MEDAN | GLOBAL SUMUT-Akhmad Rapiudin, Pria kelahiran Tangerang 20 Juni
1993 ini adalah sosok yang bersemangat dalam menggapai impian dan
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk terus mencari ilmu. Rapi, biasa
ia disapa akrab adalah mahasiswa Departemen Pendidikan Kesehatan dan
Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan masyarakat (FKM) Universitas Sumatera
Utara (USU) stambuk 2013. Rapi yang gigih mencari ilmu dan terus
berprestasi telah membuahkan hasil yang sangat membanggakan di tingkat
lokal, nasional maupun Internasional. Salah satunya adalah di bidang
menulis, dan public speaking. Ia juga aktif di kegiatan sosial yang
salah satunya adalah Gerakan Sumut Mengajar (GSM).
Di bidang menulis, ia pernah mendapatkan juara 1 Lomba Artikel Islami Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Daerah Sumatera Utara 2013 tingkat Provinsi, juara 1 Sayembara Menulis Essay dan Cerpen Nasional Al-Qolam Writivation Festival 2014 tingkat Nasional, juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an tahun 2015 tingkat Nasional, dan masih banyak lagi tentunya.
Pria yang masih menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Bidik Misi (GAMADIKSI) USU ini pada tanggal 15 Mei mendapatkan juara 3 lomba Essay se-Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidik Misi (PerMadani Diksi) Tingkat Nasional di Universitas Islam Riau pada Indonesian Golden Generations Summit 2016. Ia bersaing dengan 58 perwakilan dari Universitas yang berbeda-beda. Raffi menulis essay dengan tema “ Materialistic Bullying Effect”. Ia mengangkat tema ini karena merasa prihatin dengan kondisi mahasiswa Bidik Misi saat ini yang terlalu bergantung terhadap uang yang dicairkan dan alih-alih yang digunakan untuk menunjang kegiatan perkuliahan namun digunakan untuk hal yang bersifat materialistis semata.
Prestasi yang lainnya pada tanggal 25-28 Mei 2016 ini, ia menjadi delegasi dari provinsi Sumatera Utara di Indonesian Culture and Nationalism (ICN). Proyek sosial yang membuatnya mampu menjadi perwakilan dari Sumatera Utara adalah mengenai Laskar Bocah Sungai Deli, Wadah Pemberdayaan Anak Bantaran Sungai Deli dalam mewujudkan Generasi Sehat Berkarakter Hebat. Meskipun ia berasal dari Tangerang, namun ia menjadi perwakilan dari provinsi Sumatera Utara. “ waktu yang sama tidak akan kembali lagi, jadi manfaatkanlah waktu itu dengan sebaik mungkin”, kata Rapi.
Di bidang public speaking, ia meraih The 1st Best Essay Presentations diselenggarakan oleh World Universal Peace Federation di Historic Manila Hotel, Philipinnes pada Asian Summit 2015 yang diikuti 112 Negara dari seluruh Asia. Dalam Kongres pemuda dan lomba essay kepemudaan tingkat Internasional, Rapi menulis essay dengan tema : “Toward Peace, Security and Human Development in The Asia Pacific Region”. Pada ajang tersebut, Duta Lingkungan Greeneration FKM USU 2014 ini mendapatkan The 1st Best Art and Cultural Performance, pada acara Philippine-Indonesia Leadership and Cultural Exchange pada tahun yang sama. Ia menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia untuk menampilkan kesenian daerah, salah satunya seperti Tarian Sumatera. Di kegiatan sosial, Pelopor Buku Langkah Tak Beraturan GAMADIKSI USU ini aktif di Gerakan sumut Mengajar. Ia adalah sebagai volunteer, pilot project dan menjadi relawan terbaik pada angkatan pertama. Ia terus membagi ilmunya hingga ke pelosok negeri.
