MEDAN
| GLOBAL SUMUT- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara (Sumut)
Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menyatakan Organisasi Kepemudaan (OKP)
Pemuda Pancasila (PP) merupakan organisasi strategis dalam membina
mental para pemuda ditengah arus negative era globalisasi.
Hal
tersebut disampaikan Tengku Erry Nuradi saat menghadiri Musyawarah
Wilayah Luar Biasa (Muswilub) MPW PP Sumut di Hotel Danau Toba
International, Jl Imam Bonjol Medan, Sabtu (30/04/2016).
Hadir
dalam acara itu Kasdam l/BB Brigjen TNI Widagdo Hendro Sukoco, Walikota
Medan Dzumi Eldin, mantan Walikota Medan Abdillah, pinisepuh Pemuda
Pancasila Yan Parluhum Lubis atau Ucok Majestik, Ketua Partai Politik,
perwakilan Ormas AMPI dan FKPPI, serta tokoh dan senioren PP diantaranya
Sastra SH MKn yang sempat digadang-gadangkan maju dalam bursa pemilihan
Ketua MPW PP Sumut.
Dalam
kesempatan itu, Erry mengatakan, dengan jumlah anggota yang besar, PP
memiliki peran strategis dalam pembinaan mental para pemuda yang
Pancasilais di tengah tinggingya kompleksitas permasalahan bangsa,
termasuk kuatnya pengaruh negatif era globaliasi saat ini.
“PP
dapat menjadi laboraturium pembinaan mental kaum muda. Kita berharap,
kader PP dapat diandalkan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang
pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah,” harap Erry.
Erry
juga berharap, PP menjadi rumah besar dalam menelurkan pengusaha muda
(intrepreneuer) khususnya pemuda putus sekolah dengan membangun Program
PP Peduli Pengusaha Ekonomi Lemah.
“Dengan
demikian, akan tumbuh pengusaha-pengusaha muda berbakat yang dapat
membuka lapangan kerja di Sumut,” ujar Erry. Dalam kesempatan itu Erry
mengapresiasi dan menyampaikan penghargaan yang setingi-tingginya atas
terlaksananya Muswilub. Tidak hanya untuk memilih Ketua MPW PP Sumut
definitif, Erry berharap Muswilub juga sebagai sarana penguat organisasi
dalam merumuskan, sekaligus menyusun dan mengevaluasi program-program
organiasi khususnya dalam melanjutkan cita-cita Ketua MPP PP sebelumnya,
almarhum Anuar Shah yang akrab di panggi Ketua Aweng.
“Kompleksitas
permasalahan bangsa kuatnya pengaruh negatif yang disebabkan
perkembangan globaliasi saat ini diantaranya tingginya peredaran
narkoba, meluasnya pergaulan bebas, derasnya budaya LGBT dan lain-lain
penyakit masyarakat. Dengan demikian diharapkan kehadiran PP dapat
menjadi anti tesis terhadap permasalahan bangsa saat ini. PP harus
berada di garda terdepan untuk memerangi penyakit masyarakat tersebut,”
harap Erry.
Eksistensi
dan peran PP pada awal kelahirannya yakni sebagai wadah organiasi yang
berperan aktif, menjaga, mengawal dan mengamankan Pancasila sebagai
ideologi bangsa dari oknum-oknum yang ingin menghancurkan Pancasila.
Saat ini peran PP harus lebih ditingkatkan sebagai mitra strategsi
pemerintah dan masyarakat khususnya dalam hal pembinaan generasi muda.
PP harus tampil sebagai agent of change atau agen perubahan, motivator
dan motor penggerak kemajuan bangsa.
“Sinerjitas
Pemuda Pancasila dan pemerintah harus terus trjalin. Saya ucapkan
terima kasih bahwa selama ini telah terjalin dengan baik, dan kita
harapkan ke depan hubungan yang sudah baik ini dapat lebih ditingkatkan
lagi karena jika ingin menjadi orang yang beruntung, hari ini harus
lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari
ini,” tambah Erry.
Dikatakan
Erry, PP juga memiliki peran sebagai promotor intelektual dan promotor
sosial. Pemuda selain memiliki ide-ide dan gagasan juga berperan sebagai
perevolusi dan pendorong berbagai program yang menjadi harapan bangsa.
