningkatkan kualitas pengabdiannya, sekaligus mohon doa restu kepada seluruh rakyat lndonesia agar tekad pengabdian TNI AD kepada masyarakat, Bangsa dan Negara senantiasa berada pada arah yang benar.
Kegiatan acara peringatan Hari Juang Kartika yang dilaksanakan di lapangan upacara Pamedan Tanjungpinang Kamis, tanggal 15 Desember 2016, tersebut juga di hadiri Gubernur Kepri Bapak H. Nurdin Basirun, unsur Pimpinan TNI Polri serta masyarakat wilayah Kepri, serta berjalan dengan tertib dan lancar. (rs/red).
TANJUNGPINANG | GLOBAL SUMUT-Pelaksanaan Peringatan Hari Juang Kartika TA 2015 dilaksanakan di lapangan Pamedan Kota Tanjungpinang dengan Irup Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Fachri dan Komandan Upacara Mayor Inf Renaldy yang sehari-hari menjabat sebagai Kasdim 0316/Batam, dengan peserta upacara diikuti oleh anggota TNI AD, AL dan TNI AU serta Polri dan ormas.
Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Fachri pada upacara hari Juang Kartika tersebut membacakan amanat KASAD Jenderal TNI Mulyono mengajak seluruh prajurit, PNS dan Keluarga Besar TNI AD untuk mengenang jasa para pahlawan dan pendahulu yang telah melahirkan dan membesarkan TNI AD, seraya berdoa semoga amal bakti dan perjuangannya dicatat sebagai amal ibadah dan diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Kita juga patut memberikan apresiasi kepada para s'esepuh dan senior TNI AD, yang telah memberikan darma bakti dan mengukir prestasi demi kejayaan TNI AD, Bangsa dan Negara hingga saat ini. Pada kesempatan ini, selaku Kepala Staf Angkatan Darat dan pribadi, saya mengucapkan "Selamat Hari Juang Kartika 2016" dan "Dirgahayu TNI AD", kepada segenap Prajurit dan PNS TNI AD’, kepada segenap Prajurit dan PNS TNI AD beserta keluarga dimanapun berada dan bertugas, teriring ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdiannya selama ini.
Atas nama Keluarga Besar TNI AD, saya juga mengucapkan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggitingginya kepada seluruh masyarakat lndonesia, yang telah mencurahkan cintanya kepada TNI AD, sehingga dapat mengemban setiap tugas dan amanah yang dipercayakan oleh rakyat lndonesia. Peringatan Hari Juang Kartika Tahun 2016 ini, diselenggarakan melalui upacara sederhana secara tersebar dan serentak diseluruh wilayah lndonesia, yang disertai dengan syukuran serta berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan.
Hal ini merupakan refleksi dari jati diri TNI sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang, Tentara Nasional dan Tentara Profesional yang senantiasa harus manunggal dengan rakyat serta mengedepankan kepentingan masyarakat, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik lndonesia diatas segala-galanya.
Hari Juang Kartika pada hakikatnya dilandasi oleh sebuah peristiwa bersejarah penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan yang terjadi 71 tahun silam di Kota Ambarawa. Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Palagan Ambarawa itu, telah membawa dampak politik secara internasional dan menjadi momentum penting untuk menunjukkan eksistensi TNI AD sebagai penjaga tegak kokohnya Negara Kesatuan Republik lndonesia.
Perlu kita pahami bersama bahwa penyelenggaraan peringatan Hari Juang Kartika, selain sebagai sarana untuk introspeksi diri, juga dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI AD kepada rakyat atas pembangunan kekuatan yang telah dilaksanakan. Oleh karena itu, tema yang ditetapkan pada Hari Juang Kartika tahun 2016 adalah "Melalui Hari Juang Kartika, Kita Mantapkan Jati Diri TNI AD dan Kemanunggalan TNI-Rakyat Guna Mewujudkan lndonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian". Tema tersebut mengandung makna bahwa TNIAD dengan Jati Diri nya sebagai Tentara Rakyat, Tentara Pejuang dan Tentara Nasional' yang Profesional, senantiasa tumbuh berkembang dan berjuang bersama rakyat untuk kepentingan rakyat lndonesia. TNI AD juga meyakini bahwa TNI akan kuat jika senantiasa manunggal dengan rakyat, karena kekuatan TNI yang didukung oleh rakyat merupakan bentuk aplikasi pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi Bangsa dalam ikut serta membela Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita patut bersyukur dan bangga atas tingkat kepercayaan tertinggi yang diberikan oleh masyarakat lndonesia kepada TNI AD sebagai lnstitusi Negara. Hal tersebut menjadi indikator tingginya kecintaan dan besarnya harapan masyarakat lndonesia kepada TNI AD untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi.
