BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo 1
menyatakan kesiapannya dalam melayani Angkutan Ramadhan dan Lebaran
tahun 2016. Kesiapan ini dilakukan dengan pemantauan pada 8 (delapan)
cabang pelabuhan yaitu Pelabuhan Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli,
Tanjung Balai Asahan, Dumai, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang,
Tembilahan.
“Kunjungan
kapal penumpang akan mendapatkan prioritas sandar di terminal penumpang
dan di luar terminal penumpang, jika ada kunjungan kapal secara
bersamaan,” jelas Fiona Sari Utami, ACS Humas Pelindo 1 di Terminal
penumpang Bandar Deli Pelabuhan Belawan Jum"at (3/6).
Penyiapan
dan pembenahan fasilitas pendukung di seluruh terminal penumpang milik
Pelindo 1 juga terus dilakukan, beberapa diantaranya yang sudah
dilakukan adalah pembenahan Terminal Penumpang Bandar Deli Pelabuhan
Belawan, yang merupakan pelabuhan ke-3 terbesar di Indonesia.
“Fasilitas
pelayanan Terminal Penumpang Bandar Deli saat ini sudah dilengkapi
dengan 2 (dua) unit garbarata, yang akan memudahkan penumpang untuk naik
turun dari kapal menuju dermaga dan sebaliknya,” jelas Fiona. Selain
itu, terminal penumpang ini juga sudah memiliki arsitek bangunan yang
lebih modern dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti,
guesthouse, ruang tunggu VIP, ruang tunggu ekonomi, ruang ibu menyusui,
balai kesehatan, ruang merokok, kantin, ruang kedatangan dan anjungan,
ruangan shalat, kantin, toko cindera mata, toilet pria dan wanita, tanda
bahaya (alarm), tata suara (sound), pemadam kebakaran, alat penyelamat
kecelakaan di air (pelampung serta fasilitas automatic gate.
Terminal
penumpang Bandar Deli ini, mampu menampung sebanyak 2.500 orang
penumpang yang telah terkoneksi langsung dengan angkutan darat. Rencana
ke depannya terminal penumpang ini juga akan terkoneksi langsung dengan
stasiun kereta api, dimana saat ini sudah disediakan jembatan
penyebarangan orang (JPO) yang menghubungkan terminal penumpang dengan
stasiun kereta api.
Selain
di Pelabuhan Belawan, Pelindo 1 juga melakukan pembenahan terminal
penumpang di Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, yang meliputi renovasi
pada ruang tunggu penumpang, penambahan koridor kanopi, dan fasilitas
lainnya.
Fasilitas
Embarkasi dan Debarkasi juga disiapkan seperti dermaga khusus untuk
kapal penumpang, gedung terminal penumpang dan ruang pengantar penjemput
maupun ruang informasi, lapangan parkir kendaraan pengantar dan
penjemput, serta rambu-rambu arah embarkasi/debarkasi penumpang,” jelas
Fiona.
Untuk
mengantisipasi lonjakan arus barang sembako di pelabuhan, juga telah
dipersiapkan fasilitas pelabuhan antara lain kesiapan dermaga, sispro
(Sistem dan Prosedur) pelayanan kapal sembako, gudang dan lapangan
penumpukan, peralatan bongkar muat, tenaga operasional di lapangan dan
kesiapan informasi dan teknologi (IT).
Fasilitas
umum tambahan juga akan disiapkan seperti tenda, toilet, dan media
informasi kepada penumpang, pengantar/penjemput seperti sound system,
spanduk, banner, dan leaflet informasi.
Untuk monitoring Angkutan Lebaran 2016 ini akan dibentuk posko
monitoring dan tim pemantau kesiapan pelayanan di setiap cabang
pelabuhan, yang merupakan posko bersama dan beranggotakan
Kesyahbandaran, Otoritas Pelabuhan, Pelindo 1, Polri, TNI AL, Bea Cukai,
Karantina, Imigrasi dan Kesehatan Pelabuhan. Tim ini akan bertugas
untuk memantau kegiatan embarkasi dan debarkasi, memantau bongkar muat
barang, berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, kegiatan pusat
pengendalian trafik dan pusat informasi serta pelaporan.
Tim
monitoring dan pelayanan Angkutan Lebaran 2016 ini akan bertugas mulai
tanggal 21 Juni sd 21 Juli 2016. Untuk media pelaporan dan sistem
koordinasi monitoring angkutan Lebaran 2016, Pelindo 1 akan menyediakan
media melalui media portal korporat: www.pelindo1.co.id, melalui email
korporat: angkutan-lebaran@pelindo1.co.id dan video conference antara
Kantor Pusat, Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Dumai serta menetapkan
kontak person masing-masing pelabuhan.
“Kami
tidak hanya memastikan kesiapan seluruh fasilitas untuk kelancaran arus
barang, tapi kami juga memastikan keamanan dan keselamatan penumpang
melalui koordinasi dengan pihak regulator (OP/KSOP, Syahbandar dan pihak
keamanan di pelabuhan) mengenai batas izin toleransi kelebihan
kapasitas penumpang kapal sekaligus pengaturan kendaraan dan antisipasi
tindakan kriminal dalam rangka mewujudkan zero accident, berkoordinasi
dengan perusahaan pelayaran agar kapal penumpang tidak sandar pada malam
hari, memberikan proritas sandar bagi kapal penumpang, hewan ternak,
kebutuhan pokok dan BBM, dan mengkoordinasikan adanya penambahan moda
angkutan lanjutan pada Pelabuhan Belawand dan Tanjung Pinang (Sei Kolak
Kijang),” tegas Fiona. (abu)
Posting Komentar
Posting Komentar