BELAWAN | GLOBAL SUMUT-Masih ingat 4 nelayan pancing asal Bagan Deli
Kecamatan Medan Belawan yang di bunuh 9 orang nakhoda kapal ikan di
laut, hingga sampai sekarang tak seorangpun pelakunya ditangkap
Polairdasu. Minggu (31/7/2016).
4 orang nelayan pancing ikan korban pembantaian sadis itu warga Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan almarhum Rajali Abdi, Baharuddin Ahmad, Muhammad Zein, dan almarhum Dani alias Karpiol. Keluarga korban kecewa dan berharap Kapolri yang baru dilantik Tito dapat mengungkap dan menangkap pelaku.
“Sudah 5 bulan kasus tersebut dilaporkan ke Polairdasu, Komisi III DPR-RI juga sudah menyampaikan kasus itu ke Kapoldasu, tapi sampai sekarang tak seorangpun pelakunya ditangkap. Kami akan coba laporkan masalah ini ke Kapolri, semoga saja Kapolri yang baru dilantik bias mengungkap dan menangkap pelakunya”.
Demikian dikatakan Abdullah Amin (ayah kandung almarhum Rajali Abdi-red) saat ditemui di halaman kantor Polsek Medan Labuhan. Sabtu (30/7/2016).
Sebelumnya atas laporan/pengaduan Nurhayati (istri almarhum Rajali Abdi-red) Nomor : STPL/08/II/2016 Ditpolair, pihak Polairdasu memeriksa sejumlah saksi, diantaranya H. Zulkifli alias Zul Terpedo (pemicu masalah-red) warga desa Selemak Kecamatan Hamparan Perak, Agus alias Doyok (pelaku-red) warga lingkungan 7 gang Anggrek Kelurahan Labuhan deli Kecamatan Medan Marelan, H. Umar dan H. Nazaruddin warga Jln. Young Panah Hijau Labuhan deli Kecamatan Medan Marelan, dan sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) ikan Gabion Belawan. Sayangnya pihak Polairdasu kesulitan hingga kasus hilangnya 4 nelayan pancing asal Bagan deli itu ngambang.
Anehnya dalam kasus tersebut, pihak Polairdasu terkesan anggan memeriksa saksi M. Kamil warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan dan Azhar (anak kandung H. Zulkifli-red) warga desa Selemak Hamparan Perak. Ke dua saksi pernah bertindak sebagai mediator dalam kasus pembantaian sadis 9 nakhoda kapal ikan, dimana pelaku ngaku atas perbuatannya dan minta masalahnya diselesaikan pada pihak korban.
Selain itu, untuk mengungkap kebenaran keterangan saksi yang sempat diakui saksi pada pihak korban perlu dilakukan konfrontir, namun permohonan pihak korban itu tidak dikabulkan Ditpolaridasu.
Sementara 9 orang yang disebut-sebut terlibat dalam pembantaian sadis 4 nelayan pancing ikan Khairuddin alias Enden, Rajali alias London warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Syaiful Bahri alias Sibol alias Atok, Rizky alias Kiki warga lingkungan 22, Udin lingkungan 24, Udin Tanjung Lingkungan 26 Kelurahan pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Agus alias Doyok warga lingkungan 7 gang Anggrek Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan, Menen warga Pajak Baru Belawan, dan H. Zulkifli alias Zul torpedo warga desa Selemak Hamparan Perak bebas bekeliaran.
Hingga berita ini diturunkan, tak seorangpun pihak Ditpolairdasu bisa dikonfirmasi. (tim).
4 orang nelayan pancing ikan korban pembantaian sadis itu warga Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan almarhum Rajali Abdi, Baharuddin Ahmad, Muhammad Zein, dan almarhum Dani alias Karpiol. Keluarga korban kecewa dan berharap Kapolri yang baru dilantik Tito dapat mengungkap dan menangkap pelaku.
“Sudah 5 bulan kasus tersebut dilaporkan ke Polairdasu, Komisi III DPR-RI juga sudah menyampaikan kasus itu ke Kapoldasu, tapi sampai sekarang tak seorangpun pelakunya ditangkap. Kami akan coba laporkan masalah ini ke Kapolri, semoga saja Kapolri yang baru dilantik bias mengungkap dan menangkap pelakunya”.
Demikian dikatakan Abdullah Amin (ayah kandung almarhum Rajali Abdi-red) saat ditemui di halaman kantor Polsek Medan Labuhan. Sabtu (30/7/2016).
Sebelumnya atas laporan/pengaduan Nurhayati (istri almarhum Rajali Abdi-red) Nomor : STPL/08/II/2016 Ditpolair, pihak Polairdasu memeriksa sejumlah saksi, diantaranya H. Zulkifli alias Zul Terpedo (pemicu masalah-red) warga desa Selemak Kecamatan Hamparan Perak, Agus alias Doyok (pelaku-red) warga lingkungan 7 gang Anggrek Kelurahan Labuhan deli Kecamatan Medan Marelan, H. Umar dan H. Nazaruddin warga Jln. Young Panah Hijau Labuhan deli Kecamatan Medan Marelan, dan sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) ikan Gabion Belawan. Sayangnya pihak Polairdasu kesulitan hingga kasus hilangnya 4 nelayan pancing asal Bagan deli itu ngambang.
Anehnya dalam kasus tersebut, pihak Polairdasu terkesan anggan memeriksa saksi M. Kamil warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan dan Azhar (anak kandung H. Zulkifli-red) warga desa Selemak Hamparan Perak. Ke dua saksi pernah bertindak sebagai mediator dalam kasus pembantaian sadis 9 nakhoda kapal ikan, dimana pelaku ngaku atas perbuatannya dan minta masalahnya diselesaikan pada pihak korban.
Selain itu, untuk mengungkap kebenaran keterangan saksi yang sempat diakui saksi pada pihak korban perlu dilakukan konfrontir, namun permohonan pihak korban itu tidak dikabulkan Ditpolaridasu.
Sementara 9 orang yang disebut-sebut terlibat dalam pembantaian sadis 4 nelayan pancing ikan Khairuddin alias Enden, Rajali alias London warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Syaiful Bahri alias Sibol alias Atok, Rizky alias Kiki warga lingkungan 22, Udin lingkungan 24, Udin Tanjung Lingkungan 26 Kelurahan pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan, Agus alias Doyok warga lingkungan 7 gang Anggrek Kelurahan Labuhan Deli Kecamatan Medan Marelan, Menen warga Pajak Baru Belawan, dan H. Zulkifli alias Zul torpedo warga desa Selemak Hamparan Perak bebas bekeliaran.
Hingga berita ini diturunkan, tak seorangpun pihak Ditpolairdasu bisa dikonfirmasi. (tim).
Posting Komentar
Posting Komentar