MEDAN | GLOBAL SUMUT-Sudah jatuh ketimpa tangga lagi. Nasib miris
seorang perempuan tua Helmawati (60) warga Dusun I Desa Pematang
Ganjang, Kec. Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai yang dianiaya
tetangganya yang kini telah ditetapkan tersangka oleh pihak Kepolisian
Sektor (Polsek) Firdaus yakni Fitriyani alias Lot (32) warga sama belum
menampakan hasil.
Pasalnya, kasus penganiayaan yang dilakukan tersangka Fitriyani alias Lot (32) terhadap korban Helmawati (59) perempuan tua warga Dusun I Desa Pematang Ganjang Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai selain belum menampakan hasil memuaskan bagi Helmawati (korban), korban dibully oleh tersangka dengan membalikkan fakta cerita, kalau tersangka juga dianiaya korban.
Yang lebih fatalnya, ada oknum yang diduga suruhan tersangka (Fitriyani) mengancam akan membenam korban dan keluarga kalau kasus tersangka dilanjutkan.
"Benar pak, kami diancam mau dibenamkan melalui telepon mengatasnamakan si Lot (Fitri). Bahkan sampai membalikkan fakta. Bercerita sama masyarakat kalau saya mengigit tangannya si Lot (Fitri). sewaktu dia (Fitri) memukuli saya."Ucap Helmawati dengan mata berkaca-kaca.
Kasus penganiayaan tersebut dilaporkan korban Senin (18/4/2016) ke Polsek Firdaus dengan nomor laporan No : STPL/45/IV/2016/SU/SEK FIRDAUS belum juga ditangkap. Surat pemberitahuan pengembangan penyidikan dan penyelidikan (SP2HP) dari pihak Polsek Firdaus (foto-red) yang kedua tertanggal 14 Mei 2016, Fitriyani alias Lot sudah ditetapkan tersangka.
"Sudah Hampir 3 bulan kasus belum juga ditangani dengan serius oleh pihak Kepolisian Sektor Firdaus." Ucap Bowo menantu Helmawati yang dikonfirmasi melalui via selular, Kamis (2/6).
Diterangkan Bowo, pihak polsek Firdaus melalui juru periksanya Syaiful Syam pernah mengatakan belum menerima lengkap bukti visum dari rumah sakit. dan saksi-saksi dari hasil penyidikan, tersangka (Fitriani) belum juga ada ditangkap.
"Juper sempat bilang belum ada hasil visum yang diterima sama pihak polisi dari rumah sakit, saya tanya pihak rumah sakit, sudah. Kenapa berbohong gitu jupernya. ini sekarang istri dan mertua saya di ancam mau dibenam sama orang yang ngaku oknum aparat keluarga tersangka. Surat pemberitahuan dari polsek menyatakan tersangka Fitriyani sebulan baru keluar. Itu pun karena di hubungi sepupu saya yang wartawan, kalau tidak, kemungkinan didiamkan saja kasus mertua saya ini Saya minta polisi tangkap penganiaya mertua saya."kata Bowo.
Menurut info dilapangan, tersangka Fitriyani memang sangat meresahkan. Orang tuanya (tersangka) pun sering dimaki-maki tersangka. Bahkan kakaknya tersangka, Noni, sangat geram dengan tersangka. Karena pakaian Noni hampir semua dibakar tersangka (Fitriani).
"Sama orang tua sendiri sering maki-maki bang. Apalagi Noni kakaknya (Fitriani) yang separuh lebih dibakar sama pakaian mamaknya. Macam dia kali yang betul lah dikampung ini."ucap salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya ke wartawan saat diwawancara, Kamis (2/6).
Kepala Unit Reskrim (Kanit) Ipda Suparjo, SH, MH saat dikonfirmasi awak media via selular tentang kasus penganiayaan tersebut mengatakan sudah dalam proses, SP2HP pernyataan tersangka dikatakan Suparjo tidak semua tersangka harus ditangkap. Bahkan ditanya berkas apa sudah dilimpahkan ke Jaksa, Suparjo enggan menjawab.
"kalian beritakan Polsek Lamban tangani kasus, saya tunggu dikantor untuk jelaskan, kalian tidak datang. Kan sudah ada pemberitahuan ke korban. Tidak semua tersangka harus ditangkap. Mengenai berkas kejaksa jangan tanya. Saya tidak mau menjawab"ucap Suparjo dengan nada emosi kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui via selular, Kamis (2/6).
Seperti yang dikisahkan kejadian 1,5 bulan yang lalu. Helmawati yang hendak mengajak Rafiah untuk pergi undangan. Namun, sesampainya di rumah Rafiah, Helmawati mendengar cekcok antara Rafiah dan Fitri. Melihat percekcokan atara Rafiah dan Fitri (ibu dan anak-red), Helmawati hendak melerai karena melihat Fitriyani sudah membakar baju kakak dan ibu kandungnya serta memaki-maki Rafiah orang tuanya Fitriyani. Helmawati yang hendak melerai malah mendapat musibah. Helmawati mendapat luka lembam biru di lengan kanan akibat pukulan dari Fitriani memakai batang rumbia, kedua lutut luka sobek akibat jatuh didorong dengan kuat oleh Fitriani, kedua siku lengan kanan dan kiri luka, leher luka cakar sampai kalung emas milik Helmawati putus. (Ricky).
