MEDAN
| GLOBAL SUMUT-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Ir
H Tengku Erry Nuradi MSi meminta Kementerian Agama (Kemenag) untuk
menambah kuota calon jamaah haji asal Sumut dari 6 ribu menjadi 16 ribu
orang tiap tahun.
Permohonan
tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi dalam acara peresmian gedung
revitalisasi Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Embarkasi Medan dengan nama
Madinah Al Munawarah di lingkungan Asrama Haji Medan, Jl AH Nasution
Medan, Jumat (13/5/2016).
Hadir
dalam acara tersebut Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin,
anggota DPR RI Asrul Azwar, Kepala Kantor Kemenang Sumut Drs H Tohar
Bayoangin MAg, Kepala UPT Embarkasi Medan Drs H Sutrisno MSi, Ketua MUI
Sumut Prof DR H Abdullah Syah MA, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/kota
di Sumut, tokoh agama dan tokoh masyarakat undangan. Dalam kesempatan
itu, Erry menyatakan, Sumut merupakan provinsi terbesar ke empat dengan
populasi penduduk mencapai 14 ribu orang pada tahun 2016. Demikian juga
animo masyarakat Sumut menunaikan ibadah haji terus meningkat dari tahun
ke tahun.
Berdasarkan
data Kantor Kementerian Agama Sumut mencatat, daftar tunggu calon
jamaah haji asal Sumut tahun 2016 mencapai 101.916 orang.
“Jika
kuota jamaah haji Sumut tiap tahun hanya 6 ribu orang saja, tentu
daftar tunggu jamaah haji yang telah mendaftar akan berangkat mencapai
15 tahun ke depan,” sebut Erry.
Erry
berharap, Kemenag menambah kuota calon haji asal Sumut sebanyak 10 ribu
orang pada tahun 2017 mendatang, mengingat renovasi Masjidi Haram akan
selesai dalam waktu dekat,” harap Erry. Dalam kesempatan itu juga, Erry
menyatakan apresiasi kepada Kemenag RI yang memberikan perhatian dengan
pembangunan gedung revitalisasi UPT Embarkasi Medan.
“Ini
bentuk komitmen yang luar biasa dari Kemenag dengan adanya pembangunan
revitalisasi gedung UPT Embarkasi Medan,” sebut Erry.
Sementara
Menag Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, penambahan kuota haji
merupakan persoalan dalam pelayanan haji nasional yang harus mendapat
solusi segera.
Tidak hanya di Sumut, seluruh provinsi
meminta penambahan kuota keberangkatan calon jamaah haji dari daerah
masing-masing, akibat tingginya animo masyarakat dalam melaksanakan
ibadah haji ke tanah suci.
“Indonesia
memiliki umat Islam terbesar di dunia. Selain itu, masyarakat kita
adalah masyarakat yang religius. Tidak heran jika melaksanakan ibadah
haji menjadi cita-cita masyarakat pedesaan kita,” ujar Lukman.
Tetapi,
berdasarkan kesepakatan negera-negara Islam yang tergabung dalam
Organisasi Konferensi Islam (OKI), sebut Lukman, telah menetapkan jatah
tiap negara sepermil (seperseribu) dari jumlah umat Islam di negara
masing-masing.
“Oleh
karena itu, jatah normal Indonesia mencapai 211 ribu tipa tahunnya.
Tetapi akibat sedang berlangung renovasi Masjidil Haram, pemerintah Arab
Saudi melakukan pengurangan 20 persen tiap negara. “Jadi, jatah kuota
haji Indonesia saat ini hanya 168.800 orang pada tahun 2016. Jatah
itulah yang kita bagi untuk masing-masing provinsi berdasarkan jatah
proporsional jumlah umat Islam di tiap masing-masing provinsi,” jelas
Lukman.
Lukman
mengatakan, jumlah umat Islam di Sumut mencapat 8 juta orang. Maka
kuota calon jamaah haji tahun 2016 layaknya 8 ribu orang.
