
Seperti
di Kecamatan Medan Labuhan, pegawai penanganan pengurusan KTP dan KK
malas. Warga masyarakat yang ngurus KTP dan KK diberikan surat pengantar
dan diarahkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan, alasannya
petugas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan lambat, urusan KK dan KTP
mencapai 15 hari. Akibat malasnya pegawai Kecamatan Medan Labuhan itu,
warga kecewa dan minta Walikota Medan jangan asal ngomong.
“Walikota
Medan Dzulmi Eldin jangan asal ngomong, pembuatan KK dan KTP gratis,
siapnya 4-6 hari. Harusnya Walikota Medan tinjau ke lapangan, sejauhmana
pelayanan masyarakat di Kecamatan, buruk dan sangat buruk”.
Demikian
dikatakan Abd. Rahman (43) warga lingkungan 23 Kelurahan Pekan Labuhan
Kecamatan Medan Labuhan di halaman Polsekta Medan Labuhan. Selasa
(17/5/2016).
Abd.
Rahman kesal, dirinya bermaksud urus KTP di Kecamatan Medan Labuhan.
Petugas Kecamatan Medan Labuhan langsung berikan surat pengantar ke
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan. “Beginilah akibat Camat yang
Cuma terima laporan anggota. Semuanya dianggap baik, padahal bobrok. A.
Rahman Pane kalau tidak sanggup ngayomi dan berbuat untuk kepentingan
masyarakat jangan jadi Camat. Jangan sepele dengan kepentingan
masyarakat karena masyarakat yang menggaji pejabat di Negeri ini”. Kata
Rahman kesal.
Walikota
Medan Dzulmi Eldin melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Medan
menjelaskan di papan plank bahwa pengurusan penyelesaian KK dan KTP di
Kelurahan 1 hari, di Kecamatan 1 hari di Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil kota Medan 4 hari.
Pegawai
Kecamatan Medan Labuhan yang tangani urusan KK dan KTP (pria
berkacamata dan perempuan berjilbab-red) sebut pengurusan dari Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Medan butuhkan waktu lama. “Bapak kami
kasi surat pengantar, langsung aja ke Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil Medan. Kalau melalui Kecamatan lama siapnya, entah kapan pun kami
tidak tau”, kata Laki-laki berkacamata.
Sementara
perempuan berjilbab sebut hal yang sama. “Kemaren kami kirim tanggal 2
Mei 2016 baru kemaren selesai (16 Mei 2016). Kami tak mau bolak balik
didatangi dan ditanyai masyarakat”. Kata wanita berseragam coklat coklat
itu. (bu).
Posting Komentar
Posting Komentar