ACEH TENGAH | GLOBAL SUMUT-Salah seorang guru SD Negeri 1 Rusip antara
Takengon Kabupaten Aceh Tengah mengeluhkan dana yang sangat minim untuk
mereka. Sabtu (11/6/2016). Jamali A.Ma mengisahkan kepada Global
Sumut.com melalui HP mengatakan, saya sangat mengeluhkan tentang gaji
Guru sangat terpencil yang sangat minim, perbulan di terima hanya Rp.
50.000, yang di berikan oleh kepala sekolah Bapak Yahya, ucapnya.
Terangnya, dana seminim itu tidak mungkin dapat memenuhi kehidupan saya yang sudah mempunyai 2 orang anak dan seorang istri, dana untuk guru sekolah terpencil biasanya ada di berikan setahun sekali Rp 6 juta sekitar bulan Februari Tahun 2015, namun Tahun ini belum ada pencairan dana, sehingga sangat merisaukan hati, karena lebaran menanti di depan, untuk keperluan membeli baju lebaran anak dan istri, ungkapnya lirih.
Menurut keterangannya, ia sudah menjadi tenaga kontrak di beritahukan oleh Kepala SD N 1 Rusip Antara Yahya A.Ma, sampai saat ini SK kontrak belum di terima, gaji yang di peroleh Rp 50.000 perbulan dari dana Bos, berarti gaji Kontrak nihil adanya.
Jamali berujar bahwa di sekolahnya terdapat 2 orang guru kontrak dan 6 orang guru Bhakti.
Ia sudah mulai mengajar sejak tahun 2006 hingga saat ini masih aktif dalam memberikan ilmu bagi siswa/i Desa Tanjung Kemukiman Pameu Kabupaten Aceh Tengah. Desa tersebut dapat di tempuh dari pusat Pemerintahan Daerah Takengon hingga ke Pameu berjarak. Sekitar 100 Km melewati pegunungan dan hutan belantara serta diapit oleh rimbunan pohon liar yang sangat lebat, bila di tempuh dengan kendaraan roda 2 sekitar 5 jam hingga ke Desa tersebut.
Kesehariannya sesudah mengajar, pergi ke kebun untuk bertani, berharap ada hasil dari kebunnya yang di tamam berbagai tanaman palawija.
Mereka sangat berharap kepada Pemerintah Pusat dan Daerah agar dapat memperhatikan guru sangat terpencil agar masa depan tidak suram serta dapat terus membantu program Pemerintah khususnya pendidikan bagi Anak Bangsa (Mahmudi).
Terangnya, dana seminim itu tidak mungkin dapat memenuhi kehidupan saya yang sudah mempunyai 2 orang anak dan seorang istri, dana untuk guru sekolah terpencil biasanya ada di berikan setahun sekali Rp 6 juta sekitar bulan Februari Tahun 2015, namun Tahun ini belum ada pencairan dana, sehingga sangat merisaukan hati, karena lebaran menanti di depan, untuk keperluan membeli baju lebaran anak dan istri, ungkapnya lirih.
Menurut keterangannya, ia sudah menjadi tenaga kontrak di beritahukan oleh Kepala SD N 1 Rusip Antara Yahya A.Ma, sampai saat ini SK kontrak belum di terima, gaji yang di peroleh Rp 50.000 perbulan dari dana Bos, berarti gaji Kontrak nihil adanya.
Jamali berujar bahwa di sekolahnya terdapat 2 orang guru kontrak dan 6 orang guru Bhakti.
Ia sudah mulai mengajar sejak tahun 2006 hingga saat ini masih aktif dalam memberikan ilmu bagi siswa/i Desa Tanjung Kemukiman Pameu Kabupaten Aceh Tengah. Desa tersebut dapat di tempuh dari pusat Pemerintahan Daerah Takengon hingga ke Pameu berjarak. Sekitar 100 Km melewati pegunungan dan hutan belantara serta diapit oleh rimbunan pohon liar yang sangat lebat, bila di tempuh dengan kendaraan roda 2 sekitar 5 jam hingga ke Desa tersebut.
Kesehariannya sesudah mengajar, pergi ke kebun untuk bertani, berharap ada hasil dari kebunnya yang di tamam berbagai tanaman palawija.
Mereka sangat berharap kepada Pemerintah Pusat dan Daerah agar dapat memperhatikan guru sangat terpencil agar masa depan tidak suram serta dapat terus membantu program Pemerintah khususnya pendidikan bagi Anak Bangsa (Mahmudi).
Posting Komentar
Posting Komentar