JAKARTA | GLOBAL SUMUT-Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
(GAPKI) Fadhil Hasan mengatakan, kampanye hitam dilakukan LSM asing,
seperti Mighty, yang menyebutkan terjadinya kebakaran hutan di Papua
tahun lalu akibat korporasi kelapa sawit tidak berdasarkan fakta dan
data akurat, Selasa (25/10/2016).
Menurut Fadhil, kampanye hitam yang dilakukan para LSM asing terhadap kebakaran hutan di Papua karena ulah korporasi kelapa sawit hanya sekadar dengan persepsi dan kepentingan kelompok mereka saja.
"Industri kelapa sawit yang dikelola korporasi di Indonesia tidak pernah berani melakukan pembakaran hutan. Ada aturan dan mekanisme yang harus dipatuhi. Kalau membakar hutan itu mencari risiko," ujar Fadhil yang juga merupakan anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Jumat (14/10).
Dia berani menjamin bahwa tindakan korporasi dalam industri pengelolaan kelapa sawit memiliki penghargaan terhadap pelestarian lingkungan hidup. Fadhil menyatakan, ada kesalahan sudut pandang dilakukan LSM asing yang tidak memahami kondisi hutan Papua maupun di seluruh Indonesia.
"Mereka (LSM Mighty) juga tidak paham standarisasi industri kelapa sawit. Kan ada ISPO, ada juga RSPO sebagai acuannya," ujar Fadhil.
Guna mengatasi gangguan kampanye hitam yang kerap dilontakan LSM asing, seperti Mighty, terhadap industri kelapa sawit dengan isu kebakaran hutan, Fadhil menyarankan agar dilawan dengan data yang akurat juga.
"Dihadapi saja. Data lawan data, kontra isunya dengan data-data yang ada bahwa tak terbukti melakukan pembakaran hutan," tutur Fadhil.
Terkait dengan produksi dan ekspor kelapa sawit nasional, Fadhil menyebutkan, pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan periode tahun lalu. Persentase produksi dan ekspor kelapa sawit nasional tahun ini menurun sekitar 10%-15% dibandingkan 2015.
Fadhil juga berpendapat agar kerjasama lintas sektoral antara pemerintah dan pelaku usaha semakin diperbaiki serta diterapkannya efisiensi pada industri kelapa sawit untuk terus meningkatkan produksi dan ekspor kelapa sawit nasional.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun media sosial maupun situs laman resmi LSM Mighty, diketahui organisasi tersebut dibentuk oleh Center for International Policy dan bekerjasama dengan Waxman Strategies, sebuah konsultan politik besutan Henry Waxman mantan Senator Amerika Serikat.(rs/red)
Menurut Fadhil, kampanye hitam yang dilakukan para LSM asing terhadap kebakaran hutan di Papua karena ulah korporasi kelapa sawit hanya sekadar dengan persepsi dan kepentingan kelompok mereka saja.
"Industri kelapa sawit yang dikelola korporasi di Indonesia tidak pernah berani melakukan pembakaran hutan. Ada aturan dan mekanisme yang harus dipatuhi. Kalau membakar hutan itu mencari risiko," ujar Fadhil yang juga merupakan anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Jumat (14/10).
Dia berani menjamin bahwa tindakan korporasi dalam industri pengelolaan kelapa sawit memiliki penghargaan terhadap pelestarian lingkungan hidup. Fadhil menyatakan, ada kesalahan sudut pandang dilakukan LSM asing yang tidak memahami kondisi hutan Papua maupun di seluruh Indonesia.
"Mereka (LSM Mighty) juga tidak paham standarisasi industri kelapa sawit. Kan ada ISPO, ada juga RSPO sebagai acuannya," ujar Fadhil.
Guna mengatasi gangguan kampanye hitam yang kerap dilontakan LSM asing, seperti Mighty, terhadap industri kelapa sawit dengan isu kebakaran hutan, Fadhil menyarankan agar dilawan dengan data yang akurat juga.
"Dihadapi saja. Data lawan data, kontra isunya dengan data-data yang ada bahwa tak terbukti melakukan pembakaran hutan," tutur Fadhil.
Terkait dengan produksi dan ekspor kelapa sawit nasional, Fadhil menyebutkan, pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan periode tahun lalu. Persentase produksi dan ekspor kelapa sawit nasional tahun ini menurun sekitar 10%-15% dibandingkan 2015.
Fadhil juga berpendapat agar kerjasama lintas sektoral antara pemerintah dan pelaku usaha semakin diperbaiki serta diterapkannya efisiensi pada industri kelapa sawit untuk terus meningkatkan produksi dan ekspor kelapa sawit nasional.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari akun media sosial maupun situs laman resmi LSM Mighty, diketahui organisasi tersebut dibentuk oleh Center for International Policy dan bekerjasama dengan Waxman Strategies, sebuah konsultan politik besutan Henry Waxman mantan Senator Amerika Serikat.(rs/red)
Posting Komentar
Posting Komentar