SERGAI | GLOBAL SUMUT-200 tenaga pendidik tingkat SD/SMP/SMA sederajat
serta unsur personel dari Kepolisian Resor Serdang Bedagai (Polres
Sergai) mengikuti Seminar Pencerahan Revolusi Mental bertempat di Aula
Patriatama Mapolres Sergai di Sei Rampah, Minggu (12/6).
Kegiatan seminar yang diselenggarakan atas kerjasama Polres Sergai, Pemkab Sergai dan Sai Studi Group Indonesia (SSGI) Medan ini turut dihadiri oleh Bupati Ir. H. Soekirman, Kapolres AKBP Eko Suprihanto, SH, SIK, MH, perwakilan Kajari, Koordinator SSGI Wilayah I Sumut Anil Kumar, Kadis Pendidikan Drs. Joni Walker Manik, MM serta masyarakat sekitar.
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman dalam sambutannya sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan seminar ini. Revolusi mental merupakan suatu gerakan pembentukan mental seluruh masyarakat dengan cara cepat untuk mengangkat nilai-nilai strategis yang diperlukan bangsa dan negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sejalan dengan isi didalam Nawacita yaitu memperteguh ke-Bhineka Tunggal Ika-an didalam diri masyarakat. Lebih lanjut Bupati Soekirman menyampaikan kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas SDM yang tangguh termasuk Aparatur Sipil Negara (PNS) khususnya guru sebagai tenaga pendidik. Kualitas itu ditentukan oleh pola pikir, sikap dan perilaku yang tertuang dalam pembentukan karakter. Hal tersebut meliputi ketaatan kepada hukum dan aturan, hidup jujur, beretos kerja maju dan produktif, bermotivasi prestasi, berdisiplin, berpandangan optimistik, inovatif, senantiasa mampu bekerja sama, gotong royong serta hidup berorientasi pada kemaslahatan publik, terangnya.
“Saya sangat setuju bahwa kasih sayang, kejujuran dan perubahan dari yang ingin dilayani menjadi melayani adalah hal yang semakin hari semakin sulit kita temui. Di era globalisasi dan teknologi yang semakin canggih ini sangat jarang kita bertegur sapa dan berinteraksi langsung dengan sesama. Justru tidak ada yang lebih baik dalam berkomunikasi selain berbicara dan berinteraksi langsung dengan orang-orang sebagai wujud kita adalah makhluk sosial”, tegas Soekirman. Mengakhiri sambutannya Soekirman berharap dengan diadakannya seminar ini kita dapat memperkuat pilar perubahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dimulai dari diri sendiri, keluarga lalu masyarakat.
Sebelumnya Kapolres Sergai AKBP Eko Suprihanto, SH, SIK, MH menyampaikan Seminar Revolusi Mental ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-70. Kegiatan ini sangat penting ditanamkan di tengah-tengah masyarakat, terutama diruang lingkup keluarga dan guru. Sebab sekarang tidak zamannya lagi anak-anak dididik dengan kekerasan, yang diperlukan adalah pendidikan karakter. Untuk itu kami berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini sehingga nanti dapat diteruskan dan diaplikasikan dibidangnya masing-masing. Semoga dengan kegiatan ini dapat menambah ilmu dan menjadikan kita sebagai pelopor pendidikan karakter dikehidupan kita sehari-hari, ujar Kapolres.
Selain kegiatan Seminar Pencerahan Revolusi Mental dalam rangkaian HUT Bhayangkara ke-70 Tahun 2016 ini, ditempat yang sama turut digelar beragam kegiatan antara lain bhakti sosial pelayanan kesehatan masyarakat, penanaman bibit pohon serta ditutup dengan acara berbuka puasa bersama yang diisi tausiyah dari Ustadz Sulaiman (Sule) yang mengangkat tema “Hakikat Puasa dan Berbagi di Bulan Ramadhan”.(putranursaid)
Kegiatan seminar yang diselenggarakan atas kerjasama Polres Sergai, Pemkab Sergai dan Sai Studi Group Indonesia (SSGI) Medan ini turut dihadiri oleh Bupati Ir. H. Soekirman, Kapolres AKBP Eko Suprihanto, SH, SIK, MH, perwakilan Kajari, Koordinator SSGI Wilayah I Sumut Anil Kumar, Kadis Pendidikan Drs. Joni Walker Manik, MM serta masyarakat sekitar.
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman dalam sambutannya sangat mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan seminar ini. Revolusi mental merupakan suatu gerakan pembentukan mental seluruh masyarakat dengan cara cepat untuk mengangkat nilai-nilai strategis yang diperlukan bangsa dan negara untuk mampu menciptakan ketertiban dan kesejahteraan rakyat sejalan dengan isi didalam Nawacita yaitu memperteguh ke-Bhineka Tunggal Ika-an didalam diri masyarakat. Lebih lanjut Bupati Soekirman menyampaikan kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas SDM yang tangguh termasuk Aparatur Sipil Negara (PNS) khususnya guru sebagai tenaga pendidik. Kualitas itu ditentukan oleh pola pikir, sikap dan perilaku yang tertuang dalam pembentukan karakter. Hal tersebut meliputi ketaatan kepada hukum dan aturan, hidup jujur, beretos kerja maju dan produktif, bermotivasi prestasi, berdisiplin, berpandangan optimistik, inovatif, senantiasa mampu bekerja sama, gotong royong serta hidup berorientasi pada kemaslahatan publik, terangnya.
“Saya sangat setuju bahwa kasih sayang, kejujuran dan perubahan dari yang ingin dilayani menjadi melayani adalah hal yang semakin hari semakin sulit kita temui. Di era globalisasi dan teknologi yang semakin canggih ini sangat jarang kita bertegur sapa dan berinteraksi langsung dengan sesama. Justru tidak ada yang lebih baik dalam berkomunikasi selain berbicara dan berinteraksi langsung dengan orang-orang sebagai wujud kita adalah makhluk sosial”, tegas Soekirman. Mengakhiri sambutannya Soekirman berharap dengan diadakannya seminar ini kita dapat memperkuat pilar perubahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dimulai dari diri sendiri, keluarga lalu masyarakat.
Sebelumnya Kapolres Sergai AKBP Eko Suprihanto, SH, SIK, MH menyampaikan Seminar Revolusi Mental ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati HUT Bhayangkara ke-70. Kegiatan ini sangat penting ditanamkan di tengah-tengah masyarakat, terutama diruang lingkup keluarga dan guru. Sebab sekarang tidak zamannya lagi anak-anak dididik dengan kekerasan, yang diperlukan adalah pendidikan karakter. Untuk itu kami berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini sehingga nanti dapat diteruskan dan diaplikasikan dibidangnya masing-masing. Semoga dengan kegiatan ini dapat menambah ilmu dan menjadikan kita sebagai pelopor pendidikan karakter dikehidupan kita sehari-hari, ujar Kapolres.
Selain kegiatan Seminar Pencerahan Revolusi Mental dalam rangkaian HUT Bhayangkara ke-70 Tahun 2016 ini, ditempat yang sama turut digelar beragam kegiatan antara lain bhakti sosial pelayanan kesehatan masyarakat, penanaman bibit pohon serta ditutup dengan acara berbuka puasa bersama yang diisi tausiyah dari Ustadz Sulaiman (Sule) yang mengangkat tema “Hakikat Puasa dan Berbagi di Bulan Ramadhan”.(putranursaid)
Posting Komentar
Posting Komentar