Berbagai prestasi yang telah ia raih, Pria yang memiliki postur tubuh kurus tinggi ini pernah mendapatkan penghargaan dari Rektorat USU sebagai mahasiswa berprestasi Tingkat Nasional dan Internasional tahun 2015. Kini, menjadi mahasiswa di semester akhir tak menjadi penghalang untuk membatasinya terus menerus mencari ilmu. “ waktu itu hal yang berharga, dan salah satu dampak kita menjadi manusia yang berilmu adalah dapat bermanfaat bagi orang lain, “ kata Rapi. Dari berbagai kegiatan yang ia ikuti, ia dapat meringankan sedikit beban orang tuanya. Motto hidup Rapi adalah belajar, berilmu, berkarya dan bahagia.(Red)
Di bidang menulis, ia pernah mendapatkan juara 1 Lomba Artikel Islami Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Daerah Sumatera Utara 2013 tingkat Provinsi, juara 1 Sayembara Menulis Essay dan Cerpen Nasional Al-Qolam Writivation Festival 2014 tingkat Nasional, juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an tahun 2015 tingkat Nasional, dan masih banyak lagi tentunya.
Pria yang masih menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Mahasiswa Bidik Misi (GAMADIKSI) USU ini pada tanggal 15 Mei mendapatkan juara 3 lomba Essay se-Indonesia. Acara ini diselenggarakan oleh Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidik Misi (PerMadani Diksi) Tingkat Nasional di Universitas Islam Riau pada Indonesian Golden Generations Summit 2016. Ia bersaing dengan 58 perwakilan dari Universitas yang berbeda-beda. Raffi menulis essay dengan tema “ Materialistic Bullying Effect”. Ia mengangkat tema ini karena merasa prihatin dengan kondisi mahasiswa Bidik Misi saat ini yang terlalu bergantung terhadap uang yang dicairkan dan alih-alih yang digunakan untuk menunjang kegiatan perkuliahan namun digunakan untuk hal yang bersifat materialistis semata.
Prestasi yang lainnya pada tanggal 25-28 Mei 2016 ini, ia menjadi delegasi dari provinsi Sumatera Utara di Indonesian Culture and Nationalism (ICN). Proyek sosial yang membuatnya mampu menjadi perwakilan dari Sumatera Utara adalah mengenai Laskar Bocah Sungai Deli, Wadah Pemberdayaan Anak Bantaran Sungai Deli dalam mewujudkan Generasi Sehat Berkarakter Hebat. Meskipun ia berasal dari Tangerang, namun ia menjadi perwakilan dari provinsi Sumatera Utara. “ waktu yang sama tidak akan kembali lagi, jadi manfaatkanlah waktu itu dengan sebaik mungkin”, kata Rapi.
Di bidang public speaking, ia meraih The 1st Best Essay Presentations diselenggarakan oleh World Universal Peace Federation di Historic Manila Hotel, Philipinnes pada Asian Summit 2015 yang diikuti 112 Negara dari seluruh Asia. Dalam Kongres pemuda dan lomba essay kepemudaan tingkat Internasional, Rapi menulis essay dengan tema : “Toward Peace, Security and Human Development in The Asia Pacific Region”. Pada ajang tersebut, Duta Lingkungan Greeneration FKM USU 2014 ini mendapatkan The 1st Best Art and Cultural Performance, pada acara Philippine-Indonesia Leadership and Cultural Exchange pada tahun yang sama. Ia menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia untuk menampilkan kesenian daerah, salah satunya seperti Tarian Sumatera. Di kegiatan sosial, Pelopor Buku Langkah Tak Beraturan GAMADIKSI USU ini aktif di Gerakan sumut Mengajar. Ia adalah sebagai volunteer, pilot project dan menjadi relawan terbaik pada angkatan pertama. Ia terus membagi ilmunya hingga ke pelosok negeri.
Berbagai prestasi yang telah ia raih, Pria yang memiliki postur tubuh kurus tinggi ini pernah mendapatkan penghargaan dari Rektorat USU sebagai mahasiswa berprestasi Tingkat Nasional dan Internasional tahun 2015. Kini, menjadi mahasiswa di semester akhir tak menjadi penghalang untuk membatasinya terus menerus mencari ilmu. “ waktu itu hal yang berharga, dan salah satu dampak kita menjadi manusia yang berilmu adalah dapat bermanfaat bagi orang lain, “ kata Rapi. Dari berbagai kegiatan yang ia ikuti, ia dapat meringankan sedikit beban orang tuanya. Motto hidup Rapi adalah belajar, berilmu, berkarya dan bahagia.(Red)
Posting Komentar
Posting Komentar