Seperti halnya peran pemuda melalui pergerakannya untuk mendorong
kemerdekaan Republik Indonesia.
“Bapak
Presiden Soekarno pernah mengatakan, Berikan aku seribu orang tua,
niscaya aku akan cabut Semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda,
niscaya akan kugoncangkan dunia. Begitu hebatnya peran pemuda ini. Saya
berharap Pemuda Pancasila bisa menjadi garda terdepan membangun Sumut
ini bersama seluruh stage holder yang lain,” pesan Erry.
Sementara
Sekjen MPN PP Sekjen MPN PP Drs TM Nurlif SE mengatakan, MPN PP menaruh
perhatian yang sangat tinggi terhadap MPW PP Sumut yang dinilai sebagai
salah satu basis PP di Indonesia.
Ukuruan
basis menurut Nurlif karena pemuda pancasila di Sumut merupakan MPW dan
MPC yang tertib melaksanakan konsolidasi organisasi. Selain itu PP
Sumut merupakan salah satu yang mampu her-regretasi anggota sebagai
potensi organisasi Pemuda Pancasila. Selain itu PP di Sumut mampu
melaksanakan program secara berjenjang baik tingkat Provinsi, Kabupaten
Kota bahkan sampai ke tingkat ranting.
“Saya
menyimak apa yang disampaikan pak Gubernur bahwa Muswilub ini tidak
hanya sebagai acara seremonial. Tidak hanya memilih ketua dan
pengurusnyas secara lengkap. tetapi secara gamblang Gubernur secara
jelas meminta kepada kita agar PP di Sumut benar-benar menjadi mitra
kerja pemerintah, mitra masyarakat. Artinya kita harus ikut mendukung
program pemerintah dalam rangka mewujudkan apa yang menjadi tema
Muswilub kita kali ini, bersama masyarakat sumatera Utara untuk
menciptakan aman, damai dan sejahtera,” pesan Nurlif.
Dalam
kesempatan tersebut dalam sambutan mewakili KPH (Kanjeng Pangeran
Haryo) Japto Soelistyo Soerjosoemarno SH, Sekjen MPN PP Sekjen MPN PP
Drs TM Nurlif SE telah memuji keberhasilan Kodrat Shah mimpin MPW PP
Sumut sebagai PLH.
“Sesuai
dengan amanah organisasi, Bung Kodrat telah berhasil melakukan
konsolidasi ke seluruh MPC sebelum pelaksanaan Muswilib. Dari 32 MPC
hanya dua yang belum melaksanakan Musyawarah Cabang. Artinya ini
keberhasilan yang harus dilanjutkan,” ujar Nurlif.
Kodrat
Shah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua MPW PP Sumut defentif. Hal
ini dikarena tidak ada satu kader PP yang maju dalam bursa pemilihan
Ketua. Padahal kader PP lainnya Sastra SH MKn sempat menyatakan siap
maju dalam pesta demokrasi tersebut. “Keputusan ini sangat berat,
apalagi setelah sejauh ini kita berjuang bersama rekan-rekan melakukan
konsolidasi ke teman-teman MPC dan mendapat respon yang cukup baik dari
mereka. Tapi keputusan ini harus diambil,” ujar Sastra,
Sastra
mengatakan, salah satu alasan kuat pembatalan dirinya menjadi calon
Ketua MPW PP Sumut adalah sinyalemen yang ditangkapnya saat Sekjen MPN
Nurlif menyampaikan kata sambutan saat pembukaan Muswilub. Sebagai kader
yang taat Azas, Sastra mengaku tidak mungkin melawan kehendak MPN.
“Tidak
mungkin saya melawab MPN. Pujian terhadap keberhasilan Kodrat
sepeninggalan Amarhum Ketua Aweng merupakan sinyalemen bagi saya untuk
tidak ikut dalam pencalonan. Saya tidak mundur, tapi mencoba berpikir
realitis dengan fakta yang ada. Satu yang saya ingat pesan Ketum saya
harus mengutamakan kekompakan dan menjaga kondusifitas di Sumut,” jelas
Sastra. (RHD)
Posting Komentar
Posting Komentar