MEDAN | GLOBAL SUMUT-Kericuhan terjadi pada saat petugas Satpol PP Kota
Medan melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PK-5) yang
ngotot menggelar lapak di Jalan Gatot Subroto, persisnya depan Medan
Fair Plaza, Senin malam (10/10). Selain terjadi aksi dorong-dorongan,
para pedagang juga melempari petugas Satpol dengan batu. Untuk aparat
Polsekta Medan Petisah dan Koramil Petisah cepat turun tangan, sehingga
kericuhan cepat diatasi sehingga tidak ada jatuh korban.
Menurut Kasatpol PP, M Sofian, kericuhan berawal ketika anggotanya seperti biasa melakukan pengosongan PK-5. Sejak 10 hari lalu, sekitar 250 petugas satpol PP diturunkan menjaga lokasi yang selama ini dijadikan tempat para PK5 menggelar lapak. Aksi penjagaan ini turut dibantu lurah dan kepala lingkungan se-Kecamatan Medan Petisah.
“Pengosongan ini kita lakukan untuk mengembalikan jalan yang digunakan para PK5 menggelar lapak sebagai fasilitas umum. Di samping itu keberadaan para pedagang selain mengganggu estetika, juga menyebabkan kemacetan arus lalu-lintas. Atas dasar itulah selama 10 hari ini kita melakukan pengamanan mulai pagi sampai pukul 21.00 WIB,” kata Sofian.
Diduga penjagaan ketat yang dilakukan petugas satpol PP selama 10 hari ini membuat para PK5 kehilangan penghasilan. Kondisi itu membuat para pedagang emosi sehingga ngotot memaksakan keinginan untuk berjualan. Dikatakan Sofian, sekitar pukul 19.00 WIB, sejumlah pedagang nekat memaksakan diri untuk berjualan.
Melihat hal itu, petugas Satpol PP langsung melakukan pelarangan disertai dengan upaya-upaya persuasif.
Namun itikad baik dari petugas Satpol PP tidak digubris, para PK5 tetap bersikukuh berjualan. Tak pelak kondisi ini pun sontak memanas, ditambah beberapa pedagang melawan sehingga aksi dorong-dorongan pun terjadi. Sejurus kemudian suasana semakin mencekam, sebab sejumlah pedagang kemudian menghujani petugas satpol PP dengan batu.
Serangan ini membuat petugas Satpol PP terkejut dan berusaha menghindari agar tidak terkena lemparan batu. Setelah itu petugas Satpol PP pun bergerak mengejar para PK5 pelaku pelemparan. Beberapa pedagang perempuan berusaha menghalang-halangi sambil menjerit-jerit guna menghentikan pengejaran. Namun kericuhan ini berhasil diredam setelah personel Polsek Medan Petisah dan Koramil Petisah turun melakukan pengamanan.
Dikatakan Sofian, pengosongan PK5 ini dilakukan bersama Camat Medan Petisah. Setelah dilakukanm pengosongan, seluruh PK5 akan direlokasi ke Jalan Nibung Raya. “Mereka (PK5) kita persilahkan berjualan mulai pukul 18.00 sampai 23.00 WIB. Namun sampai saat ini, mereka menolak. Untuk itu kita akan terus melakukan penertiban sampai bnatas waktu yang tidak ditentukan, sebab target kita kawasan depan Medan Fair Plaza harus bersih dari PK5!” tegasnya. (Ricky)
Menurut Kasatpol PP, M Sofian, kericuhan berawal ketika anggotanya seperti biasa melakukan pengosongan PK-5. Sejak 10 hari lalu, sekitar 250 petugas satpol PP diturunkan menjaga lokasi yang selama ini dijadikan tempat para PK5 menggelar lapak. Aksi penjagaan ini turut dibantu lurah dan kepala lingkungan se-Kecamatan Medan Petisah.
“Pengosongan ini kita lakukan untuk mengembalikan jalan yang digunakan para PK5 menggelar lapak sebagai fasilitas umum. Di samping itu keberadaan para pedagang selain mengganggu estetika, juga menyebabkan kemacetan arus lalu-lintas. Atas dasar itulah selama 10 hari ini kita melakukan pengamanan mulai pagi sampai pukul 21.00 WIB,” kata Sofian.
Diduga penjagaan ketat yang dilakukan petugas satpol PP selama 10 hari ini membuat para PK5 kehilangan penghasilan. Kondisi itu membuat para pedagang emosi sehingga ngotot memaksakan keinginan untuk berjualan. Dikatakan Sofian, sekitar pukul 19.00 WIB, sejumlah pedagang nekat memaksakan diri untuk berjualan.
Melihat hal itu, petugas Satpol PP langsung melakukan pelarangan disertai dengan upaya-upaya persuasif.
Namun itikad baik dari petugas Satpol PP tidak digubris, para PK5 tetap bersikukuh berjualan. Tak pelak kondisi ini pun sontak memanas, ditambah beberapa pedagang melawan sehingga aksi dorong-dorongan pun terjadi. Sejurus kemudian suasana semakin mencekam, sebab sejumlah pedagang kemudian menghujani petugas satpol PP dengan batu.
Serangan ini membuat petugas Satpol PP terkejut dan berusaha menghindari agar tidak terkena lemparan batu. Setelah itu petugas Satpol PP pun bergerak mengejar para PK5 pelaku pelemparan. Beberapa pedagang perempuan berusaha menghalang-halangi sambil menjerit-jerit guna menghentikan pengejaran. Namun kericuhan ini berhasil diredam setelah personel Polsek Medan Petisah dan Koramil Petisah turun melakukan pengamanan.
Dikatakan Sofian, pengosongan PK5 ini dilakukan bersama Camat Medan Petisah. Setelah dilakukanm pengosongan, seluruh PK5 akan direlokasi ke Jalan Nibung Raya. “Mereka (PK5) kita persilahkan berjualan mulai pukul 18.00 sampai 23.00 WIB. Namun sampai saat ini, mereka menolak. Untuk itu kita akan terus melakukan penertiban sampai bnatas waktu yang tidak ditentukan, sebab target kita kawasan depan Medan Fair Plaza harus bersih dari PK5!” tegasnya. (Ricky)
Posting Komentar
Posting Komentar