0
 ilustrasi
MEDAN  | GLOBAL SUMUT-Suwandi (23) warga Jalan Sederhana Gang Musyawarah Kecamatan Medan Tembung rumahnya dibobol maling 2 unit sepedamotor miliknya raib.

Dua unit motor Honda Revo BK 4372 ABA dan Honda Beat BK 5040 YAO digondol sekawanan maling dari ruang tamu. Kemalingan itu baru diketahui Suwandi saat terbangun dan hendak sholat Shubuh, Rabu (1/5/16) sekira pukul 04.45 WIB.

Saat hendak mengambil air wudhu, spontan pandangan Suwandi mengarah ruang tamu dan melihat 2 unit sepedamotor miliknya sudah tidak ada lagi. Sempat membangunkan seluruh keluarga dan memeriksa seluruh ruangan. Belakangan diketahui bahwa pintu jendela kamar terbuat dari kayu sudah rusak.

"Ku rasa masuk dengan cara merusak jendela. Karena ku lihat jendela terbuka. Kalau dibilang ya memang ditempat saya rawan pencuri," tutur Suwandi mengaku berprofesi Supir Truk.

Kemudian Suwandi menyegerakan kejadian pembobolan atas rumahnya tersebut ke Polsek Percut Sei Tuan. Namun, Suwandi  Atas kejadian itu, korban langsung membuat laporan pengaduan ke Polsek Percut Sei Tuan. Namun karena bukti pembayaran kredit motor tersebut fotocopy, laporan korban belum diproses polisi.

Sementara ditempat dan waktu terpisah, aksi kawanan pencurian spesialis rumah beraksi diwilayah Polsek Percut Sei Tuan. Kini Asrama Akademi Kebidanan (Akbid) Rumah Sakit (RS) Haji jadi sasaran empuk. 8 Mahasiswi kehilangan 3 HP, 4 Laptop dan uang Rp7 juta. Atas kejadian tersebut, 8 Mahasiswi ini langsung melapor ke Mako Polsek Percut Sei Tuan. Dengan membawa bukti kepemilikan, Kamis (2/6/16) siang.

Dijelaskan Badriah (21), salah seorang mahasiswi yang menjadi korban,  jika kejadian itu Pekan lalu, Sabtu (28/5) sekira pukul 06.00 WIB. Saat Badriah terbangun hendak melakukan aktifitas di asrama. Tiba-tiba terkejut melihat barang-barang diasrama sudah berantakan.

"Baru bangun tidur mau ke kamar mandi, pas ku lihat ruangan yang kami tempati barang-barangnya sudah berantakan bang. aku bangunin kawan-kawan untuk periksa barang- barang. Semua, aku dan kawan  kehilangan 3 HP, 4 Laptop dan uang 7 juta," ujarnya.

Kasus tersebut, para mahasiswi Akbid RS Haji ini melpor ditolak. Dikarenakan  bukti kepemilikan tidak disertakan, korban diminta untuk membawa kotak tersebut. Setelah membawa kotak tersebut, laporan korban diproses Polsek Percut Sei Tuan.

Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Lesman Zendrato membenarkan kejadian tersebut. "Laporan sudah diterima dan sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan," jelasnya.(Ricky)

Posting Komentar

Top