MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Wakil Walikota Medan Ir. Akhyar Nasution didampingi
ketua PBNU Sumut Drs. H. Afifuddin Lubis, kesultanan Deli Datuk Adil
Aberham, ketua FKUB Kota Medan Drs. Palit Muda Harahap dan MUI Medan
Medan Ahmad Zuhri menerima kunjungan Tim Ekspedisi Rekam Jejak Islam
Nusantara, Deradikalisasi dan anti narkoba Pengurus Besar Nahdatul Ulama
(PBNU), Rabu (4/5/2016) di balai Kota Medan, kunjungan Tim ini adalah
untuk melakukan rekam jejak sejarah Islam nusantara yang di Kota Medan.
Wakil
Walikota Medan Ir. Akhyar Nasution menjelaskan, Medan dahulu dikenal
sebagai tanah Deli yang dibangun oleh Guru Patimpus, pada zaman kolonial
Belanda banyak tenaga imigran didatangkan dari Pulau Jawa mereka
didatangkan untuk bekerja di perkebunan Tembakau karena Medan dahulu
terkenal akan tembakaunya dengan nama Tembakau Deli, selain etnis Jawa
sebagai pekerja juga etnis dari Cina yang kebanyakan mereka melakukan
dagang. Saat ini Kota Medan telah berusia 426 tahun dengan jumlah
penduduk kurang lebih 2,9 juta jiwa terdii dari beragam suku dan agama.
Menurutnya,
Kota Medan juga memiliki peninggalan sejarah tentang Islam baik itu
berupa gedung atau budaya, seperti Masjid Raya Al Osmani di Medan Deli
merupakan Masjid tertua dibangun 1854, selanjutnya Masjid Lama Gang
Bengkok di Kesawan, Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimon, Taman Sri Deli
dan gedung yang bernilai historis lainnya.
"Pemko
Medan memberikan apresiasi dan berterima kasih Kota Medan dijadikan
destinasi, kami berharap dengan adanya ekspedisi ini kerukunan dan
kedamaian di Kota Medan akan lebih meningkat, masyarakat semakin
tercerahkan akan pentingnya kebersamaan, saling menghomati dan saling
menghargai antara sesama serta semakin mencintai budaya sendiri dan
mencintai kotanya,"ujar Akhyar.
Ketua
Tim Ekspedisi Imam Fitrudu yang juga Sekjend PBNU Pusat mengatakan,
Kota Medan menjadi spesial tim untuk melakukan jejak rekam sejarah Islam
nusantara karerna di Kota Medan banyak meninggalkan jejak-jejak Islam
nusantara dimasa lalu yang cukup luar biasa serta banyak kesultanan yang
luar biasa juga, dan yang tidak kalah pentingnya sikap kebenikaan,
keberagaman dan toleransi di Kota Medan hal ini menjadi contoh konkrit
terhadap perjalanan rekam jejak Islam nusantara ini. Kota Medan adalah
sebagai kota ketiga yang ditelusuri di luar pulau jawa setelah Banda
Aceh dan Aceh besar.
"Kami
berada di Kota Medan selama 4 hari dan yang akan kami kunjungi adalah
SMAN-4 melakukan ceramah Deradikalisasi dan anti narkoba, kunjungan ke
Masjid Al Osmani untuk lakukan rekam jejak sejarah Islam, selanjutnya
Istana Maimon, Masjid Raya Al Mashun dan ziarah ke makam Kesultanan
Deli, Gedung Musium Sumut, Vihara di Cemara Asri dan kunjungan salah
satu Gereja tertua di Kota Medan," ujar Imam.(rls)
Posting Komentar
Posting Komentar