TEBING TINGGI | GLOBAL SUMUT-Pengusaha kilang padi ‘ Cemerlang ’ Ang
Djib Tek alias Akang (60) warga Jalan Badak Kelurahan Bandar Utama Kota
Tebingtinggi memang bernasib sial, uangnya yang baru diambil dari Bank
BNI Cabang Tebingtinggi disikat maling dari dalam mobil miliknya,
tepatnya di depan ‘ Gundaling Park ’ Jalan Sukarno Hatta Kota
Tebingtinggi.
Keterangan dihimpun wartawan di lokasi kejadian, Kamis (1/9), menyebutkan Akang mengambil uang dari Bank BNI Cabang Tebingtinggi sebanyak Rp 300 juta bersama puterinya Corina Anggelina (25) dengan menggunakan mobil Kijang Kapsul warna silver ber nopol BK 1189 NM, dan rencananya akan di bawa ke kilang padi yang terletak di kawasan di Desa Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar Sergai, untuk keperluan uang pembayaran padi pesanan agen padi.
Usai mengambil uang di Bank BNI, Akang dan Corina tidak langsung menuju kilang padi di Desa Penggalangan Sergai, terlebih dahulu membawa mobil menuju bengkel Doorsmeer dan selanjutnya ayah dan puterinya itu berangkat menuju Desa Penggalangan, namun di tengah jalan, ban belakang sebelah kiri terasa ‘bocor’ yang diduga kuat digembosin pelaku maling.
Sesampai di depan pemandian ‘Gundaling Park’ Desa Paya Pasir, Akang dan putrinya menghentikan mobil untuk memperbaiki ban yang bocor tersebut, di saat keduanya mencoba membetulkan ban yang bocor.
Tiba-tiba mobil korban dihampiri pengendara sepeda motor namun korban tidak mengetahui pasti jumlah pelaku perampokan karena kejadian yang berlangsung begitu cepat. Di duga salah seorang diantaranya bergegas masuk kedalam mobil mengambil kantongan plastic yang berisi uang dan langsung kabur. Sementara korban masih sibuk mengganti ban mobil.
Selain uang Rp 300 juta, korban mengakui ada voucher belanja sebesar Rp 150 juta yang juga ikut disikat maling hingga total kerugian mencapai Rp 450 juta.
“Kini kejadian ditangani pihak Polsek Padang Hilir dan pelaku masih dalam lidik”, ujar Kanit Reskrim Polsek Padang Hilir Ipda Berlin Tarigan.(Ardiansyah).
Keterangan dihimpun wartawan di lokasi kejadian, Kamis (1/9), menyebutkan Akang mengambil uang dari Bank BNI Cabang Tebingtinggi sebanyak Rp 300 juta bersama puterinya Corina Anggelina (25) dengan menggunakan mobil Kijang Kapsul warna silver ber nopol BK 1189 NM, dan rencananya akan di bawa ke kilang padi yang terletak di kawasan di Desa Penggalangan Kecamatan Tebing Syahbandar Sergai, untuk keperluan uang pembayaran padi pesanan agen padi.
Usai mengambil uang di Bank BNI, Akang dan Corina tidak langsung menuju kilang padi di Desa Penggalangan Sergai, terlebih dahulu membawa mobil menuju bengkel Doorsmeer dan selanjutnya ayah dan puterinya itu berangkat menuju Desa Penggalangan, namun di tengah jalan, ban belakang sebelah kiri terasa ‘bocor’ yang diduga kuat digembosin pelaku maling.
Sesampai di depan pemandian ‘Gundaling Park’ Desa Paya Pasir, Akang dan putrinya menghentikan mobil untuk memperbaiki ban yang bocor tersebut, di saat keduanya mencoba membetulkan ban yang bocor.
Tiba-tiba mobil korban dihampiri pengendara sepeda motor namun korban tidak mengetahui pasti jumlah pelaku perampokan karena kejadian yang berlangsung begitu cepat. Di duga salah seorang diantaranya bergegas masuk kedalam mobil mengambil kantongan plastic yang berisi uang dan langsung kabur. Sementara korban masih sibuk mengganti ban mobil.
Selain uang Rp 300 juta, korban mengakui ada voucher belanja sebesar Rp 150 juta yang juga ikut disikat maling hingga total kerugian mencapai Rp 450 juta.
“Kini kejadian ditangani pihak Polsek Padang Hilir dan pelaku masih dalam lidik”, ujar Kanit Reskrim Polsek Padang Hilir Ipda Berlin Tarigan.(Ardiansyah).
Posting Komentar
Posting Komentar