“Itu
kuota normalnya. Tetapi karena masih diberlakukan pengurangan 20
persen, maka jatrah Sumut pada tahun 2016 sebanyak 6.558 calon haji,”
rinci Lukman.
Kemenag
telah menelurkan kebijakan dalam mencari solusi dari berbagai persoalan
tersebut, salah satunya mengerluarkan Peraturan Menteri Agama No 20
Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Haji Reguler.
Dalam
Permen tersebut, Kemenag mengeluarkan peraturan yang tidak membolehkan
calon jamaah haji yang telah berhaji untuk melaksanakan ibadah haji
kurang dari 10 tahun setelah melaksanakan haji pertama kali.
“Aturan
ini mulai diberlakukan tahun 2016. Masyarakat kita yang telah
melaksanakan ibadah haji, tidak disarankan lagi melaksanakan haji
sebelum jangka waktu 10 tahun setelah haji pertama,” jelas Lukman.
Selain
itu, calon jamaah haji yang boleh mendaftar harus minimal usia 12
tahun. Aturan ini untuk membatasi calon jamaah haji dari kalangan
anak-anak.
“Kita berharap, aturan ini memberikan kesempatan kepada calon jamaah haji berusia lanjut untuk berangkat haji,” ujar Lukman.
Lukman tidak lupa mengimbau tokoh agama untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk berhaji sekali saja.
“Ibdah
haji itu wajib hukumnya bagi mereka yang mampu. Kita juga mengimbau
untuk melaksanakan haji sekali saja, karena haji yang kedua kali
hukumnya sunah,” sebut Lukman.
Lukman
juga mengimbau masyarakat yang telah menunaikan ibadah haji untuk
mengedepankan kesalehan sosial diatas kesalehan personal. “Kalau ada
biaya, sebaiknya tidak digunakan untuk berhaji lagi. Uangnya bisa
diberikan kepada peningkatan pendidikan, kesehatan, bantuan anak yatim
atau kegiatan sosial lainnya,” seru Lukman. Sebelum meresmikan gedung
revitalisasi UPT Embarkasi Medan, Lukman berharap kepada pihak pengelola
untuk meningkatkan pemanfaatan gedung dan fasilitas, tidak hanya untuk
pelayanan haji, tetapi juga untuk pengembangan Islam dan kegiatan
keagamaan.
“Gedung
ini menjadi UPT Pertama yang saya resmikan secara nasional. Nanti akan
menyusul peresmian 8 UPT Embakasi lain. Tentu ini menjadi kebanggaan
tersendiri bagi masyarakat Sumatera Utara,” sebut Lukman.
Kepala
UPT Embarkasi Medan Drs H Sutrisno MSi mengatakan, gedung revitalisasi
UPT Embarkasi Medan yang berdiri diatas lahan 10.100 meter persegi
selesai di bangun 2015.
Revitalisasi
gedung UPT Embarkasi Medan menerapkan pelayanan class hotel bintan 3
dengan memiliki 1 kamar VVIP, 7 kamar VIP, 7 kamar superior, 6 kamar
standar plus dan 700 kamar class standar. “Lantai 1 memiliki ruang
restorasi dan fitness. Sedang di lantai 4 memiliki aula yang dapat
menampung 500 orang. Sedang lantai 5 juga ada aula di lantai 5 yang bisa
menampung 200 orang,” sebut Sutrisno.
Sutrisno
juga mengatakan, gedung UPT Embakasi Medan tidak hanya melayani
kebutuhan pemondokan haji, tetapi juga kegiatan pelestarian haji mabrur
dan pengembangan budaya Islam.
“Terima
kasih kepada seluruh pihak, hingga gedung ini berdiri dan dapat
diresmikan hari ini. Semoga bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan haji
dan pengembangan budaya Islam,” harap Sutrisno. Peresmian gedung UPT
Embarkasi Medan ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Menag Lukman
Hakim Saifuddin didampingi Plt Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi dan
sejumlah pejabat terkait. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar