MEDAN | GLOBAL SUMUT-Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi menjadi
Inspektur upacara peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan, Jl
Sisingamangaraja, Kamis (10/11).
Upacara berlangsung khikmad dihadiri Walikota Medan Zulmi Eldin, Wakil Walikota Akhyar Nasution, Konsul Kehormatan Turki Rahmadsyah, serta sejumlah Muspida dan FKPD Provinsi Sumatera Utara unsur SKPD, ormas, pelajar, veteran, prajurit TNI dan Polri.
Upacara diawali dengan penghormatan umum kepada para pahlawan, disusul dengan hening cipta dan peletakan karangan bunga di tugu pahlawan oleh Gubernur Sumut.
Selanjutnya, Gubernur Sumut didampingi para pejabat yang hadir melakukan tabur bunga di pusara makam diantaranya mantan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar. Selanjutnya Gubsu berziarah ke makam Gubernur Sumut sebelumnya, Alm Tengku Rizal Nurdin di Kompleks Pemakaman Mesjid Raya. Alm Rizal Nurdin yang tidak lain adalah kakak kandung Gubsu Tengku Errry Nuradi ikut gugur dalam tragedy kecelakaan pesawat Mandala.
Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan, peringatan Hari Pahlawan merupakan momentum untuk merefleksi diri guna meningkatkan prestasi dan peranan bagi seluruh masyarakat dan bangsa.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat jasa pahlawan, karena tanpa pahlawan kita tidak bisa merasakan kemerdekaan," kata Erry.
Erry berharap, masyarakat Sumatera Utara dan generasi muda dapat meneladani pengorbanan para pahlawan. Hal ini dilakukan sebagai tonggak untuk pembangunan Sumatera Utara ke depan.
Dia mengatakan perjuangan rakyat Indonesia saat ini tidak lagi melawan penjajahan negeri asing, melainkan berjuangan melawan kebodohan. Hal itu dikatakannya usai ziarah kubur di makam Pahlawan pada Peringatan Hari Pahlawan, Kamis (10/11) di Jalan SM Raja Medan.
Hadir pada acara tersebut Walikota Medan Zulmi Eldin dan Wakilnya Akhyar Nasution, Konsul Kehormatan Turki Rahmadsyah, serta sejumlah Muspida dan FKPD Provinsi Sumatera Utara.
Pada kesempatan itu Gubsu menjelaskan berjuang saat ini tak lagi mengangkat senjata melainkan perjuangan melawan kebodohan dan melawan kemiskinan. “Perjuangan saat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”kata Gubsu.
Dia mengatakan kebodohan akan mengantar bangsa kepada kehancuran. “Kebodohan akan menjadikan bangsa kita dapat dengan mudah disusupi. Diantara masyarakat kita dipecahbelah sehingga akhirnya bangsa lain mengambil keuntungan,” katanya.
Bukan hanya perjuangan melawan kebodohan, Gubsu juga mengatakan perjuangan tidak kalah pentingnya yang harus dihadapi saat ini adalah melawan penyakit masyarakat terutama penyalahgunaan narkoba.
"Untuk itu sebagai penerus anak bangsa karena kita harus melanjutkan perjuangan para pahlawan yang sudah bertarung nyawa untuk meraih kemerdekaan dan meletakkan pondasi kemerdekaan dengan mensukseskan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat," papar Gubsu.(GBS-MDN)
Upacara berlangsung khikmad dihadiri Walikota Medan Zulmi Eldin, Wakil Walikota Akhyar Nasution, Konsul Kehormatan Turki Rahmadsyah, serta sejumlah Muspida dan FKPD Provinsi Sumatera Utara unsur SKPD, ormas, pelajar, veteran, prajurit TNI dan Polri.
Upacara diawali dengan penghormatan umum kepada para pahlawan, disusul dengan hening cipta dan peletakan karangan bunga di tugu pahlawan oleh Gubernur Sumut.
Selanjutnya, Gubernur Sumut didampingi para pejabat yang hadir melakukan tabur bunga di pusara makam diantaranya mantan Gubernur Sumut Raja Inal Siregar. Selanjutnya Gubsu berziarah ke makam Gubernur Sumut sebelumnya, Alm Tengku Rizal Nurdin di Kompleks Pemakaman Mesjid Raya. Alm Rizal Nurdin yang tidak lain adalah kakak kandung Gubsu Tengku Errry Nuradi ikut gugur dalam tragedy kecelakaan pesawat Mandala.
Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan, peringatan Hari Pahlawan merupakan momentum untuk merefleksi diri guna meningkatkan prestasi dan peranan bagi seluruh masyarakat dan bangsa.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat jasa pahlawan, karena tanpa pahlawan kita tidak bisa merasakan kemerdekaan," kata Erry.
Erry berharap, masyarakat Sumatera Utara dan generasi muda dapat meneladani pengorbanan para pahlawan. Hal ini dilakukan sebagai tonggak untuk pembangunan Sumatera Utara ke depan.
Dia mengatakan perjuangan rakyat Indonesia saat ini tidak lagi melawan penjajahan negeri asing, melainkan berjuangan melawan kebodohan. Hal itu dikatakannya usai ziarah kubur di makam Pahlawan pada Peringatan Hari Pahlawan, Kamis (10/11) di Jalan SM Raja Medan.
Hadir pada acara tersebut Walikota Medan Zulmi Eldin dan Wakilnya Akhyar Nasution, Konsul Kehormatan Turki Rahmadsyah, serta sejumlah Muspida dan FKPD Provinsi Sumatera Utara.
Pada kesempatan itu Gubsu menjelaskan berjuang saat ini tak lagi mengangkat senjata melainkan perjuangan melawan kebodohan dan melawan kemiskinan. “Perjuangan saat ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”kata Gubsu.
Dia mengatakan kebodohan akan mengantar bangsa kepada kehancuran. “Kebodohan akan menjadikan bangsa kita dapat dengan mudah disusupi. Diantara masyarakat kita dipecahbelah sehingga akhirnya bangsa lain mengambil keuntungan,” katanya.
Bukan hanya perjuangan melawan kebodohan, Gubsu juga mengatakan perjuangan tidak kalah pentingnya yang harus dihadapi saat ini adalah melawan penyakit masyarakat terutama penyalahgunaan narkoba.
"Untuk itu sebagai penerus anak bangsa karena kita harus melanjutkan perjuangan para pahlawan yang sudah bertarung nyawa untuk meraih kemerdekaan dan meletakkan pondasi kemerdekaan dengan mensukseskan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat," papar Gubsu.(GBS-MDN)
Posting Komentar
Posting Komentar