BELAWAN
| GLOBAL SUMUT-Istri 4 nelayan pancing asal Bagan Deli (Rajali Abdi,
Fahruddin Ahmad, Mhd. Zein, dan Dani) Nurhayati dkk yang dikabarkan
tewas dibantai 9 orang nakhoda pukat langgar Gabion Belawan (7 nakhoda 2
ABK-red) adukan nasibnya ke televisi swasta untuk ditayang dalam
siaran. Istri korban berharap Kapolri Jendral Badrodin Haiti diundang
untuk dengarkan keluhan dan kisah pembantaian sadis yang dilakukan
nakhoda biadab. Kamis (02/6/2016).
“Benar,
kami pihak keluarga korban koordinasi dengan pengacara korban dan
sepakat adukan nasib ke tv swasta. Kisah pembantaian sadis almarhum
Rajali Abdi, Fahruddin Ahmad, Mhd. Zein, dan Dani ditayang dalam satu
siaran televisi, kami berharap Kapolri diundang, dengan begitu pelaku
pembantaian sadis itu dapat segera ditangkap dan diadili”.
Demikian
dikatakan Nurhayati (istri almarhum Rajali Abdi-red) melalui ayah
mertuanya Abdullah Amin pada wartawan di Bagan Deli. Kamis (02/6/2016).
Ketika
ditanya TV swasta yang dimaksud, Abdullah Amin enggan menjawab. “Sesuai
arahan kami tak bisa sebutkan, kami masih ditanyai lewat telephon belum
diundang resmi ke Jakarta, yang jelas kita tunggu siarannya”. Kata
Abdullah.
Sekedar
diingat, 4 nelayan pancing asal Bagan Deli yang dibantai sadis di
tengah laut itu (Rajali Abdi, Fahruddin Ahmad, Mhd. Zein, dan Dani).
Kabarnya ke 4 nelayan naas itu tewas tenggelam setelah nakhoda KH alias
Enden warga lingkungan 23 Pekan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan tabrak
piber yang digantungi korban untuk selamatkan diri.
Selain
KH alias Enden, nakhoda yang terlibat lainnya SB alias Atok, RZ alias
London, AG alias Doyok, H. ZL, Udin, Udin Tanjung, Kiki, dan Menen. 9
nakhoda yang tergolong sadis itu habisi 4 nelayan pancing asal Bagan
Deli karena KH dan H. ZL menaruh dendam. Kesempatan bertemu di tengah
laut dimanfaatkan untuk habisi ke 4 korban. Dengan menggunakan kapal
ikan dan benda keras yang didapat dalam kapal ikan, ke 4 korban yang
tumpangi perahu Lumba-Lumba milik Amir (pedagang ikan-red) dihabisi.
Istri korban laporkan masalah tersebut ke Polairdasu dengan bukti
laporan/pengaduan STPL Nomor : STPL/08/II/2016/Ditpolair. Namun hingga
sampai saat ini tak seorang pelakupun ditangkap. (TIM).
Posting Komentar
Posting Komentar