0
MEDAN LABUHAN | GLOBAL SUMUT-Kepala Sekolah SMP swasta Bahari jln. Pulau Bangka komplek Pelindo-I KM 20 Pekan Labuhan Budiman Ritonga, SP ancam pecat siswi. Kepsek mantan OKP itu sangkal siswi tidak masuk sekolah Aripa Aulia (anak yatim-red) bukan sakit. Selasa (25/10/2016).
           
Budiman Ritonga saat temui wartawan yang menunggunya di ruang guru tunjukkan sikap arogan. Dengan gigit congkel gigi yang terselip di mulutnya anggar dada dan pakai sandal Budiman tanyakan maksud kunjungan wartawan.
           
Ditanya soal anak didik yang saling pukul di hadapan gurunya, Budiman langsung berang. “Tidak ada anak didik kami yang saling pukul di depan gurunya, mana mungkin kami biarkan”. Kata Budiman dengan wajah garang.
           
Ketika disebutkan korbannya Aripa Aulia Kls X, Budiman gugup dan mencari kesalahan siswi. “Saya tidak tahu, mungkin ada tapi saya tidak tahu. Sebelum kejadian ini saya memang mau pecat siswi itu, 1 minggu tidak masuk sekolah tanpa ada kabar. Silahkan saja Bapak bicara sama mereka (guru-red) jangan sama saya”. Kata Budiman yang langsung pergi.
           
Haris (guru-red) sesalkan tindakan kepala sekolah. “Maaf pak, bapak itu (kepsek-red) mantan OKP, jadi harap maklum. Manusia inikan tidak sama, ada yang temperamennya tinggi, tapi pihak sekolah tidak akan pecat siswa/i kecuali permintaan orangtuanya pindah sekolah”. Kata Haris redakan masalah.
           
Sebelumnya siswa/i Kls X terima hukuman dari guru Duwi. Kesal dengan ulah anak didik, Duwi suruh siswa baris dan perintahkan saling pukul kepala. Di hadapan guru itu siswapun saling pukul kepala, naasnya Aripa Aulia yang menghidap sakit kepala sejak kecil ditokok kuat siswa laki-laki, akibatnya anak yatim itu menjerit menahan sakit di kepalanya hingga 2 minggu tidak masuk sekolah.
           
Kejadian itu diakui Duwi di hadapan ibu kandung Aulia. Sayangnya tidak seorang gurupun yang sudi menjenguk Ripa Aulia yang sakit akibat hukuman guru.
           
Menanggapi masalah itu, pemerihati pendidikan Kecamatan Medan Labuhan Azhar sesalkan tindakan arogan Budiman. Azhar sarankan agar Yayasan tinjau ulang jabatan kepala sekolah.
           
“Tidak layak kepala sekolah terima tamu tidak sopan, apalagi soal kesiswaan. Kepala sekolah harus punya karisma dan wibawa, bukan gaya preman dan pasang wajah seram, bukan jamannya. Sebaiknya Yayasan tinjau ulang jabatan kepala sekolah sebelum masalah melebar ke Pelindo-I”. Kata Azhar. (mn/bu).

Posting Komentar

Top