MEDAN | GLOBAL SUMUT-Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyck Pusung
dan Wakapoldasu Brigjend Adhi Pratowo menghadiri pemutaran perdana
film Pasukan Garuda “I Leave My Heart in Lebanon” di bioskop XXI Center
Point Medan, Kamis (15/12).
Dalam rangka Hari Juang Kartika ini menindak lanjuti seruan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menonton film yang menggambarkan tentang kiprah TNI pada Kontingen Garuda Misi Perdamaian Dunia tersebut.
“Kita bangga, Kontingen Garuda selalu menjadi yang terbaik. Di sini juga ada Pasukan Garuda yang sudah pulang bertugas dari Lebanon dan Afrika serta negara lainnya,” jelas Pangdam I/BB sambil memanggil anggotanya yang sudah menunaikan tugasnya dalam misi perdamaian dunia.
Sementara itu, salah satu personel yang menjalankan tugas di Pasukan Garuda tahun 2013 menyatakan senang dengan film tersebut, karena penggambaran dalam film tersebut nyata.
“TNI sangat diterima oleh masyarakat Lebanon, sehingga kita dapat lebih mudah dalam menjalankan tugas di sana,” ungkapnya.
Pemutaran film yang dihadiri ratusan orang itu diharapkan sebagaimana pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebelumnya, dapat meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap Indonesia. Apalagi sejak tahun 1957 sampai 2015, TNI selalu terbaik dari semua negara yang bertugas dalam Misi Perdamaian Dunia PBB, untuk mewujudkan perdamaian berdasarkan kemanusiaan dan keadilan. Dari 124 negara dalam Misi Perdamaian PBB, TNI menempati rangking ke-10 dalam kontribusi pengiriman pasukan. TNI berambisi menjadi 5 (lima) besar negara dengan mengirimkan 4.000 peacekeepers.
Sebelumnya, TB Silalahi, selaku eksekutif produser rumah produksi TB Silalahi Pictures, menyatakan kegembiraannya atas dukungan fasilitas personel dan persenjataan dari TNI serta bantuan dari Markas UNIFIL atau Komando Pasukan PBB di Lebanon, PBB di New York dan juga dibantu Pemerintah Lebanon. Film yang dibuat dalam waktu satu tahun dengan biaya sebesar Rp30 miliar itu menargetkan 2 juta penonton yang akan ditayangkan pada libur sekolah dan libur nasional Natal dan Tahun Baru.
“Film ini akan memperlihatkan kepada rakyat Indonesia prestasi TNI di luar negeri, yang sekaligus sebagai laporan kepada masyarakat karena rakyat yang membiayai TNI dan ini tanggung jawabnya,” jelas penulis novel yang menginspirasi pembuatan film ini. TB Silalahi sendiri tercatat pernah bertugas di Sinai, Mesir pada 1993 sewaktu terjadi perang Israel dan Mesir serta Negara-negara Arab lainnya.
Turut hadir menyaksikan film tersebut,Kasdam I/BB Brigjen TNI Tiopan Aritonang,pejabat staf kodam I/BB seluruh prajurit dan masyarakat.(rs/red)
Dalam rangka Hari Juang Kartika ini menindak lanjuti seruan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menonton film yang menggambarkan tentang kiprah TNI pada Kontingen Garuda Misi Perdamaian Dunia tersebut.
“Kita bangga, Kontingen Garuda selalu menjadi yang terbaik. Di sini juga ada Pasukan Garuda yang sudah pulang bertugas dari Lebanon dan Afrika serta negara lainnya,” jelas Pangdam I/BB sambil memanggil anggotanya yang sudah menunaikan tugasnya dalam misi perdamaian dunia.
Sementara itu, salah satu personel yang menjalankan tugas di Pasukan Garuda tahun 2013 menyatakan senang dengan film tersebut, karena penggambaran dalam film tersebut nyata.
“TNI sangat diterima oleh masyarakat Lebanon, sehingga kita dapat lebih mudah dalam menjalankan tugas di sana,” ungkapnya.
Pemutaran film yang dihadiri ratusan orang itu diharapkan sebagaimana pernyataan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebelumnya, dapat meningkatkan kebanggaan masyarakat terhadap Indonesia. Apalagi sejak tahun 1957 sampai 2015, TNI selalu terbaik dari semua negara yang bertugas dalam Misi Perdamaian Dunia PBB, untuk mewujudkan perdamaian berdasarkan kemanusiaan dan keadilan. Dari 124 negara dalam Misi Perdamaian PBB, TNI menempati rangking ke-10 dalam kontribusi pengiriman pasukan. TNI berambisi menjadi 5 (lima) besar negara dengan mengirimkan 4.000 peacekeepers.
Sebelumnya, TB Silalahi, selaku eksekutif produser rumah produksi TB Silalahi Pictures, menyatakan kegembiraannya atas dukungan fasilitas personel dan persenjataan dari TNI serta bantuan dari Markas UNIFIL atau Komando Pasukan PBB di Lebanon, PBB di New York dan juga dibantu Pemerintah Lebanon. Film yang dibuat dalam waktu satu tahun dengan biaya sebesar Rp30 miliar itu menargetkan 2 juta penonton yang akan ditayangkan pada libur sekolah dan libur nasional Natal dan Tahun Baru.
“Film ini akan memperlihatkan kepada rakyat Indonesia prestasi TNI di luar negeri, yang sekaligus sebagai laporan kepada masyarakat karena rakyat yang membiayai TNI dan ini tanggung jawabnya,” jelas penulis novel yang menginspirasi pembuatan film ini. TB Silalahi sendiri tercatat pernah bertugas di Sinai, Mesir pada 1993 sewaktu terjadi perang Israel dan Mesir serta Negara-negara Arab lainnya.
Turut hadir menyaksikan film tersebut,Kasdam I/BB Brigjen TNI Tiopan Aritonang,pejabat staf kodam I/BB seluruh prajurit dan masyarakat.(rs/red)
Posting Komentar
Posting Komentar