Teks Photo Helmawati (60) korban penganiayaan.
Pasalnya, kasus penganiayaan yang dilakukan tersangka Fitriyani alias Lot (32) terhadap korban Helmawati (59) perempuan tua warga Dusun I Desa Pematang Ganjang Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai selain belum menampakan hasil memuaskan bagi Helmawati (korban), korban dibully oleh tersangka dengan membalikkan fakta cerita, kalau tersangka juga dianiaya korban.
Yang lebih fatalnya, ada oknum yang diduga suruhan tersangka (Fitriyani) mengancam akan membenam korban dan keluarga kalau kasus tersangka dilanjutkan.
"Benar pak, kami diancam mau dibenamkan melalui telepon mengatasnamakan si Lot (Fitri). Bahkan sampai membalikkan fakta. Bercerita sama masyarakat kalau saya mengigit tangannya si Lot (Fitri). sewaktu dia (Fitri) memukuli saya."Ucap Helmawati dengan mata berkaca-kaca.
Kasus penganiayaan tersebut dilaporkan korban Senin (18/4/2016) ke Polsek Firdaus dengan nomor laporan No : STPL/45/IV/2016/SU/SEK FIRDAUS belum juga ditangkap. Surat pemberitahuan pengembangan penyidikan dan penyelidikan (SP2HP) dari pihak Polsek Firdaus (foto-red) yang kedua tertanggal 14 Mei 2016, Fitriyani alias Lot sudah ditetapkan tersangka.
"Sudah Hampir 3 bulan kasus belum juga ditangani dengan serius oleh pihak Kepolisian Sektor Firdaus." Ucap Bowo menantu Helmawati yang dikonfirmasi melalui via selular, Kamis (2/6).
Diterangkan Bowo, pihak polsek Firdaus melalui juru periksanya Syaiful Syam pernah mengatakan belum menerima lengkap bukti visum dari rumah sakit. dan saksi-saksi dari hasil penyidikan, tersangka (Fitriani) belum juga ada ditangkap.
"Juper sempat bilang belum ada hasil visum yang diterima sama pihak polisi dari rumah sakit, saya tanya pihak rumah sakit, sudah. Kenapa berbohong gitu jupernya. ini sekarang istri dan mertua saya di ancam mau dibenam sama orang yang ngaku oknum aparat keluarga tersangka. Surat pemberitahuan dari polsek menyatakan tersangka Fitriyani sebulan baru keluar. Itu pun karena di hubungi sepupu saya yang wartawan, kalau tidak, kemungkinan didiamkan saja kasus mertua saya ini Saya minta polisi tangkap penganiaya mertua saya."kata Bowo.
Menurut info dilapangan, tersangka Fitriyani memang sangat meresahkan. Orang tuanya (tersangka) pun sering dimaki-maki tersangka. Bahkan kakaknya tersangka, Noni, sangat geram dengan tersangka. Karena pakaian Noni hampir semua dibakar tersangka (Fitriani).
"Sama orang tua sendiri sering maki-maki bang. Apalagi Noni kakaknya (Fitriani) yang separuh lebih dibakar sama pakaian mamaknya. Macam dia kali yang betul lah dikampung ini."ucap salah satu warga yang enggan menyebutkan namanya ke wartawan saat diwawancara, Kamis (2/6).
Kepala Unit Reskrim (Kanit) Ipda Suparjo, SH, MH saat dikonfirmasi awak media via selular tentang kasus penganiayaan tersebut mengatakan sudah dalam proses, SP2HP pernyataan tersangka dikatakan Suparjo tidak semua tersangka harus ditangkap. Bahkan ditanya berkas apa sudah dilimpahkan ke Jaksa, Suparjo enggan menjawab.
"kalian beritakan Polsek Lamban tangani kasus, saya tunggu dikantor untuk jelaskan, kalian tidak datang. Kan sudah ada pemberitahuan ke korban. Tidak semua tersangka harus ditangkap. Mengenai berkas kejaksa jangan tanya. Saya tidak mau menjawab"ucap Suparjo dengan nada emosi kepada wartawan saat dikonfirmasi melalui via selular, Kamis (2/6).
Seperti yang dikisahkan kejadian 1,5 bulan yang lalu. Helmawati yang hendak mengajak Rafiah untuk pergi undangan. Namun, sesampainya di rumah Rafiah, Helmawati mendengar cekcok antara Rafiah dan Fitri. Melihat percekcokan atara Rafiah dan Fitri (ibu dan anak-red), Helmawati hendak melerai karena melihat Fitriyani sudah membakar baju kakak dan ibu kandungnya serta memaki-maki Rafiah orang tuanya Fitriyani. Helmawati yang hendak melerai malah mendapat musibah. Helmawati mendapat luka lembam biru di lengan kanan akibat pukulan dari Fitriani memakai batang rumbia, kedua lutut luka sobek akibat jatuh didorong dengan kuat oleh Fitriani, kedua siku lengan kanan dan kiri luka, leher luka cakar sampai kalung emas milik Helmawati putus. (Ricky).
Teks Photo Helmawati (60) korban penganiayaan.
Posting Komentar
Posting Komentar