LABUHAN DELI | GLOBAL SUMUT-Meski saat ini Budiman (45) seorang Napi
warga binaan Rutan Labuhan Deli Kelas II B Labuhan Deli telah menjalani
hukuman 1 tahun dari 5 tahun vonis hukumannya akibat kasus pemakai
narkoba, kini dirinya dalam menjalani hari-hari di dalam tembok derita
tak mau stres serta membuang waktunya percuma.Berkat kerajinannya
membuat miniatur mesjid ini ia menjadi warga tauladan binaan di Rutan
tersebut.
"saat ini Budiman telah mampu bekarya menciptakan bangunan miniatur mesjid yang unik nan menarik perhatian terbuat dari serpihan bambu dan kayu" Saat diwawancarai Selasa (21/06), Budiman didampingi Kepala Pengamanan Rutan S.Syahyudi, Amd.IP.SH dan stafnya David menceritakan, bahwa dirinya tertarik membuat miniatur mesjid dari India tersebut terobsesi dari Youtube.
"Aku terinpirasi membuat mesjid dikala itu aku pernah melihat orang membuat miniatur kapal, lagipula sebelumnya aku memang seorang tukang bangunan rumah, aku pernah bercita cita mau membangun mesjid bila banyak uang, tapi kini aku baru mampu membangun miniatur mesjid dari bambu,"ujarnya saat ditanyai.
Ayah dari 3 anak warga Blok 9 Kelurahan Belawan Sicanang ini mengaku menyesali perbuatannya sebagai penghisap narkoba, ketimbang aku stres menyesali perbuatanku hingga anak istriku menderita, aku berfikir lebih baik mengisi waktu habis hukumanku kutebus dengan bekarya, ungkap Budiman kembali.
Ditanya sudah berapa jumlah hasil karya miniatur mesjid ? Budiman mengaku sudah menciptakan 3 buah miniatur mesjid bahkan sudah ada 1 unit terjual dengan harga Rp1 juta.
"Syukurlah bang, ternyata masih ada orang yang menjadi peminat hasil karyaku ini, semoga karya seniku ini bisa bermanfaat bagi orang lain meski tubuhku tak bisa bebas seperti dulu, kelak kalau aku sudah bebas nanti maunya aku kembali bekerja sebagai tukang bangunan sedangkan membuat kerajinan tangan ini hanya sebagai selingan saja, apalagi membuat 1 buah miniatur mesjid ini membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 bulan lamanya,"cetus Budiman yang kini masih menjadi warga binaan dengan nomor kamar A1II tersebut sembari mengaku kapok sebagai penghisap narkoba.
Menanggapi adanya karya seni yang dilakukan warga Binaan tersebut Kepala Pengamanan Rutan S.Syahyudi, Amd.IP.SH mengaku bersyukur dan mendukung apa yang dilakukan Budiman sebab hasil karya warga binaan Rutan Labuhan Deli disini bisa bermanfaat semoga kegiatan positif yang dilakukan Budiman dapat menjadi contoh bagi warga binaan lainnya disini guna mengisi waktu luang selama dipenajra dengan hal yang bermanfaat.Ujarnya singkat (abu).
"saat ini Budiman telah mampu bekarya menciptakan bangunan miniatur mesjid yang unik nan menarik perhatian terbuat dari serpihan bambu dan kayu" Saat diwawancarai Selasa (21/06), Budiman didampingi Kepala Pengamanan Rutan S.Syahyudi, Amd.IP.SH dan stafnya David menceritakan, bahwa dirinya tertarik membuat miniatur mesjid dari India tersebut terobsesi dari Youtube.
"Aku terinpirasi membuat mesjid dikala itu aku pernah melihat orang membuat miniatur kapal, lagipula sebelumnya aku memang seorang tukang bangunan rumah, aku pernah bercita cita mau membangun mesjid bila banyak uang, tapi kini aku baru mampu membangun miniatur mesjid dari bambu,"ujarnya saat ditanyai.
Ayah dari 3 anak warga Blok 9 Kelurahan Belawan Sicanang ini mengaku menyesali perbuatannya sebagai penghisap narkoba, ketimbang aku stres menyesali perbuatanku hingga anak istriku menderita, aku berfikir lebih baik mengisi waktu habis hukumanku kutebus dengan bekarya, ungkap Budiman kembali.
Ditanya sudah berapa jumlah hasil karya miniatur mesjid ? Budiman mengaku sudah menciptakan 3 buah miniatur mesjid bahkan sudah ada 1 unit terjual dengan harga Rp1 juta.
"Syukurlah bang, ternyata masih ada orang yang menjadi peminat hasil karyaku ini, semoga karya seniku ini bisa bermanfaat bagi orang lain meski tubuhku tak bisa bebas seperti dulu, kelak kalau aku sudah bebas nanti maunya aku kembali bekerja sebagai tukang bangunan sedangkan membuat kerajinan tangan ini hanya sebagai selingan saja, apalagi membuat 1 buah miniatur mesjid ini membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 bulan lamanya,"cetus Budiman yang kini masih menjadi warga binaan dengan nomor kamar A1II tersebut sembari mengaku kapok sebagai penghisap narkoba.
Menanggapi adanya karya seni yang dilakukan warga Binaan tersebut Kepala Pengamanan Rutan S.Syahyudi, Amd.IP.SH mengaku bersyukur dan mendukung apa yang dilakukan Budiman sebab hasil karya warga binaan Rutan Labuhan Deli disini bisa bermanfaat semoga kegiatan positif yang dilakukan Budiman dapat menjadi contoh bagi warga binaan lainnya disini guna mengisi waktu luang selama dipenajra dengan hal yang bermanfaat.Ujarnya singkat (abu).
Posting Komentar
Posting Komentar