MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol
Rycko Amelza Dahniel mengaku akan bertindak tegas terhadap pelaku
kejahatan di Sumatera Utara yang coba-coba merusak keamanan.
Rycko menegaskan ia tak segan-segan menembak para pemalak, preman dan begal.
“Yang punya niat melakukan pelanggaran hukum, saya ingatkan jangan coba-coba. Lebih baik urungkan niat itu, kalau tidak saya tembak (mati) di jidat (kepala) nya,” kata Rycko dengan nada suara meninggi, Rabu (28/12/2016).
Ia mengatakan, situasi Kota Medan yang mulai kondusif jangan coba diusik lagi dengan hal-hal berbau teror hingga kejahatan jalanan (blue crime).
Keamanan Sumatera Utara, khususnya Kota Medan merupakan tanggung jawab penuh kepolisian.
“Pelaku-pelaku begal yang meresahkan, lebih baik jangan beraksi. Saya katakan dengan tegas, nanti akan saya tembak di jidatnya. Buat besar-besar begitu biar mereka semua tahu,” kata Rycko di hadapan awak media.
Ia mengatakan, dalam pengamanan kali ini, bantuan Brimob dari Mabes Polri juga dikerahkan.
Kata Rycko, jumlahnya ada ratusan orang.
“Dalam pengamanan skala nasional, memang ada ditarik dari pusat sebanyak 500 personel dari Brimob. Tidak hanya polisi, dari TNI juga menarik anggotanya di masing-masing wilayah,” kata jenderal berbintang dua ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini digelar apel gabungan TNI dan Polri.
Pada kesempatan ini, Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan, Mayjend TNI Lodewyk Pusung bersama Kapolda Sumatera Utara, Irjend Rycko Amleza Dahniel, Kepala Korps (Kakor) Brimob Mabes Polri, Irjend Murad Ismail dan Asisten Operasional Gegana Brimob Mabes Polri, Irjend Unggung Cahyono memeriksa pasukan pengamanan jelang Tahun Baru di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara. (trib/rs)
Rycko menegaskan ia tak segan-segan menembak para pemalak, preman dan begal.
“Yang punya niat melakukan pelanggaran hukum, saya ingatkan jangan coba-coba. Lebih baik urungkan niat itu, kalau tidak saya tembak (mati) di jidat (kepala) nya,” kata Rycko dengan nada suara meninggi, Rabu (28/12/2016).
Ia mengatakan, situasi Kota Medan yang mulai kondusif jangan coba diusik lagi dengan hal-hal berbau teror hingga kejahatan jalanan (blue crime).
Keamanan Sumatera Utara, khususnya Kota Medan merupakan tanggung jawab penuh kepolisian.
“Pelaku-pelaku begal yang meresahkan, lebih baik jangan beraksi. Saya katakan dengan tegas, nanti akan saya tembak di jidatnya. Buat besar-besar begitu biar mereka semua tahu,” kata Rycko di hadapan awak media.
Ia mengatakan, dalam pengamanan kali ini, bantuan Brimob dari Mabes Polri juga dikerahkan.
Kata Rycko, jumlahnya ada ratusan orang.
“Dalam pengamanan skala nasional, memang ada ditarik dari pusat sebanyak 500 personel dari Brimob. Tidak hanya polisi, dari TNI juga menarik anggotanya di masing-masing wilayah,” kata jenderal berbintang dua ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, hari ini digelar apel gabungan TNI dan Polri.
Pada kesempatan ini, Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan, Mayjend TNI Lodewyk Pusung bersama Kapolda Sumatera Utara, Irjend Rycko Amleza Dahniel, Kepala Korps (Kakor) Brimob Mabes Polri, Irjend Murad Ismail dan Asisten Operasional Gegana Brimob Mabes Polri, Irjend Unggung Cahyono memeriksa pasukan pengamanan jelang Tahun Baru di Lapangan Benteng, Medan, Sumatera Utara. (trib/rs)
Posting Komentar
Posting Komentar