TEBING TINGGI | GLOBAL SUMUT-Menjelang masa berakhirnya tugas jabatan
Wali Kota dan Wali Kota Tebingtinggi pada 5 Agustus 2016 ternyata
merebak isu adanya pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) hampir di
sejumlah lingkungan semakin gencar.
Ternyata aksi pengumpulan KTP itu telah meresahkan warga. Apalagi pengumpulan KTP dilakukan dengan iming-iming imbalan hampir di sejumlah lingkungandi 35 Kelurahan se Kota Tebinggingi.
“Kejadian tersebut terjadi sejak bulan Mei tahun 2016 dan hampir merata di beberapa tempat,” kata salah satu warga Tebingtinggi, Marada Panggabean, Sabtu (25/6/2016). Marada menambahkan, bahkan ada mengaku kelompok mendatangi masyarakat dan meminta KTP asli. Ini termasuk menjanjikan akan diberi uang sebesar Rp 50 ribu untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tebingtinggi mendatang, tanpa merincikan untuk siapa KTP itu diberikan di kemudian hari.
“Kelompok itu selain menjanjikan akan memberi uang, juga mengarahkan masyarakat untuk memilih ke salah satu pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota," bebernya. Marada mengaku akan melapor aksi pengumpulan KTP itu pada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tebingtinggi, karena dinilai sudah meresahkan masyarakat. Lanjut Marada,ada isu beredar bahwa para kepala lingkungan (kepling) membentuk tenaga sukarela ( TS) untuk mengumpul KTP dari masyarakat dengan diberikan teh manis. Selanjutnya KTP itu akan diberikan nantonya pada salah satu paslon.
Dihubungi terpisah, Anggota Panwaslu Kota Tebingtinggi M Idris mengaku telah menghimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan aksi politik transaksional yang mengiming-imingkan uang.
"Bila dikemudian hari diketahui ada melakukan aksi tersebut bisa melanggar Undang Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2015 pasal 73, jika paslon atau TS dilarang untuk menjanjikan pemberian dengan iming-ngiming pada masyarakat untuk mengarahkan ke pasangan tertentu,” sebutnya.
Anggota KPUD Tebingtinggi Wal Asri menuturkan, untuk jalur independen (perseoranga), paslon minimal harus didukung 12.308 suara di 3 kecamatan. Dia juga menyampaikan, jika Pilkada Tebingtinggi telah diputuskan akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017 mendatang. (Ardiansyah).
Keterangan Gambar : Foto-foto KTP diatas sebagai Ilustrasi
Ternyata aksi pengumpulan KTP itu telah meresahkan warga. Apalagi pengumpulan KTP dilakukan dengan iming-iming imbalan hampir di sejumlah lingkungandi 35 Kelurahan se Kota Tebinggingi.
“Kejadian tersebut terjadi sejak bulan Mei tahun 2016 dan hampir merata di beberapa tempat,” kata salah satu warga Tebingtinggi, Marada Panggabean, Sabtu (25/6/2016). Marada menambahkan, bahkan ada mengaku kelompok mendatangi masyarakat dan meminta KTP asli. Ini termasuk menjanjikan akan diberi uang sebesar Rp 50 ribu untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tebingtinggi mendatang, tanpa merincikan untuk siapa KTP itu diberikan di kemudian hari.
“Kelompok itu selain menjanjikan akan memberi uang, juga mengarahkan masyarakat untuk memilih ke salah satu pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota," bebernya. Marada mengaku akan melapor aksi pengumpulan KTP itu pada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Tebingtinggi, karena dinilai sudah meresahkan masyarakat. Lanjut Marada,ada isu beredar bahwa para kepala lingkungan (kepling) membentuk tenaga sukarela ( TS) untuk mengumpul KTP dari masyarakat dengan diberikan teh manis. Selanjutnya KTP itu akan diberikan nantonya pada salah satu paslon.
Dihubungi terpisah, Anggota Panwaslu Kota Tebingtinggi M Idris mengaku telah menghimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan aksi politik transaksional yang mengiming-imingkan uang.
"Bila dikemudian hari diketahui ada melakukan aksi tersebut bisa melanggar Undang Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2015 pasal 73, jika paslon atau TS dilarang untuk menjanjikan pemberian dengan iming-ngiming pada masyarakat untuk mengarahkan ke pasangan tertentu,” sebutnya.
Anggota KPUD Tebingtinggi Wal Asri menuturkan, untuk jalur independen (perseoranga), paslon minimal harus didukung 12.308 suara di 3 kecamatan. Dia juga menyampaikan, jika Pilkada Tebingtinggi telah diputuskan akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017 mendatang. (Ardiansyah).
Keterangan Gambar : Foto-foto KTP diatas sebagai Ilustrasi
Posting Komentar
Posting Komentar