MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelindo 1 memahami bahwa bisnis kepelabuhanan yang
dikelola saat ini tidak bisa hanya mengelola captive market saja,
seperti pelayanan barang, petikemas maupun penumpang, namun diperlukan
pengembangan dan kerjasama bisnis strategis yang akan menjawab tantangan
pereknomian global saat ini. Hal ini disampaikan oleh Direktur SDM dan
Umum Pelindo 1, M. Hamied Wijaya saat membuka Workshop Sistem Logistik
Maritim Nasional yang diselenggarakan di Kantor Pusat Pelindo 1 pada
Rabu, 1 Juni 2016.
“Salah
satu pengembangan bisnis yang sudah dilakukan Pelindo 1 saat ini adalah
bisnis marine service di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, yaitu
pelayanan pemanduan dan penundaan kapal Oil Tanking. Selain itu, potensi
bisnis kedepan yang dapat dikembangkan oleh Pelindo 1 adalah bisnis
logistik. Pemahamaan tentang bisnis logistik di Pelindo 1 masih
samar-samar, untuk itulah kita mengadakan seminar tentang logistik
maritim nasional ini, untuk menambah pengetahuan dan sharing tentang
dunia logistik, yang akan membantu kita untuk membangun sistem logistik
yang terpadu yang menjadi supporting dari pelabuhan,” jelas Hamied
Wijaya lebih lanjut.
Workshop
sistem logistik ini dibawakan oleh Prof. Senator Nur Bahagia, pakar
logistik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan diikuti oleh General
Manager dari seluruh cabang pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo 1, para
senior manajer, dan anak perusahaan Pelindo 1.
Dalam
paparannya Prof. Senator Nur Bahagia menyampaikan 3 pokok pembahasan,
yaitu tentang konsep sistem logistik, infrastruktur logistik dan posisi
pelabuhan, serta bagaimana itu sistem logistik maritim. “Kita akan
menyamakan persepsi tentang bisnis logistik sehingga dapat membedakan
antara transportasi, distribusi, logistik dan supply chain,” jelas Prof.
Senator.
ACS
Humas Pelindo 1, Fiona Sari Utami menyampaikan bahwa kedepan Pelindo 1
akan menghadapi banyak tantangan dalam pengembangan dan kerjasama bisnis
yang strategis. “Untuk itu, Pelindo 1 berkomitmen untuk mempersiapkan
sumber daya manusia yang handal, professional dan kompeten di bidangnya,
baik itu melalui pelatihan, workshop, seminar dan berbagai program
pengembangan SDM lainnya,” ujar Fiona.(abu)
Posting Komentar
Posting Komentar