MEDAN | GLOBAL SUMUT- Sepertinya peraktek Kolusi Korupsi dan Nepotisme
(KKN) jadi darah daging oknum pejabat di negeri ini. Belakangan peraktek
KKN itu tergambar di tubuh BUMN. Selasa (27/9/2016).
Seperti PT. Sarikatama. Perusahaan yang satu ini bagaikan rekanan turunan PT (persero) Pertamina Medan. Perusahaan yang berkantor di lingkungan Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup-red) Jl. KL Yos Sudarso Km. 20 itu puluhan tahun menangkan tender proyek. Usut punya usut ternyata pinanggung jawab PT. Sarikatama punya hubungan dekat dengan oknum petinggi UPms-I Medan.
Informasi yang berkembang di lapangan, puluhan jenis kegiatan proyek di lingkungan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT (persero) Pertamina Labuhan Deli jln. KL Yos Sudarso Km. 20 tertutup. Proyek siluman tersebut dimenangkan oknum-oknum pensiunan pegawai Pertamina. Selain tidak miliki IMB dan papan plank proyek, pekerjaan yang menggunakan anggaran BUMN itu disubkan pada pihak lain.
Selalin itu, peraktek KKN di tubuh Pertamina Medan Grup juga tergambar pada bagian pengisian BBM. Yang mana bagian pital di Terminal Bahan Bakar Minyak (Pertamina Labuhan Deli-red) dikuasai koperasi Pertamina secara turun temurun.
Warga yang bertempat tinggal di sekitar TBBM Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup) Nazaruddin sesalkan ulah pejabat UPms-I Medan. Nazaruddin menilai Pertamina Medan tidak pernah mau peduli dengan masyarakat sekitarnya, padahal masyarakat sekitar itu wajib diperhatikan BUMN Pertamina.
“Pertamina Medan tidak pernah peduli dengan masyarakat yang tinggal di sekeliling TBBM Pertamina Labuhan Deli, padahal pencemaran udara dari limbah Pertamina rentan mengganggu masyarakat. Untuk meredam kezoliman itu Pertamina berikan sembako alakadarnya kepada masyarakat yang digilir 2 tahun sekali, dan itupun tidak merata (sekitar 100 paket sembako-red). Kalau soal pekerjaan apalagi soal proyek, Pertamina Medan pandang masyarakat sekitar TBBM sebelah mata, padahal masih banyak masyarakatnya yang punya potensi, mereka zolim dan sangat zolim”. Kata Nazaruddin dengan nada kesal.
GM UPms-I Medan tidak pernah bias dikonfirmasi. Langkah wartawan dihentikan sampai ke Humas yang juga kepala Humasnya tidak dapat ditemui. (mn/bu).
Seperti PT. Sarikatama. Perusahaan yang satu ini bagaikan rekanan turunan PT (persero) Pertamina Medan. Perusahaan yang berkantor di lingkungan Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup-red) Jl. KL Yos Sudarso Km. 20 itu puluhan tahun menangkan tender proyek. Usut punya usut ternyata pinanggung jawab PT. Sarikatama punya hubungan dekat dengan oknum petinggi UPms-I Medan.
Informasi yang berkembang di lapangan, puluhan jenis kegiatan proyek di lingkungan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) PT (persero) Pertamina Labuhan Deli jln. KL Yos Sudarso Km. 20 tertutup. Proyek siluman tersebut dimenangkan oknum-oknum pensiunan pegawai Pertamina. Selain tidak miliki IMB dan papan plank proyek, pekerjaan yang menggunakan anggaran BUMN itu disubkan pada pihak lain.
Selalin itu, peraktek KKN di tubuh Pertamina Medan Grup juga tergambar pada bagian pengisian BBM. Yang mana bagian pital di Terminal Bahan Bakar Minyak (Pertamina Labuhan Deli-red) dikuasai koperasi Pertamina secara turun temurun.
Warga yang bertempat tinggal di sekitar TBBM Pertamina Labuhan Deli (Medan Grup) Nazaruddin sesalkan ulah pejabat UPms-I Medan. Nazaruddin menilai Pertamina Medan tidak pernah mau peduli dengan masyarakat sekitarnya, padahal masyarakat sekitar itu wajib diperhatikan BUMN Pertamina.
“Pertamina Medan tidak pernah peduli dengan masyarakat yang tinggal di sekeliling TBBM Pertamina Labuhan Deli, padahal pencemaran udara dari limbah Pertamina rentan mengganggu masyarakat. Untuk meredam kezoliman itu Pertamina berikan sembako alakadarnya kepada masyarakat yang digilir 2 tahun sekali, dan itupun tidak merata (sekitar 100 paket sembako-red). Kalau soal pekerjaan apalagi soal proyek, Pertamina Medan pandang masyarakat sekitar TBBM sebelah mata, padahal masih banyak masyarakatnya yang punya potensi, mereka zolim dan sangat zolim”. Kata Nazaruddin dengan nada kesal.
GM UPms-I Medan tidak pernah bias dikonfirmasi. Langkah wartawan dihentikan sampai ke Humas yang juga kepala Humasnya tidak dapat ditemui. (mn/bu).
Posting Komentar
Posting Komentar