Terowongan Jembatan Jalan TOL Lahan Pungli.
LABUHAN | GLOBAL
SUMUT-Warga tutup drainase (parit) di lingkungan 3 Cingwan Kelurahan
Martubung Kecamatan Medan Labuhan, kepala lingkungan tutup mata.
Akibatnya curah air hujan serang pemukiman warga. Minggu (23/10/2016).
Pantauan di lapangan, curah hujan deras Sabtu malam (22/10/2016) guyur daerah Medan sekitarnya. Meskipun tidak lama curah hujan tersebut genangi sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga.
Di lingkungan 3 Cingwan Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan curah air hujan genangi ruas jalan dan rumah penduduk, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Butuh waktu 5-7 hari menunggu genangan air turun, drainase di daerah itu buruk.
Keadaan itu diperparah warga yang menutup darinase di depan rumahnya, aneh kepala lingkungan 3 (pengganti Bendot-red) tutup mata. Kepala lingkungan 3 datangi wrga tersebut. Namun tidak ditindaklanjuti ke Camat Medan Labuhan.
“Citra Walikota Medan sangat buruk atas lemahnya atasi banjir di wilayah Medan sekitarnya. Di berbagai daerah kota Medan warga gelar aksi unjukrasa dan tuntutan mundur Walikota Medan. Ternyata kepala lingkungan 3 Cingwan Martubung Kecamatan Medan Labuhan ikut-ikutan buat ulah. Camat Medan Labuhan (A. Rahman Pane-red) segera ambil tindakan. Bongkar bangunan yang tutupi parit itu dan pecat kepala lingkungannya”.
Demikian dikatakan ketua umum Forum Komunikasi Wartawan Indonesia melalui Sekretarisnya Azhari. Minggu (23/10/2016).
Terowongan Jembatan TOL Lahan Pungli.
Terpisah, terowongan jembatan jalan tol di daerah Cingwan Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan jadi lahan pungutan liar (pungli). Curah hujan genangi badan jalan dimanfaatkan. Batu-batu besar sengaja disusun di badan jalan di bawah jembatan jalan tol Cingwan. Akibatnya pengguna jalan jatuh saat melintasi jalan di terowongan tersebut.
Puluhan remaja tampak kumpul di terowongan itu. Remaja tawarkan jasa dengan dorong sepeda motor atau mobil yang terhambat di tengah jalan. Remaja tak segan-segan minta imbalan, jasa dipatok Rp. 5000 – 10.000/kenderaan.
Camat Medan Labuhan A. Rahman Pane ketika dikonfirmasi melalui telephon selularnya tidak menjawab. Telephon genggam yang digunakan Rahman Pane mendadak mati. (mn/bu).
Ilustrasi |
Pantauan di lapangan, curah hujan deras Sabtu malam (22/10/2016) guyur daerah Medan sekitarnya. Meskipun tidak lama curah hujan tersebut genangi sejumlah ruas jalan dan pemukiman warga.
Di lingkungan 3 Cingwan Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan curah air hujan genangi ruas jalan dan rumah penduduk, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Butuh waktu 5-7 hari menunggu genangan air turun, drainase di daerah itu buruk.
Keadaan itu diperparah warga yang menutup darinase di depan rumahnya, aneh kepala lingkungan 3 (pengganti Bendot-red) tutup mata. Kepala lingkungan 3 datangi wrga tersebut. Namun tidak ditindaklanjuti ke Camat Medan Labuhan.
“Citra Walikota Medan sangat buruk atas lemahnya atasi banjir di wilayah Medan sekitarnya. Di berbagai daerah kota Medan warga gelar aksi unjukrasa dan tuntutan mundur Walikota Medan. Ternyata kepala lingkungan 3 Cingwan Martubung Kecamatan Medan Labuhan ikut-ikutan buat ulah. Camat Medan Labuhan (A. Rahman Pane-red) segera ambil tindakan. Bongkar bangunan yang tutupi parit itu dan pecat kepala lingkungannya”.
Demikian dikatakan ketua umum Forum Komunikasi Wartawan Indonesia melalui Sekretarisnya Azhari. Minggu (23/10/2016).
Terowongan Jembatan TOL Lahan Pungli.
Terpisah, terowongan jembatan jalan tol di daerah Cingwan Kelurahan Martubung Kecamatan Medan Labuhan jadi lahan pungutan liar (pungli). Curah hujan genangi badan jalan dimanfaatkan. Batu-batu besar sengaja disusun di badan jalan di bawah jembatan jalan tol Cingwan. Akibatnya pengguna jalan jatuh saat melintasi jalan di terowongan tersebut.
Puluhan remaja tampak kumpul di terowongan itu. Remaja tawarkan jasa dengan dorong sepeda motor atau mobil yang terhambat di tengah jalan. Remaja tak segan-segan minta imbalan, jasa dipatok Rp. 5000 – 10.000/kenderaan.
Camat Medan Labuhan A. Rahman Pane ketika dikonfirmasi melalui telephon selularnya tidak menjawab. Telephon genggam yang digunakan Rahman Pane mendadak mati. (mn/bu).
Posting Komentar
Posting Komentar