Prestasi tersebut juga tentu saja diraih berkat kerja keras dan pengabdian tanpa henti yang ditunjukkan oleh seluruh prajurit dan PNS TNI AD selama ini.
Mari kita renungkan kembali salah satu pesan Panglima Besar Jendera! Soedirman, yaitu bahwa "Satu-satunya hak milik nasional yang masih utuh tidak berubah-ubah, meskipun harus mengalami segala macam soal dan perubahan, hanyalah Angkatan Perang Republik lndonesia."
Pesan ini harus dimaknai bahwa walaupun TNI AD telah tumbuh dan berkembang menjadi organisasi yang modern dan profesional, namun tidak boleh meninggalkan jati dirinya sebagai Tentara Rakyat. Nilai-nilai kemanunggalan dengan rakyat yang terkandung dalam peristiwa sejarah Palagan Ambarawa hendaknya senantiasa kita tanamkan dalam gerak langkah pengabdian setiap prajurit TNI AD. Dalam perkembangan organisasi, penetapan Binter sebagai salah satu Fungsi Utama TN! AD adalah hal yang sangat relevan.
lmplementasi program Binter TNI AD telah mampu mewujudkan pesan Jenderal Soedirman tersebut dan menjaga terhadap manunggalnya prajurit TNI AD dengan rakyat.
Nilai yang terkandung dalam peringatan Hari Juang Kartika tahun 2016 ini juga semakin penting untuk dipahami, ditengah dinamika sosial politik masyarakat yang sedang kita hadapi saat ini. Perlu kita ketahui bersama bahwa pada bulan Februari tahun 2017, akan diselenggarakan Pilkada Serentak Tahap ll. Walaupun hal ini merupakan sebuah proses politik yang biasa terjadidalam alam demokrasi, namun apabila tidak dikelola dengan baik, dapat berpotensi membawa dampak sosial yang besar. Terkait dengan hal tersebut, kepada prajurit TNI AD saya perlu menekankan kembali untuk menjaga komitmen netralitas dan menempatkan kepentingan Bangsa diatas segalanya.
Kita harus memahami bahwa dinamika sosial politik yang terjadi mengiringi proses Pilkada Serentak ini, berpotensi membuka celah bagi masuknya berbagai ancaman terhadap kedaulatan NKRI. Oleh karenanya TNI AD akan senantiasa mendukung segala upaya untuk menjaga stabilitas dan kondusifitas sosial selama penyelenggaraan Pil kada Serentak tersebut. diakhir amanat KASAD menyampaikan bahwa TNI AD menyadari masih adanya harapan masyarakat lndonesia yang belum bias terpenuhi secara maksimal. Masih ada tindakan prajurit-prajurit yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk itu saya menyampaikan permohonan maaf yang setulus-tulusnya, atas berbagai hal yang membuat tidak berkenannya hati masyarakat lndonesia. TNI AD bertekad untuk terus membenahi diri dan meningkatkan kualitas pengabdiannya, sekaligus mohon doa restu kepada seluruh rakyat lndonesia agar tekad pengabdian TNI AD kepada masyarakat, Bangsa dan Negara senantiasa berada pada arah yang benar.
Kegiatan acara peringatan Hari Juang Kartika yang dilaksanakan di lapangan upacara Pamedan Tanjungpinang Kamis, tanggal 15 Desember 2016, tersebut juga di hadiri Gubernur Kepri Bapak H. Nurdin Basirun, unsur Pimpinan TNI Polri serta masyarakat wilayah Kepri, serta berjalan dengan tertib dan lancar. (rs/red).
Posting Komentar
Posting Komentar