PEKANBARU | GLOBAL SUMUT-Sebagai upaya mendorong pembangunan dan pemerataan arus barang di bagian selatan provinsi Riau, pemerintah provinsi Riau bersama PT Pelabuhan Indonesia I Persero (Pelindo 1) Pada hari rabu (8/6) , telah melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) tentang kerjasama pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok Kabupaten Indragiri Hilir-Riau.
Penandatanganan MoU tersebut digelar di Balai Pauh Janggi Gedung Daerah Jalan Diponegoro Provinsi Riau ,Dalam penandatangan MoU tersebut dihadiri lansung oleh Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman beserta jajaran dilingkungan pemerintah provinsi Riau.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana dalam sambutannya mengatakan, pengembangan pelabuhan Kuala Enok sudah dirancang sejak 8 tahun lalu. "Untuk Itu kami meminta dukungan kepada pemerintah provinsi Riau. MoU ini sudah kami tunggu-tunggu, karena dengan MoU ini artinya secara resmi Pelindo 1 siap bekerja untuk mempersiapkan pelabuhan Kuala Enok," kata Bambang.
PT Pelabuhan Indonesia I Pesero (Pelindo 1) merupakan operator pelabuhan di bawah koordinasi Kementerian BUMN yang beroprasi di empat provinsi di Pulau Sumatera, meliputi Aceh, Sumut, Riau dan Riau Kepulauan.
Sejumlah langkah percepatan pembangunan infrastruktur terus dilakukan Pelindo I untuk menjadikan kawasan barat Indonesia tersebut menjadi poros maritim Indonesia yang tangguh guna memperlancar arus ekonomi lewat jalur laut.
Pemilihan kawasan pelabuhan Samudra Kuala Enok di bagian selatan Riau merupakan pelabuhan yang strategis berada di muara Sungai Indragiri dan menghadap Selat Malaka, pelabuhan tersebut diharapkan nantinya akan mendorong aktifitas pemerataan arus barang serta pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur Riau bagian selatan
Sementara itu Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada sambutanya mengatakan, dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman tentang kerjasama pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok diharapkan selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Riau.
"Pelabuhan Kuala Enok sangat bermanfaat bagi pengusaha dan masyarakat. Pemerintah kabupaten dan BUMD yang berada disekitarnya saya harapkan dapat mendukung pelabuhan tersebut," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
"Saya ucapkan terimakasih semoga kerjasama ini dapat memperlancar arus barang di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Riau dan mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Riau," ungkap Arsyadjuliandi Rachman seusai menadatangani nota kesepahaman tentang kerjasama pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok.
Dengan adanya pengembangan pelabuhan Samudera Kuala Enok, Pemerintah provinsi Riau optimis, pelabuhan tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh pelayaran luar negeri, yang ke depanya akan dapat menjadi pintu gerbang ekonomi mengingat saat ini penumpukan barang tertumpu di Kota Dumai, dan sebagian lagi di Pelabuhan Tanjung Buton kabupaten Siak provinsi Riau.(red/rls/gbs)
Penandatanganan MoU tersebut digelar di Balai Pauh Janggi Gedung Daerah Jalan Diponegoro Provinsi Riau ,Dalam penandatangan MoU tersebut dihadiri lansung oleh Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman beserta jajaran dilingkungan pemerintah provinsi Riau.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana dalam sambutannya mengatakan, pengembangan pelabuhan Kuala Enok sudah dirancang sejak 8 tahun lalu. "Untuk Itu kami meminta dukungan kepada pemerintah provinsi Riau. MoU ini sudah kami tunggu-tunggu, karena dengan MoU ini artinya secara resmi Pelindo 1 siap bekerja untuk mempersiapkan pelabuhan Kuala Enok," kata Bambang.
PT Pelabuhan Indonesia I Pesero (Pelindo 1) merupakan operator pelabuhan di bawah koordinasi Kementerian BUMN yang beroprasi di empat provinsi di Pulau Sumatera, meliputi Aceh, Sumut, Riau dan Riau Kepulauan.
Sejumlah langkah percepatan pembangunan infrastruktur terus dilakukan Pelindo I untuk menjadikan kawasan barat Indonesia tersebut menjadi poros maritim Indonesia yang tangguh guna memperlancar arus ekonomi lewat jalur laut.
Pemilihan kawasan pelabuhan Samudra Kuala Enok di bagian selatan Riau merupakan pelabuhan yang strategis berada di muara Sungai Indragiri dan menghadap Selat Malaka, pelabuhan tersebut diharapkan nantinya akan mendorong aktifitas pemerataan arus barang serta pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur Riau bagian selatan
Sementara itu Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pada sambutanya mengatakan, dengan adanya penandatanganan nota kesepahaman tentang kerjasama pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok diharapkan selanjutnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Riau.
"Pelabuhan Kuala Enok sangat bermanfaat bagi pengusaha dan masyarakat. Pemerintah kabupaten dan BUMD yang berada disekitarnya saya harapkan dapat mendukung pelabuhan tersebut," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
"Saya ucapkan terimakasih semoga kerjasama ini dapat memperlancar arus barang di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Riau dan mendorong pertumbuhan ekonomi di provinsi Riau," ungkap Arsyadjuliandi Rachman seusai menadatangani nota kesepahaman tentang kerjasama pengembangan pelabuhan Samudra Kuala Enok.
Dengan adanya pengembangan pelabuhan Samudera Kuala Enok, Pemerintah provinsi Riau optimis, pelabuhan tersebut dapat segera dimanfaatkan oleh pelayaran luar negeri, yang ke depanya akan dapat menjadi pintu gerbang ekonomi mengingat saat ini penumpukan barang tertumpu di Kota Dumai, dan sebagian lagi di Pelabuhan Tanjung Buton kabupaten Siak provinsi Riau.(red/rls/gbs)
Posting Komentar
Posting Komentar